Djaenudin Syamsuri, Sang Pencetus Ide Pembangunan Masjid Al-Muhajirin

Pembangunan adalah upaya yang perlu dilakukan seseorang disuatu tempat untuk menciptkan sebuah lingkungan menjadi lebih tertata sehingga individu yang tinggal didalamnya bisa menikmati lingkungan tersebut. Dengan maraknya pembangunan di suatu tempat maka secara tidak langsung frame yang positif melekat padanya.

Sadar mengenai pentingnya pembangunan, Djaenudin Syamsuri Alumni Sarjana Muda IAIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Strata Satu Unisba mulai mencanangkan ide pembangunan terhadap Masjid Al-Muhajirin Cipadung. 

Bermodalkan pengetahuan dan pengalamannya menjadi Ketua DKM Masjid Ash-Shalihin Lengkong Bandung selama 20 tahun, Djaenudin ajukan gagasannya kepada masyarakat Cipadung RT 4/RW 4 guna mendapatkan persutujuan dari masyarakat. Hingga akhirnya gagasannya mengenai pembangunan masjid direspon baik oleh masyarakat.

Tidak hanya berhenti dengan memberikan gagasan, Djaenudin pun mulai melakukan perencanaan tahap awal pembangunan sedemikian rupa meski dengan modal yang terhitung sangat pas-pasan. Namun, minimnya modal tidak mengurangi semangat pria yang pernah menjadi Ketua Senat Fakultas Ushuluddin ini dalam upaya membangun dan melakukan pembaharuan-pembaharuan di Masjid Al-Muhajirin.

Relasi yang Djaenudin bangun selama aktif di PUI Kota Madya, NU Kota Madya, dan MUI Kecamatan sedikit membantunya dalam proses pembangunan Masjid Al-Muhajirin. Konsep pemanfaatan swadaya masyarakat (dari masyarakat, dengan masyarakat, dan untuk masyarakat) ia terapkan dalam proses pembangunan Masjid Al-Muhajirin. Hingga akhirnya pada bulan Oktober tahun 2018, pembangunan Masjid Al-Muhajirin sudah mencapai 70% dan ini merupakan sebuah proses yang cepat jika dilihat dari modal yang sangat minim.

Reporter: Ahmad Rifa'I Yusuf N KPI/3A

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023