Peran Moderasi Islam Dalam Mempersatukan Seluruh Umat Beragama


oleh Afrizal Fauzan Muttaqin
IDENTITAS,
Nama : Afrizal Fauzan Muttaqin
NIM   : 1174020005
Alamat : Sukamanah RT02/03 Desa Sukamanah Kecamatan Paseh 40393 Kabupaten Bandung Jawa Barat, Indonesia
Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Instansi : UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

ABSTRAK
Moderasi adalah jalan pertengahan, dan ini sesuai dengan inti ajaran Islam yang sesuai dengan fitrah manusia. Oleh karena itu, umat Islam disebut ummatan washathan, umat yang serasi dan seimbang, karena mampu memadukan dua kutub agama terdahulu, yaitu Yahudi yang terlalu membumi dan Nashrani yang terlalu melangit. Sejatinya Islam itu adalah agama yang moderat (wasat) atau pertengahan, seperti dalam firman Allah ta'ala :
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
"Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia." (Qs Al Baqarah – 143)
Dalam surat Al Baqarah telah dijelaskan bahwa umat islam diciptakan oleh Allah sebagai umat terbaik dan pertengahan disbanding umat lainnya, bahkan seluruh umat islam merupakan paling mulia dibandingkan yang lainnya. Dengan dibekali kitab suci Al Qur'an sebagai pedoman hidup yang tidak diragukan lagi akan kebenarannya yang di wahyukan oleh Allah kepada Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam untuk seluruh alam.

KEY WORD
Moderasi, Umat

PENDAHULUAN
Dalam pandangan umat Islam, dari sekian banyak agama, ideologi, dan falsafah yang terkemuka di dunia, hanya Islam yang akan bisa bertahan menghadapi tantangan-tantangan zaman. Pandangan ini bahkan bagi sebagian dari mereka sudah menjadi keyakinan. Pandangan ini berdasarkan pada sebuah kenyataan yang tidak dapat terbantahkan bahwa hanya Islam sebagai sebuah agama yang memiliki sifat universal dan komprehensif. Sifat inilah yang kemudian meniscayakan sejumlah keistemewaankeistimewaan yang melekat pada Islam dan tidak pada agama-agama lain. • Sumber utama Islam yakni Alquran dan as Sunnah banyak sekali menyebut keistemewaan yang dimaksud baik secara eksplisit maupun implisit. QS Saba ayat - 28 misalnya, menyebut risalah Islam sebagai misi universal yang dapat menjadi bimbingan bagi seluruh manusia,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." 
Kemudian dalam surah Al Maidah ayat 3 : 
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Bahkan pada ayat ini juga Allah menegaskan sifat fleksibilitas Islam dengan selalu mengakomodir kondisi-kondisi abnormal manusia sebagai penerima dan pelaku ajaran-ajaran Islam. Fleksibilitas Islam kemudian menjadi ciri dan pilar utama bagi prinsip Moderasi Islam, sebuah karakter Islam yang selalu menjadi perbincangan hangat bagi banyak kalangan, baik dari kalangan Islamis maupun kalangan pemikir barat.

