Kirim Tulisan Forum Media Indonesia berjudul “Katanya Bebas Berpendapat, Tapi Kok Dibatas ?"

Kepada Yth,
Redaksi Media Indonesia

Melalui email ini saya kirimkan tulisan forum Media Indonesia berjudul " Katanya Bebas Berpendapat, Tapi Kok Dibatas ?". Mohon redaksi berkenan memuatnya. 
Terimakasih atas perhatiannya.

Salam
Hormat Saya,

(Aprilia Nur Islami)
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Kp. Kebon Kalapa, RT.05/01, Kertajaya, Padalarang, Bandung Barat.

H. Sukriyadi Sambas : “ Penyakit Rohani Sebabkan Kekufuran Manusia”


Dakwahpos.com, Bandung- Penyakit Rohani sebabkan kekufuran manusia(11/11/2018). Pembahasan kajian ini bertepatan di Masjid As-Siraj, Cipadung, Bandung. Pembahasan kajian dilakukan pada pukul 09.00 WIB sampai selesai. Dipimpin oleh Ust. Sukriyadi Sambas salah satu dosen ternama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Dalam kajian yang bertemakan" Penyakit Ruhani sebakan kekufuran manusia" dijelaskan bahwa Penyakit Ruhani ataupun penyakit hati ada dua macam. Pertama Penyakit Syahwat dan Penyakit Syubhat. Kedua penyait tersebut sudah termaktub dalam AlQuran. Sesuai dengan ayat Al quran Qs. Al-Ahzahb ayat 32 yang, artinya:

"Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara (melembut-lembutkan bicara) sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya. " (Al-Ahzab:32). Makna ini yang disebut penyakit syahwat. Penyakit oleh mata dan pandangan. 

"Penyebab bertambah sakitnya  insan manusia bukan berasal dari material teapi dari immaterial kehidupan" Tegas H. Sukriyadi Sambas. Ini terkait dengan hubungan rohani. Imaterial sangat terkait dengan kehidupan rohani. 

Kesadaran akan hal ini perlu ditumbuhkan dalam masyarakat. Satu diantaranya yaitu dengan memberi makan hati. Caranya dengan istighfar. Bertawassul dengan Allah SWT. 

Karena obatnya dengan melawan hawa nafsu. Itu hal yang paling berat bagi jiwanya. Namun baginya, tak ada sesuatu yang lebih bermanfaat dari obat itu. Terkadang, ia memaksa dirinya untuk bersabar. Tapi kemudian tekadnya mengendor dan bisa meneruskannya lagi. Itu karena kelemahan ilmu, keyakinan dan ketabahan..


Ustadz Ujang : Nabi Muhammad Diutus Menyempurnakan Akhlak

Dakwahpos.com, Bandung- Pengajian Majelis Ta'lim merupakan kegiatan rutinan ibu-ibu di masjid Al-Barkah yang berlokasi di Jln. Jati Kaler Rw 07 kelurahan Pasir Biru, Cipadung, Cibiru-Kota Bandung. Pengajian rutinan ini dilaksanakan setiap selasa sore pukul 15.00-17.00.
Ujang merupakan seorang penceramah yang biasa menjadi pengisi materi di masjid Al-Barkah ini. 

"kali ini saya akan menjelaskan tentang Sasaran Akhlak" kata Ujang, Selasa (6/11/2018).
Akhlak mempunyai makna yang luas yang dapat mencakup lahiriyah dan bathiniyah. Akhlak menurut pandangan Islam mencakup berbagai aspek, dapat mencakup akhlak terhadap Allah dan terhadap sesama makhluk seperti manusia dan lingkungan.
Akhlak terhadap Allah Swt.
Akhlak terhadap sesama manusia
Akhlak terhadap lingkungan
Oleh karena itu manusia harus mengusahakan keselarasan dengan alam. Keduanya tunduk kepada Allah, sehingga mereka harus bersahabat. Al-Qur'an mengharuskan setiap orang mukmin untuk meneladani Nabi Muhammad Saw. yang diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, sebagaimana hadits riwayat at-Tirmidzi dari Abu Darda yang menjelaskan bahwa beliau bersabda: "Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan (amal) seorang mukmin pada hari kiamat, melebihi akhlak yang luhur."

