Dakwahpos.com , Bandung – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Hikmah mengadakan pengajian setelah sholat Shubuh, Minggu, (14/10/2018). Dengan membahas topik berurutan dari kitab, Ustadz Halimi dengan lantang, jelas, dan singkat menjelaskan hal-hal apa saja yang membatalkan puasa. Pengajian pagi ini dihadiri 20 jamaah ibu-ibu dan bapak-bapak yang berasal dari warga sekitar Masjid.
Ustadz Halimi menyampaikan bahwa membuang angin saat berada di air, berkumur, dan menggosok gigi merupakan beberapa perilaku yang membatalkan puasa apabila dikerjakan secara sengaja atau dalam keadaan sadar. Ia juga menambahkan hal lainnya, seperti disuntik, diinfus, dan mabok perjalanan.
"Kalau diinfus kan itu emang pengganti makanan berupa cairan untuk kita kan, jadi otomatis batal. Mabok perjalanan juga karena gak kuat pusing dan mual akhirnya muntah, nah itu mendingan gak usah puasa. Itu semua dilakukan karena diluar kesadaran atau lupa." Jelasnya kepada jamaah.
Ustadz Halimi selalu menjelaskan tata cara melakukan ibadah yang baik dengan merujuk kepada kitab tertentu. Menurutnya, lebih baik menyampaikan sesuatu yang sedikit tapi besar manfaatnya. Dan tidak ada permintaan langsung dari jamaah terhadap Ustadz Halimi untuk pembahasan materinya, mereka mempunyai niat "Thalabul 'Ilmi" jadi apa pun materinya mereka terima.
Acara terakhir diisi dengan diskusi santai antara jamaah laki-laki dengan Ustadz Halimi, dan jamaah perempuan dengan ketua Majelis Taklim Nurul Hikmah, Ibu Idar Darsilah. Disuguhi beberapa cemilan berupa kue dan segelas air teh hangat, suasana masjid jadi lebih tenang dan tentram.
Reporter : Lia Kamilah
Ustadz Halimi menyampaikan bahwa membuang angin saat berada di air, berkumur, dan menggosok gigi merupakan beberapa perilaku yang membatalkan puasa apabila dikerjakan secara sengaja atau dalam keadaan sadar. Ia juga menambahkan hal lainnya, seperti disuntik, diinfus, dan mabok perjalanan.
"Kalau diinfus kan itu emang pengganti makanan berupa cairan untuk kita kan, jadi otomatis batal. Mabok perjalanan juga karena gak kuat pusing dan mual akhirnya muntah, nah itu mendingan gak usah puasa. Itu semua dilakukan karena diluar kesadaran atau lupa." Jelasnya kepada jamaah.
Ustadz Halimi selalu menjelaskan tata cara melakukan ibadah yang baik dengan merujuk kepada kitab tertentu. Menurutnya, lebih baik menyampaikan sesuatu yang sedikit tapi besar manfaatnya. Dan tidak ada permintaan langsung dari jamaah terhadap Ustadz Halimi untuk pembahasan materinya, mereka mempunyai niat "Thalabul 'Ilmi" jadi apa pun materinya mereka terima.
Acara terakhir diisi dengan diskusi santai antara jamaah laki-laki dengan Ustadz Halimi, dan jamaah perempuan dengan ketua Majelis Taklim Nurul Hikmah, Ibu Idar Darsilah. Disuguhi beberapa cemilan berupa kue dan segelas air teh hangat, suasana masjid jadi lebih tenang dan tentram.
Reporter : Lia Kamilah
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan