Indonesia sebagai Negara Demokrasi membebaskan masyarakatnya untuk mengungkapkan pendapat. Tetapi dengan dibebaskannya mengungkapkan pendapat bukan berarti kita tidak memperhatikan tatakrama.
Mulutmu harimaumu artinya segala sesuatu yang tidak dipikirkan terlebih dahulu maka akan membahayakan, sehingga ada baiknya berfikir sebelum menyampaikan pendapat, jangan berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu, karena hal itu akan menyebabkan kesalahpahaman. Selain itu dalam mengungkapkan pendapat, kita harus mempunyai alasan yang kuat dan benar, agar pendapat kita dapat diterima.
Dalam mengungkapakan pendapat, sebaiknya disampaikan dengan halus dan sebisa mungkin jangan menyinggung orang lain. Kita harus bisa membedakan mana yang disebut mengungkapkan pendapat dan mana yang disebut menebar kebencian.
Jika kita ingin didengarkan oleh orang lain, maka kita juga harus mendengarkan orang lain. Kita harus terbuka dengan pendapat orang lain, kita harus mendengarkan pendapat orang lain dan harus menerimanya. Mendengarkan pendapat orang lain bukan bererti menyetujui pendapat itu, akan tetapi lebih kepada saling menghargai.
Apalagi di era digital sekarang ini, yang mengungkapkan pendapat dapat dilakukan dimana saja. Kita dituntut agar lebih berhati-hati saat berbicara dan dituntut agar lebih berhati-hati dalam mengungkapkan pendapat. Misalnya kita akan mengomentari suatu postingan, dalam mengomentari itu kita harus berhati-hati jangan sampai orang yang dikomentari oleh kita sakit hati.
Reporter: Aufia Muslimatun Nisa, KPI/3A
Mulutmu harimaumu artinya segala sesuatu yang tidak dipikirkan terlebih dahulu maka akan membahayakan, sehingga ada baiknya berfikir sebelum menyampaikan pendapat, jangan berbicara tanpa dipikirkan terlebih dahulu, karena hal itu akan menyebabkan kesalahpahaman. Selain itu dalam mengungkapkan pendapat, kita harus mempunyai alasan yang kuat dan benar, agar pendapat kita dapat diterima.
Dalam mengungkapakan pendapat, sebaiknya disampaikan dengan halus dan sebisa mungkin jangan menyinggung orang lain. Kita harus bisa membedakan mana yang disebut mengungkapkan pendapat dan mana yang disebut menebar kebencian.
Jika kita ingin didengarkan oleh orang lain, maka kita juga harus mendengarkan orang lain. Kita harus terbuka dengan pendapat orang lain, kita harus mendengarkan pendapat orang lain dan harus menerimanya. Mendengarkan pendapat orang lain bukan bererti menyetujui pendapat itu, akan tetapi lebih kepada saling menghargai.
Apalagi di era digital sekarang ini, yang mengungkapkan pendapat dapat dilakukan dimana saja. Kita dituntut agar lebih berhati-hati saat berbicara dan dituntut agar lebih berhati-hati dalam mengungkapkan pendapat. Misalnya kita akan mengomentari suatu postingan, dalam mengomentari itu kita harus berhati-hati jangan sampai orang yang dikomentari oleh kita sakit hati.
Reporter: Aufia Muslimatun Nisa, KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan