Harus Menjadi Umat Islam yang Open Minded

Islam adalah agama yang moderat, tidak mengajarkan sikap ekstrim dalam berbagai hal. Hal ini terdapat di al Qur'an dalam surah al-Baqarah/2: 143 yang intinya menyatakan bahwa umat yang akan dibangun oleh al Qur'an adalah umat yang wasat (moderat).

Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) "umat pertengahan" agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu (berkiblat) kepadanya melainkan agar Kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh, (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia.( al-Baqarah [2]: 143)

Kata wasat terulang dalam al-Qur'an sebanyak lima kali, semuanya menunjuk arti pertengahan. Selain dalam Q.S. al-Baqarah/2: 143 sebagaimana telah disebut di atas, keempat ayat lainnya adalah Q.S. al-'Adiyat/100: 5, Q.S. al-Maidah/5: 89, Q.S. al-Qalam/68: 28 dan Q.S. al-Baqarah/2: 238.
Moderasi Islam dapat dimaknai dengan seimbangnya kehidupan antara dunia dan akhirat. Karena ingat kita sebagai manusia diciptakan-Nya tuk hidup di dunia yang fana ini hanya sementara. Moderasi Islam adalah hal yang dapat di bilang penting untuk kemajuan agama Islam sendiri, karena dengan adanya moderasi maka Islam akan berkembang dan sebaliknya jiga tidak ada akan melemah. Maka dari itu jika tidak ada moderasi Islam kita harus mengubah pandangan kita agar lebih open minded.

 Rasulullah SAW mensabdakan pada umatnya, bahwa: "Orang yang terbaik diantara kalian bukanlah orang yang meninggalkan akhirat demi dunianya, dan bukan pula yang meninggalkan dunia demi akhiratnya" (HR. Al-Dailami dan Ibn 'Asakir), pada hadits yang lain: "Sebaik-baiknya perkara adalah yang ditengah-tengah" (HR. Al-Baihaqi).
Moderasi Islam kini terjadi di dalam berbagai macam hal seperti; bidang aqidah sebagai point yang paling utama untuk memeluk agama Islam bahwa meyakini dengan hati Allah SWT itu ada tetapi tidak usah berpikir lebih dalam dengan menggunakan akal pikiran, fitrah manusia, bidang akhlak, bidang ibadah.

Sebagai agama yang didalamnya penuh dengan kejelasan sudah ada aturan bagaimana seharusnya manusia melakukan apa yang diperintah dan apa yang dilarangNya. Karena Islam itu agama yang fleksibel, mudah dipahami. Namun tetap saja walaupun sudah jelas di dalam al Qur'an penafsiran tiap orang akan berbeda dalam memahami suatu hal. Itulah salah satu faktor yang bisa membuat seseorang tidak bisa open minded karena terlalu terpaku dalam teks atau arti suatu ayat dalam satu persoalan.

Walaupun dalam al-Qur'an sudah jelas dalam berbagai hal namun tetap saja tidak bisa di samakan realita yang dulu terjadi dengan sekarang. Maksudnya al-Qur'an tetap menjadi pedoman atau acuan dalam berbagai hal tetapi kita pun harus bisa melihat realita yang ada agar tetap bisa mengikuti zaman dan Islam tetap berkembang sesuai dengan ajaran yang di sebarkan oleh nabi Muhammad SAW.

Sebagai salah satu negara yang umat Islamnya sebagai mayoritas Indonesia harus bisa menjadi contoh untuk negara lainnya. Walaupun sulit karena memiliki suku, bangsa dan ras yang beragam itu harus dijadikan keistimewaan.

Agar Islam tidak stuck dan dapat andil dalam kehidupan di dunia kaum muda pun harus ikut andil dalam berbagai hal. Seperti kita itu harus mengikuti perkembangan zaman salah satunya yang memiliki pengaruh besar dan memiliki kemajuan yang sangat signfikan adalah dalam bidang teknologi. Dapat diingat kembali Islam itu sebagai mayoritas dan Indonesia memiliki keberagaman dengan itu kita bisa memanfaatkan teknologi untuk mengajak, menyampaikan, mencontohkan dalam kebaikan. Intinya kita dapat berdakwah dan tabligh dengan memanfaatkan teknologi seperti aplikasi berbagi video melalui youtube, instagram, mengirim pesan tentang kebaikan melalui whatsapp dan aplikasi yang lainnya.

Kita harus mengikuti perkembangan zaman dan bisa memanfaatkan dalam hal yang baik itu bisa membuat kita open minded. Bukannya kita menutup diri beranggapan bahwa dalam kemajuan teknologi itu banyak mudharatnya (tidak menguntungkan atau merugikan) tidak sesuai dengan syariat Islam dan lainnya, tetapi jika kita menggunakan teknologi dengan bijak dan memanfaatkan sesuatu dengan baik sehingga mendapat sesuatu yang positif mengapa tidak? Seperti mempergunakan untuk berdakwah berupa audio visual, text yang menarik, ilustrasi yang bagus. Jangan menilai bahwa itu yang menciptakan orang yahudi, itu berasal dari agama non Islam, jika kita berorientasi atau berpikir seperti itu Islam akan tertinggal tergerus oleh zaman.

Jika kita telah memiliki pandangan hidup dan menjalani hidup sebagai umat Islam yang moderat, maka kita telah jalani hidup sesuai dengan peritahNya yang terdapat dalam al-Qur'an yang intinya kita hidup di dunia harus balance dalam arti, hidup di dunia namun berorientasi untuk hidup di akhirat agar mendapat keberkahan dalam hidup di dunia.

Oleh : Azzara Millentia, KPI 3A

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023