"Saya berharap, setelah saya menjelaskan materi ini, membuat kita semua sadar bahwa akhlak itu sangat penting dimiliki oleh setiap manusia." Ungkapnya.

Reporter: Selia Pipit Suherna, KPI/3D

Jamaah Masjid Jami Al-Barokah Antusias Ikuti Pengajian Yasin


Dakwahpos, Bandung-Sudah menjadi jadwal rutin di Masjid Jami Al-Barokah setiap malam Jumat selalu mengadakan pengajian ceramah agama dan membaca yasin. Pengajian tersebut ditujukan untuk seluruh warga di daerah Gudang Sikat, Cibiru.  Namun semakin bertambahnya waktu, beberapa jamaah pengajian mulai menunjukkan sikap lebih tertarik terhadap pengajian yasin.

"Karena sudah terbiasa kalau malam Jumat hanya pengajian yasinan saja, maka saat ada penceramah yang hanya menyampaikan materi tidak lama, yaitu 10-15 menit. Suara jamaah malah lebih keras dibanding penceramah", begitu tutur Pak Anwarudin  Kamis (8/11/2018). Tidak heran jika saat DKM menyampaikan ceramah agama, jamaah pengajian Masjid Jami Al-Barokah ada yang tidur, terutama jamaah ibu-ibu sibuk membagikan kue-kue kepada para jamaah yang datang.

Akan tetapi dengan sikap jamaah pengajian yang seperti itu, tidak serta merta membuat DKM Jami Al-Barokah menyerah. Ketua DKM berusaha mengerahkan remaja masjid untuk kembali meningkatkan ketertarikan jamaah pengajian terhadap ceramah agama. Namun, tetap saja usaha tersebut tidak digubris oleh sebagian jamaah pengajian.

Jamaah yang rutin mengaji di Masjid Jami Al-Barokah, semuanya memiliki respon yang berbeda. Sehingga tidak semua jamaah responnya menolak, tapi masih ada yang menanggapinya dengan sikap khusyuk mendengarkan setiap kata yang terucap dari mulut penceramah. "Satu ayat atau satu hadits, saat ada yang mengena pada diam dan ngedengerin. Tapi kalau ga cocok materinya, suka ribut", ucap Pak Anwarudin Ketua DKM Jami Al-Barokah.

Padahal oleh Ketua DKM Jami Al-Barokah jamaah pengajian seringkali diterangkan bahwa kalau pun punya sedikit ilmu harus disampaikan. Namun jamaah tetap saja mengelak, mereka berdalih bahwa ceramah agama itu sudah ada setiap hari Senin, saat pengajian ibu-ibu.

