Asa Untuk Sulawesi Tengah




"Kini Ibu Sedang lara, Merintih dan Berdoa"
Sepenggal lagu nasional itu berkata jelas, bahwa bencana di Palu, Sigi dan Donggala bukan hanya bencana mereka, tapi bencana kita juga. Ini kabar buruk bagi kita semua rakyat Indonesia, beberapa daerah Indonesia disana kini sedang hancur, bersedih meratap bencana alam yang menimpa saudara kita. 
Sejauh ini, jumlah korban jiwa atas bencana alam tsunami yang menimpa wilayah Palu, Sigi dan Donggala mencapai 2045 jiwa. Jumlah yang cukup untuk mengurangi kepadatan Indonesia. Tapi tetap saja, kita tidak bisa bersorak gembira mengenai hal itu. Berita ini tidak ada menguntungkannya sama sekali. 
Bayangkan, kemarin mereka masih hidup normal, lingkungan masih baik baik saja, keluarga mereka utuh. Lalu tiba tiba, dalam waktu kurang dari semalam, semua hancur. Lenyap. Hilang. Rumah mereka rata dengan tanah, lingkungan porak-poranda, dan keluarga hilang. Tidak ada lagi sisa yang mereka miliki. Sampai saat ini, setelah kejadian itu berselang dua minggu sesudahnya, semua yang terlihat masih puing-puing. Kehidupan normal mereka belum kembali. Hanya butuh sehari tsunami menghancurkan. Tapi butuh waktu lama untuk kita memperbaiki. 
Sayangnya, Indonesia belum bisa menghadapi bencana alam dengan baik. Sebagai Negara yang rawan akan bencan alam, sudah seharusnya ketanggapan akan terjadinya bencana bisa lebih cepat dan ringkas, bisa belajar dari pengalaman, menciptakan inovasi, pencegahan ataupun ada reaktifitas dalam menjumpai bencana alam selanjutnya. 
Lain dari itu, untuk memperbaiki dan mengembalikan kehidupan mereka, mereka membutuhkan kepedulian kita. Mereka butuh bantuan donasi kita. Butuh sambungan doa kita. Ayo  kita buktikan kalau saat ini mereka tidak sendiri, kita ada dan siap membantu sebisa kita. Membuat mereka tetap semangat untuk melanjutkan hidup. Masa depan tidak bisa berhanti disini. Kita yakinkan kalau besok semua akan baik-baik saja dan ini semua akan berlalu.  



Zulfah Ulya Kartika
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023