Bangkit, Hidup Takkan Menunggu!

Oleh: Neneng Siti Alawiyah

Musim kemarau telah tiba tapi hujan tak kunjung datang.  Sering juga kita mendengar pepatah sedia payung sebelum hujan , jika kita kaitkan dua kalimat ini dengan masalah yang terjadi 3 hari kebelakang yaitu krisis air , maka sedia sumur serapan sebelum kemarau salah satu jalannya.
Betapa pentingnya air bagi keberlangsungan hidup manusia akan tetapi manusia sendiri tidak bisa menggunakan air itu dengan sebaik mungkin. Krisis air yang terjadi saat ini tidak bisa dipungkiri adanya , seperti yang terjadi di Soreang Kabupaten Bandung Jawa Barat masyarakat harus berjalan hingga 4 kilometer agar bisa sampai di sumber air yang mana sumber air itu kondisinya telah surut kemudian warga menampungnya ke dalam jeriken. Berkurangnya air di sumber air membuat warga bergiliran untuk mencuci dan memasak.
Hal serupa terjadi di Purwakarta, Jawa Barat. Warga Tegalwaru terpaksa menggunakan air kotor di lubang galian tanah untuk keperluan mandi dan mencuci. Sementara itu, untuk minum warga membeli air bersih seharga Rp 3.000 ribu rupiah perjeriken. Berbicara jangka menegah otomatis skala keluarga yaitu misalnya ketika mandi, pembembuangan air bisa di simpan dalam sumur resapan atau bak penampungan. Jika terjadi kemarau tiba cara seperti sangat bisa di gunakan. 

Untuk jangka panjang ketika hujan alangkah baiknya setiap desa minimal satu rumah membuat penampungan air agar air hujan yang melimpah itu tidak terbuang sia-sia. Kemudian dibuatlah penyulingan air dengan cara filtrasi agar ketika kemarau tiba warga tidak cemas karena air bersih masih bisa di peroleh.

Banyak masyarakat yang menunggu keajaiban Sang Maha Kuasa padahal ada berbagai cara bagaimana berbuat cerdas untuk kelangsungan hidup bersama. Jangan hanya menunggu hujan karena setiap tahun akan terjadi kemarau, tapi bagaimana cara kita agar keluhan dan keresahan warga tidak terjadi berlarut-larut dalam memperoleh air bersih. 
Neneng Siti Alawiyah, Mahasiswi KPI UIN SGD Bandung 

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023