Reporter: Nabila Hekar Safitri KPI/3C

Masjid Baitul Muttaqin Adakan Kuliah Subuh Untuk Pemuda

Dakwahpos.com, BANDUNG- Sejumlah rangkaian acara rutinan dalam rangka memakmurkan masjid terangkum dalam agenda besar DKM Baitul Muttaqin, sebuah masjid yang cukup besar ini terletak di komplek perumahan Gending Mas, Pasirjati, kota Bandung. Tak hanya besar, masjid ini pun ramai oleh serangkaian agenda keagamaan untuk senantiasa memakmurkan masjid tersebut. Tentunya agenda tersebut dikelola dengan baik oleh DKM Baitul Muttaqin sehingga bisa berjalan dengan rutin sesuai dengan jadwalnya.
Ketua DKM Baitul Muttaqin, Ust. Nanang Ismail menuturkan,  "Jadi di DKM Baitul Muttaqin ini dibagi dua fokus, ada Idaroh dan ada Imaroh. Idaroh lebih ke masalah administratif dan penguatan dari sisi manejerial, nah imaroh ini bagaimana memakmurkan mesjid. Jadi disamping menyeru masyarakat untuk melaksanakan shalat lima waktu, kita juga merangkai agenda untuk memakmurkan masjid yang salah satunya untuk anak- anak itu ada DTA (Diniyah Taklimiyah Awaliyah)" Minggu (4/11/18).
Selain daripada DTA, sejumlah pengajian dan tilawah bersama setelah shalat subuh pun rutin diselenggarakan oleh DKM Baitul Muttaqin. Pengajian – penagjian ini pun kerap dihadiri oleh berbagai kalangan, baik dari laki – laki dan perempuan dewasa, remaja, maupun anak – anak. "sudah ada segmentasi kajian kajiannya diperuntukan untuk siapa" ujar ketua DKM Baitul Muttaqin.
Terselenggaranya berbagai macam agenda rutinan tersebut juga tak lepas dari andil dan kerjasama antara Karang Taruna, DKM, dan warga komplek perumahan Gending Mas. Menurut DKM Baitul Muttaqin, bahwa elemen – elemen tersebut erat kaitannya dan alur kerjasamanya selalu beririsan.
dengan kerjasama dengan elemen masyarakat, maka konsistensi daripada kegiatan tersebut akan lebih bertahan lama, dibanding yang hanya mengandalkan DKM dari masjid tersebut saja.
Tidak dapat dipungkiri bahwa masjid adalah basis agama islam yang fungsinya adalah selain digunakan untuk melaksanakan kewajiban shalat lima waktu, masjid juga di pergunakan untuk kegiatan menambah ilmu – ilmu keagamaan, memperkokoh aqidah, serta yang tidak kalah pentingnya saat ini adalah mempererat tali silaturahim antar warga. (Tsabit Syauqi, KPI/3D).

Dzulfikar Himbau Jamaah Ingat Kematian
Revaldy Abdul Ghani
kepada dakwahpos.kirim
34 menit yang lalu
Detail
Dakwahpos.com- Kajian Ba'da subuh diselenggarakan setiap hari ahad oleh DKM Ibnu Sina, para penceramah pun ditunjuk DKM dari warga RW 13 yang kemudian di jadwalkan. Setelah kajian selesai, para jama'ah disuguhkan sarapan pagi di teras masjid, "biasanya jama'ah disuguhin teh hangat, bala-bala, kadang nasi kuning, bubur kacang, dan banyak lagi". Ujar Widarna salah satu petugas masjid.  Pada tanggal 11 Oktober 2018 warga yang mendapat giliran berceramah yaitu Dzulfikar, salah satu warga RT 04/13 yang juga aktif berkegiatan di masjid, pada ceramahnya beliau menghimbau jama'ah untuk ingat kepada kematian, menurutnya kematian adalah suatu kepastian yang kadang diabaikan oleh manusia, maka baginya penting untuk menyampaikan ini guna mengingatkan kepada sesama manusia terutama dirinya sendiri. Kajian pun ditutup dengan do'a dan bersalam-salaman dengan seluruh jama'ah, dan menyantap ketan dan teh hangat menjadi penutup acara kajian ba'da shubuh. (Revaldy/KPI 3D)

Ustadz Wawan : Sabar adalah Pilar Kebahagiaan


Dakwahpos.com, Bandung – Pengajian rutin ibu-ibu masjid al-ijtihad diadakan setiap jum'at sore. Pada Jum'at (09/11/2018) yang mengisi ceramah adalah Ust. Wawan, beliau mengangkat tema tentang sabar.

Sabar adalah salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang mukmin. Sabar menjadi sifat yang tidak bisa dipisahkan dari syukur. Dalam agama islam sabar menjadi barometer sedalam apa keyakinan seseorang terhadap Allah SWT. 

"Pilar kebahagiaan seorang hamba adalah sabar, karena dengan kesabaran sesorang akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan." Ujar Wawan, Jum'at (09/11/2018)

Ketika seseorang sanggup untuk bersabar, niscaya orang tersebut akan terjaga dari segala macam kemaksiatan yang akan menghancurkan hidupnya baik di dunia maupun di akhirat kelak.

