Hanya Dengan Mengingat-Mu Aku Tenang : Edukasi untuk Kontemplasi dan Perbaikan Diri


Identitas Buku

Judu            : Hanya Dengan Mengingat-Mu Aku Tenang

Penulis            : Ari Wahyudi

Tahun Terbit        : Cetakan Edisi Kedua, Januari 2018

Penerbit        : Safina

Jumlah Halaman         : 176 Halaman

ISBN            : 978-602-5453-18-2


Bermula dari tulisannya yang dimuat dalam blog atau website pribadinya, penulis menceritakan beberapa fenomena saat ini yang mulai berseberangan dengan hakikat beragama bagi seorang muslim. Mulai dari gaya hidup hingga proses beribadah yang mulai ditinggalkan, penulis menceritakan beberapa solusi untuk masalah tersebut dalam buku ini.

Dibuka pada bagian dengan sub judul 'obat penang jiwa' digambarkan bahwa banyak dari masyarakat modern saat ini yang memiliki tabiat serba instan. Dipaparkan pula bahwa tabiat tersebut merujuk kepada orang-orang yang menggunakan cara yang dilarang Allah dalam memperoleh keinginan mereka. Parameternya ialah kesenangan berupa harta, tahta ataupun keluarga.

Penulis juga mencoba membenturkan fenomena yang ada tersebut dengan kalam-kalam Allah yang berisikan perintah untuk mendapatkan kesenangan hati dengan praktik yang benar. Prakteik yang dibenarkan menurut kalam-kalam tersebut ialah ketenangan jiwa dengan senantiasa mengingat sang pencipta.

Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan keimanan dan keyakinan yang kuat di dalam hati, pun itu mencakup makna mengingat Allah dengan maksud mengingat al-Quran. Penulis berusaha memberitahukan bahwa mengingat al-Quran membantu seseorang untuk menyerap segala hal bimbingan bagi manusia yang terkandung di dalamnya.

Sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah itu tidak cukup hanya sekedar memahami isi al-Quran tanpa di terapkan, itulah kemudian pentingnya ibadah. Sebagaimana pada sub bagian kedua 'Hanya dengan Mengingat-Mu Aku Tenang' penulis menerangkan bahwa maksud dari proses pendekatan diri kepada sang pencipta bukan hanya sekedar sholawat layaknya yang awam ketahui, seperti tasbih, tahmid ataupun takbir. Tetapi penulis berusaha memaparkan akan pentingnya ibadah sebagai praktik langsung dari usaha mendekatkan diri itu.

Selain membeberkan cerita dan sebuah kasus permasalahan, penulis pun mencoba menawarkan solusi atas persoalan tersebut dengan kembali menawarkan solusi dengan ketenangan jiwa. Ketenangan jiwa tersebut dimaksudkan kepada bentuk-bentuk dzikir dan ibadah kepada Allah.

Sebagai upaya mendektkan diri kepada sang pencipta, pun usaha untuk mendapatkan ketenangan jiwa, hal tersebut akan bermuara kepada hasil akhir sebuah kebahagian. Kebahagian tersebut tidak cukup dengan nikmat di dunia saja, tetapi juga di akhirat. Demi menunjang tercapainya kebahagian tersebut, itu dapat pula dicapai dengan tiga hal yang coba dijelaskan pada bagian delapan buku ini, tentang tiga hal pokok untuk mencapai kebahagaiaan.

Tiga hal pokok tersebut ialah tauhid yang benar, melaksanakan Sunnah, ketaatn terhadap Allah dan Rasul-Nya. Di luar itu, dijelaskan pula beberapa hal yang dapat menimbulkan kegelisahan ataupun kesengsaraan sehingga malah menjauhkan dari kebahagian yang dimaksud. Hal-hal tersebut yaitu sifat syirik,bid'ah, kemaksiatan dan hilangnya harapan dan perasaan takut.

Selain upaya tersebut, penulis juga menyinggung tentang konsepsi zuhud sebagai wujud cinta seorang hamba kepada Allah. Dijelaskan dalam bagian menjelang akhir pada bagian sembilan belas, dijelaskan dalam halaman 119, zuhud yang dimaksudkan ialah upaya yang dilakukan seorang hamba untuk menjalankan ketaatannya kepada Allah, itu ditopang dengan sikap tidak berlebihan terhadap perkara yang mampu mengalihkan fokus hamba untuk taat kepada Allah.

Buku ini ditutup dengan tulisan tentang kontemplasi bagi setiap orang untuk senantiasa mengingat kemtian. Bagian akhir dengan judul 'Kematian yang Kamu Berusaha Lari Darinya' ini dikemas dengan sajian beberapa ayat al-Quran dan kisah yang diriwayatkan, sehingga mampu untuk makin meyakinkan pembaca untuk memahami dan menjalankan pesan yang ada di dalamnya.

Dengan sajian mengambil banyak rujukan penguat dari ayat-ayat al-Quran, sehingga tulisan dalam buku tersebut makin mudah diterima dan tidak sekedar menyodorkan opini penuh, justru pengetahuan yang telah dijustifikasi dengan al-Quran. Menarikny, bagi pembaca juga dengan mudah menemukan halamn ayat dan nama-nama orang yang disebutkan, dengan adany halam indeks.

Packaging dengan cover warna oranye juga abu-abu terlihat mampu menarik perhatian orang yang pertama melihatnya. Warna khasnya yang menyala, membuat cover buku ini sedikit menonjol jika disederetkan dengan beberapa buku lainnya yang sedikit berwarna gelap atau warna-warna putih lembut. Bukan hanya itu, dengan jumlah halaman yang lebih dari 100 namun disusun dengan membuat sub-sub bab sehingga tidak membuat pembaca  terlalu berat saat membacanya. Bahasa yang digunakanpun ringan dan mudah dipahami hanya dengan sekali dua kali baca.



Penulis : Abdul Azis Said – Mahasiswa KPI 3 A, UIN Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023