PEMBAHASAN
Moderasi Islam dalam bahasa arab disebut dengan al-Wasathiyyah al-Islamiyyah. Al-Qaradawi menyebut beberapa kosakata yang serupa makna dengannya termasuk katan Tawazun, I'tidal, Ta'adul dan Istiqamah. Sementara dalam bahasa inggris sebagai Islamic Moderation. Moderasi Islam adalah sebuah pandangan atau sikap yang selalu berusaha mengambil posisi tengah dari dua sikap yang berseberangan dan berlebihan sehingga salah satu dari kedua sikap yang dimaksud tidak mendominasi dalam pikiran dan sikap seseorang (Jurnal "Al-Qalam" Volum'e 20 Edisi Khusus Desember 2014). Dengan kata lain seorang muslim moderat adalah muslim yang memberi setiap nilai atau aspek yang berseberangan bagian tertentu tidak lebih dari porsi yang semestinya. Karena manusia-siapa pun iatidak mampu melepaskan dirinya dari pengaruh dan bias baik pengaruh tradisi, pikiran, keluarga, zaman dan tempatnya, maka ia tidak mungkin merepresentasikan atau mempersembahkan moderasi penuh dalam dunia nyata. Hanya Allah yang mampu melakukan hal itu (Yusuf alQaradhawi, 2011: 13). Pengertian di atas hampir diadopsi oleh kalangan pemikir dan intelektual muslim yang menulis tentang Moderasi Islam meskipun dengan redaksi yang berbeda namun semuanya memiliki substansi dan esensi makna yang sama. Wahba Zuhaili, misalnya, mengartikan Moderasi Islam sebagai berikut: Moderasi dalam pengertian umum di zaman kita berarti keseimbangan dalam keyakinan, sikap, perilaku, tatanan, muamalah dan moralitas. Ini berarti bahwa Islam adalah agama yang sangat moderat, tidak berlebihan dalam segala perkara, tidak berlebihan dalam agama, tidak ekstrim pada keyakinan, tidak angkuh atau lemah lembut dan lain-lain (Wahbah al-Zuhaili, t.th: 5) Dalam realitas kehidupan nyata, manusia tidak dapat menghindarkan diri dari perkara-perkara yang berseberangan. Karena itu al-Wasathiyyah Islamiyyah mengapresiasi unsur rabbaniyyah (ketuhanan) dan Insaniyyah (kemanusiaan), mengkombinasi antara Maddiyyah (materialisme) dan ruhiyyah (spiritualisme), menggabungkan antara wahyu (revelation) dan akal {reason), antara maslahah ammah (al-jamaaiyyah) dan maslahah individu (al-fardiyyah). Konsekuensi dari moderasi Islam sebagai agama, maka tidak satupun unsur atau hakikat-hakikat yang disebutkan di atas dirugikan (Yusuf al-Qaradhawi, 2011: 13). Umat Islam adalah umat yang terakhir dan yang paling terbaik diantara umat lainnya, oleh karenanya sikap, peran yang perlu di tonjolkan yaitu menengahi segala yang terjadi khususnya di negeri ini. Banyak umat beragama yang hidup di Indonesia dengan latar belakang yang berbeda-beda, dan juga memungkinkan timbul suatu konflik masalah, perdebatan akibat berbeda kepercayaan dan keyakinan. Telah banyak permasalah yang terjadi di Indonesia ini baik itu menyangkut tentang keyakinan, politik, budaya dan lainnya. Dalam situasi ini lah umat Islam harus mengambil alih untuk menengahi segala permasalahan yang ada agar bisa di selesaikan secara baik-baik dan tidak menimbulkan kekerasan fisik/non fisik dan tidak berkelanjutan. Pentingnya meneladani sikap, perbuatan, perkataan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam yang mana beliau berhasil mempersatukan kaum Ansor dan Muhajirin yang berbeda latar belakang namun bisa saling mengasihi dan menyayangi, maka perlu kita teladani sikap beliau dengan meniru perilakunya yang bisa menyatukan dua kaum yang berbeda.

KESIMPULAN
Moderasi Islam dalam bahasa arab disebut dengan al-Wasathiyyah al-Islamiyyah. Al-Qaradawi menyebut beberapa kosakata yang serupa makna dengannya termasuk katan Tawazun, I'tidal, Ta'adul dan Istiqamah. Sementara dalam bahasa inggris sebagai Islamic Moderation. Moderasi Islam adalah sebuah pandangan atau sikap yang selalu berusaha mengambil posisi tengah dari dua sikap yang berseberangan dan berlebihan sehingga salah satu dari kedua sikap yang dimaksud tidak mendominasi dalam pikiran dan sikap seseorang. Dengan kata lain seorang muslim moderat adalah muslim yang memberi setiap nilai atau aspek yang berseberangan bagian tertentu tidak lebih dari porsi yang semestinya. Disaat zaman millenial ini telah bermunculan berselisih faham akan suatu pendapat dan keyakinan yang menyebabkan permusuhan di dalam umat beragama, oleh karena itu kita sebagai umat Islam harus menjadi penengah, solusi, pencair suatu permasalahan konflik yang terjadi antar umat beragama atau bisa jadi didalam umatnya sendiri yang bisa mengakibatkan perpecahan, dengan cara meneladani peran sikap Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dalam memepersatukan umat beragama dan juga disisi lain selain meneladani sikap beliau kita juga akan meraih kemuliaan beliau karena menjalankan sunnah-sunnahnya.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023