"Kesabaran yang sebenarnya adalah kemampuan dalam mengendalikan sikap, sehingga bisa dengan ikhlas dan rela hati menerima kondisi yang sedang dihadapinya demi mendapat balasan yang baik di akhirat." Ujar Wawan, Jum'at (09/11/2018)

Sabar merupakan ajaran yang banyak sekali disinggung dalam Al-Qur'an maupun hadits, sehingga manusia senantiasa diarahkan untuk selalu bersabar dalan kehidupannya. Salah satu ayat Al-Qur'an yang disebutkan oleh Ust. Wawan yaitu

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (Q.S Al-Baqarah:153)



Reporter: Retno Fauziah Umami, KPI/3D

DKM Mesjid Al-Aziz Adakan Kerja Bakti



Dakwahpos.com, Bandung. Mesjid Al-Aziz mempunyai halaman yang luas, di tumbuhi dengan berbagai jenis tumbuhan. Tumbuhan tersebut menjadi nilai keindahan di mesjid Al- aziz yang terletak di komplek bumi Altlet Cibiru Hilir. Hamparan rumput hijau serta bunga bunga tertanam tepat di halaman mesjid Al-aziz.

Tapi sangat di sayangkan beberapa sarana di dekat halaman terjadi kerusakan membuat keindahan mesjid semakin berkurang, halaman di penuhi dengan tanaman liar serta sampah berserakan dii pojok pojok sekitaran mesjid dan juga saluran pembuangan air mampet. 

Hal ini membuat pihak DKM resah, pihak DKM adakan kerja Bakti guna membersihkan lingkungan mesjid agar tetap indah dan bersih. Kerja bakti ini di selenggarakan pada Hari minggu tanggal 18 November.

"sebenernya ini tidak di agendakan, karena melihat kondisi sekitaran mesjid yang mulai tidak terlihat bagus maka di adakan kerja bakti, Allhamdulillah banyak antusias warga komplek yang ikut kerja bakti mungkin karena hari ini hari minggu "  Ustadz Kiki Zakaria

Dengan adanya kerja bakti ini, pihak DKM mesjid berharap lingkungan semakin bersih dan indah. Selain lingkungan menjadi nyaman silaturahmi dengan warga terjalin baik dengan adanya kerja bakti ini


Reporter: Farida, KPI 3C


Ace Aminudin : Yasin dan Istighasah sebagai Amalan Malam Jum'at


Dakwahpos.com, Bandung - "Hari terbaik di mana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jumat". (H.R Abu Hurairah)

Kamis, 8/11/2018, jamaah dan warga sekitar Desa Cinunuk menempati masjid Miftahussurur. Seusai shalat maghrib berjamaah dan wirid para jamaah membaca surah Yasin bersama-sama. Dengan dipimpin oleh seorang Ustadz, jamaah antusias dan khidmat dalam mengamalkan kalimah Istighasah dan melantunkan surah Yasin. 

Selain membaca surah Yasin, para jamaah pun diberi sedikit masukan dalam membaca Qur'an. "Supaya lebih mantap dalam membacanya" Ungkap DKM Miftahussurur Ace Aminudin (70). 

Disamping itu, ada penyampaian hikmah dari membaca surah Yasin pada malam Jum'at. "Siapa yang membaca  Yasin pada malam hari dengan mengharap keridoan Allah maka diampuni dosa-dosanya."(HR. At Thabrani dan Al-Bayhaqi, dari Abu Hurairah RA).
"Cuma memberikan masukan saja, inspirasi, hikmah dari bacaan, dan masukan supaya lebih mantap dalam membacanya ". Jelas  Ace Aminudin selaku DKM Miftahussurur. Masjid Miftahussurur pun akan mengadakan Tabligh Akbar memperingati Maulid Nabi pada hari Selasa 20/11/2018 yang akan datang. 

