Masjid Sederhana dan Strategis yang Terbentuk dari Bekas Kost-kostan


Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Nurul Utsman yang bertempat di kelurahan Pasir Biru Cibiru adalah masjid hasil wakaf keluarga Hj. Utsman (Alm). Masjid ini berdiri kokoh sebagai tempat kegiatan ibadah umat Islam. 
Masjid yang bertempat di RT 02/01 ini dibangun pada tahun 2006 di atas tanah seluas ± 204 M². Masjid ini berdiri atas keinginan masyarakat setempat sebagai bukti kecintaannya terhadap agama. Masjid yang berdiri di atas tanah bekas kost-kostan ini resmi menjadi milik masyarakat dengan adanya sertifikat resmi dari pemerintahan.

"Masjid ini bagi saya sangat bersejarah, karena pada sekitar tahun 1992 pertama kalinya saya datang kesini sebagai pendatang baru. Dulu disini lingkungannya sangat memprihatinkan. Belum ada masjid dan kumuh, hanya terlihat bangunan kost-kostan saja" ungkap Herna (45), ketua DKM Masjid Nurul Usman. Minggu , (4/11).

Apabila kita ingin menuju masjid ini melalui jalur selatan, kita tidak akan menyadari bahwa terdapat masjid disana. Karena belum terpampangnya plat yang menandakan adanya masjid, ditambah jika melintasi jalur selatan ini, kita akan melewati halaman samping rumah warga, dan beberapa kost-kost an, sehingga menyebabkan  ketidaksadaran bagi pendatang baru akan adanya masjid ini.
Banyak kegiatan positif yang dilaknsakan di masjid ini sebagai bentuk dakwah Islam. Beberapa pengajian rutin pun ramai diikuti masyarakat sekitar seperti menghafal al-Quran setelah shalat subuh, pengajian anak-anak ba'da Maghrib, pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak selepas Sholat Jum'at, dan lain sebagainya.

Masjid yang terlihat sederhana ini terdiri dari dua ruangan,diantaranya ruang untuk tempat Shalat dan untuk kegiatan pengajian. Banyak program pengajian yang diadakan masyarakat warga babakan desa ini baik pengajian harian, mingguan bahkan bulanan. Menurut Herna, materi pengajian anak-anak diantaranya Fiqh, Tauhid, Tajdwid, Hafalan Quran dan lain sebagainya. Sedangkan untuk orang dewasa terdapat Majelis Ta'lim yang diselenggarakan setiap hari Kamis dari Dzuhur sampai Ashar, selain juga pengajian bulanan setiap minggu kesatu.

"Saya dan teman saya tertantang untuk merubah lingkungan masyarakat babakan desa ini dengan modal ilmu yang pernah saya cari waktu dipondok pesantren dulu. Sebenarnya saya juga saat itu masih belajar, tapi siapa lagi yang bisa merubah keadaan ini kalau bukan saya dan teman-teman saya pada saat itu. Dan alhamdulilla sekarang telah berdiri masjid Nurul Utsman ini sebagai sarana dakwah Islami untuk mempersatukan masyarakat disini sekaligus menjalin tali silaturahmi" . ujarnya.

Reporter : Muhammad Hafizh Zaini / KPI 3C


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023