Opini : Rangkul Pemuda Sebagai Bakul Kemenangan

Gaya kampanye politisi yang digunakan saat ini di Indonesia khususnya di tahun politik ini yaitu dengan gaya menggaet suara pemilih muda. Pasalnya dengan cara mendekati para pemilih muda guna mendapatkan simpati dari pemilih muda. Hal ini akan menjadi keuntungan bagi calon dengan adanya hasil survey yang mengatakan bahwa pemilih muda akan menjadi penentu kemenangan dalam Pemilu Legislatif 2014 silam. Para calon berlomba-lomba untuk mendekatkan diri kepada pemuda guna mendapatkan simpati yang akan membuat pemuda itu dapat memilihnya di pemilu yang mendatang.

Disamping para calon yang berlomba-lomba guna mendapatkan simpati dari pemilih muda, tak kalah pemilih muda pun berlomba-lomba guna mengajak dan merangkul temannya agar bergabung menjadi pemilih muda dalam pilihannya tersebut. Semangat jiwa dan raga dalam penyebaran rasa kesatuan dalam hal memilih pemimpin jelas kuat dan melekat pada pemuda. Para pemuda biasanya mempunyai ruang lingkupnya tersendiri seperti komunitas-komunitas yang mereka dirikan untuk suatu tujuan, mereka akan sukarela membujuk temannya untuk menyatukan suara untuk meilih seorang pemimpin.

Namun tak semua pemuda dapat dipengaruhi politisi. Contohnya, pemuda yang mengenyam pendidikan akan berpikir lebih kritis terhadap apa yang sedang ia hadapi. Mahasiswa merupakan pemuda yang berpikir kritis dan berpikir dinamis. Mahasiswa akan memilih siapa yang pantas untuk menjadi pemimpin untuk periode yang akan datang. Dengan mempertimbangkan program kerja, visi , dan misi menjadi acuan bagi mahasiswa dalam memilih pemimpin yang sesuai dengan kriterianya. Maka pemuda yang mempunyai pendidikan dalam hal ini akan menggunakan ilmu pengetahuan dalam menentukan pilihannya.

Afifah Widiazmara, KPI/3A

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023