Setiap malam, jamaah ibu-ibu disibukkan dengan latihan. "Jadi, kalau ada ibu-ibu, siapa yang mau untuk merayakan Maulid, itu sedang dilatih". Pungkas Ace Aminudin. Perayaan Maulid Nabi akan diisi dengan membaca shalawat dan barzanji. 


Reporter : Widya Nur Erviana / KPI 3D 

Ustadz Ajun Hidayat: Sedekah Pangkal Kaya

Dakwahpos.com - Bandung, Ustadz Ajun Hidayat "pangkal kaya didalam islam adalah sedekah bukan menabung, jika kita bersedekah maka allah akan menggatikannya 700 kali lipat untuk kita." Sedekah adalah memberikan beberapa harta benda untuk orang yang lebih membutuhkan semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah. (10/11/2018)
"Perumpamaan orang yang menginfakkan harta merka di jalan Allah seperti sebiji tanaman yang tumbuh darinya tujuh tangkai dan setiap tangkai menghasilkan buah dan semua yang melipat gandakan untuk siap yang ia inginkan, Allah Mahalapang Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 261)
Kekayaan tidak ada arti tanpa adanya keberkahan, dengan adanya keberkatan harta yang sedikit akan di rasa seolah-olah banyak dan mencukupi. negatif tanpa keberagamanan akan sensasi sempit dan susah meskipun banyak harta.
 "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki atau perempuan dan meminjamkan untuk semua orang yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (ganjaran) kepada mereka dan bagi mereka pahala yang banyak" (QS Al-Hadid: 18)
Sedekah mengundang datangnya rezeki jangan menunggu jika ingin bersedekah karena bersedekah tidak akan menjadikan seseorang miskin, tapi sebaliknya. sedekah bisa melipat gandakan harga dan pahala dari Allah SWT.
Reporter: Yenni Afrilia / KPI 3-D

Ustadz Fatih Karim: Islam itu harus totalitas dengan Al Amal bi Tanzil.


Dakwahpos, Bandung- Kajian rutin masjid Al-Hikmah, Cinambo, Bandung kali ini mengangkat tema "Manusia Setengah Hijrah" yang diisi oleh Ustadz Fatih Karim. Ustadz fatih Karim memaparkan manusia setengah hijrah yang hidup tidak disertai totalitas untuk agamanya. Manusia setengah-setengah ini dimaksud dengan manusia yang seringkali menjalankan perintah Allah setengah-setengah dan ragu tak menjalankan semua perintah Allah.

"Tak ada balasan yang maksimal dengan usaha yang minimal" Ujar Ustadz Fatih karim, Rabu (7/10/18). Hijrah tak hanya merubah penampilan menjadi lebih islam dibanding sebelumnya. Namun, hijrah senantiasa menjalankan perintah Allah semaksimal mungkin tanpa nanti dan menjauhi larangan Allah tanpa tapi.

Dalam materi yang disampaikan, beliau pun menambahkan materi ciri-ciri orang yang hijrah dan bertawa kepada Allah. Ciri-ciri yang disampaikan ada 3, yaitu: 1. Takwa kepada Allah (senantiasa mengabdikan diri pada Allah), 2. Arido bil Qolil (ridho dengan yang sedikit/bersyukur dengan yang sedikit, maka Allah akan tambahkan), 3. Al Amal bi Tanzil (mengamalkan yang Allah perintahkan/beritakan).

Diantara 3 ciri itu, ciri Al amal bi Tanzil yang sebenarnya gampang-gampang susah untuk kita lakukan rutin dan setiap hari. Misalnya sholat, kita mengetahui bahwa Allah memerintahkan sholat lima waktu dalam sehari. Namun tak jarang kita mengabaikan perintah Allah dan tak jarang kita mengabaikannya begitu saja.

Dalam keadaan hijrah tentunya iman dan takwa kita terhadap Allah harus lebih meningkat dari sebelumnya. Terutama sholat yang biasanya dilakukan tidak hingga full dari subuh hingga isya harus dilakukan sesuai perintah Allah lima kali sehari dan tentunya kekhusuan yang dihadirkan dalam sholat harus lebih baik dan lebih ditingkatkan/dioptimalkan setiap harinya.

"Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.." Surat Al-Asr 103: 2-3.

Reporter: Yunita Rosdianti KPI/3D

Ahmad Rifa'i Yusuf N-Islam Refleksikan Toleransi Dalam Kehidupan Beragama Guna Membangun Peradaban-UIN Sunan Gunung Djati Bandung


M Raihan Anwar-Islam keanekaragamannya tidak satu, tapi islam harus bersatu, untuk tidak menjadi satu ancaman Persatuan-UIN SGD Bandung

Kirim Tulisan Forum Media Indonesia Berjudul "Slip Tongue Buat Rakyat Selektif dan Solutif Beri Gagasan"

Kepada Yth,
Redaksi Media Indonesia

Melalui email ini saya kirimkan tulisan forum Media Indonesia berjudul "Slip Tongue Buat Rakyat Selektif dan Solutif Beri Gagasan". Mohon redaksi berkenan memuatnya.

Salam
Hormat Saya,

Ahmad Rifa'i Yusuf Nurramdhan
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tulisan Essay dengan Judul "Butuh Persatuan dan Kesatuan Bukan Hanya Teriakan Takhbir Tanpa Isi Demi Terciptanya Moderasi Ilahi"

Essay- Siti Ika Fatmawati- UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Ustad Maman: Ikhlas dapat kalahkan Api, Air, dan Angin

Dakwahpos.com, Bandung – Ustad Maman mengisi kajian rutin Ibu-Ibu dengan tema ikhlas. Pengajian berlangsung pada hari Minggu siang di Masjid Al-Manar.

"Apapun yang dilakukan kalau konsentrasi kita hanya kepada Allah, itulah ikhlas. Seperti yang dikatakan Imam Ali bahwa orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amalnya diterima oleh Allah" ujar Ustad Maman, Minggu, (11/11/2018)

Lalu, dimanakah letak kekuatan hamba-hamba Allah yang ikhlas? Seorang hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah.

Ustad Maman pun bercerita tentang sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :

Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?"

Allah menjawab, "Ada, yaitu besi". Para malaikat pun kembali bertanya, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?". Allah yang Mahasuci menjawab, "Ada, yaitu api". Bertanya kembali para malaikat, "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?"

Allah yang Maha Agung menjawab, "Ada, yaitu air". "Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?" Kembali bertanya para malaikat. Allah yang Mahatinggi dan Mahasempurna menjawab, "Ada, yaitu angin". Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, "Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?". Allah yang Mahagagah dan Mahadahsyat kehebatan-Nya menjawab, "Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya."

Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.

Reporter: Syahida Hayati Shalahuddin (KPI 3D)

Fadhilah Shalat Dhuha

Kajian rutin yang diadakan masjid Al-Ikhlas, Cipadung pada Senin (5/11/18). Diisi oleh ibu jamilah membahas tentang keutamaan shalat dhuha. Dalam pembahasannya ibu jamilah menyampaikan betapa indahnya keutamaan shalat dhuha.

Ibu jamilah mengatakan bahwa "shalat dhuha itu memang sunnah, tapi alangkah baiknya jika kita mengerjakan nya walau hanya dua rakaat saja, karena jika kita melakukan hal tersebut, banyak keutamaan yang kita dapatkan".

Shalat dhuha bisa menjadi pengganti kita untuk bersedekah, karena jika kita melakukan dua rakaat shalat dhuha itu sebagian dari sedeqah, lalu setiap bertasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, dan setiap tahlil adalah sedekah.

Dan pahal shalat dhuha itu seperti orang yang melakukan haji dan umroh. "Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar secara berjamaah, kemudian setelah usai dia duduk dan mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia sahalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapat pahala haji dan umroh." (Shahih al jami : 6346).

Dalam kajian yang dilakukan pada siang hari ini, ibu Jamilah menyampaikan para jamaah, agar terbiasa melakukan shalat dhuha karena selain dari pengganti sedeqah, dan pahala seperi haji dan umroh. Shalat dhuha pun bisa melancarkan kita dalam mencari rezeki yang halal dan barokah.

Reporter : Syifa Nurul Aulia KPI/3D



Dakwahpos.com- Kajian Ba'da subuh diselenggarakan setiap hari ahad oleh DKM Ibnu Sina, para penceramah pun ditunjuk DKM dari warga RW 13 yang kemudian di jadwalkan. Setelah kajian selesai, para jama'ah disuguhkan sarapan pagi di teras masjid, "biasanya jama'ah disuguhin teh hangat, bala-bala, kadang nasi kuning, bubur kacang, dan banyak lagi". Ujar Widarna salah satu petugas masjid.  Pada tanggal 11 Oktober 2018 warga yang mendapat giliran berceramah yaitu Dzulfikar, salah satu warga RT 04/13 yang juga aktif berkegiatan di masjid, pada ceramahnya beliau menghimbau jama'ah untuk ingat kepada kematian, menurutnya kematian adalah suatu kepastian yang kadang diabaikan oleh manusia, maka baginya penting untuk menyampaikan ini guna mengingatkan kepada sesama manusia terutama dirinya sendiri. Kajian pun ditutup dengan do'a dan bersalam-salaman dengan seluruh jama'ah, dan menyantap ketan dan teh hangat menjadi penutup acara kajian ba'da shubuh. (Revaldy/KPI 3D)

Adi Hidayat: Pejuang bukan hanya sekedar nama tapi cara mewujudkannya

                                                        Oleh: Siti Zulfania Arifin

(10/11) Adi Hidayat mengisi ceramah di Masjid Ukhuwah Bandung. Tepat setelah melaksanakan shalat Maghrib, kajian dengan tema "Pahlawan dalam Islam menarik jama'ah yang hadir. Masjid yang didominasi laki-laki itu makin ramai setelah Adi Hidayat datang.

Pahlawan di Indonesia biasanya hanya identik dengan perjuangan nasionalismenya saja. Padahal, makna pahlawan sendiri sebetulnya jauh lebih luas. Spiritualisme banyak berperan penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Nasionalisme tidak bisa lepas dari Islam, selain dari rakyat, Indonesia dibangun oleh perjuangan dan tumpah darah pahlawan-pahlawan Muslim.

"Banyak para pejuang-pejuang, pahlawan kita, terupakan oleh generasi-generasi di masa kini perjuangan-perjuangan spiritualnya. Bukan hanya sekedar nama saja tapi bagaimana mereka mewujudkan kemerdekaan itu. Mereka tidak luput dengan shalat tahajud malamnya, puasa siangnya, dzikirnya, macam-macamnya. Dikumpulkan semua itu." Ungkap Adi.

Perjuangan-perjuangan pahlawan Muslim di masa lalu banyak berdasar pada kebenaran hakiki yang mereka dapatkan langsung dari firman Allah. Saat pejuang lain mendapatkan motivasi untuk mencapai kemerdekaan dengan nasionalisme, pahlawan Muslim mengejar kenasionalismeannya dengan berlandaskan keyakinan pada Tuhannya.

Penulis, Mahasiswi UIN Bandung.

Hj. Cecep Zainal Arifin (kewajiban seorang muslim kepada Allah)

Dakwahpos.com,Bandung-Pada hari selasa telah diadakannya pengajian rutin ibu-ibu di mesjid Al hikmah pangaritan. Seluruh ibu-ibu di pangaritan ini datang untuk menyaksikan penceramah di mesjid Al hikmah.  

"Disini gahanya ibu ibu aja yang ikut pengajian, terkadang ada juga anak muda yg ikut bahkan dari luar Juga ada, setiap minggunya yang hadir kurang lebih 70 orangan" ujar bu Yanti salah satu ibu ibu pengajian di mesjid al hikmah. Selasa(6/11/18)

Pengajian yang dimulai dari pukul 08.00 pagi ini mempunyai susunan acaranya yang diantaranya ada pembacaan ayat suci alquran, sholawatan, dan juga asmaul husna. Setelah itu disambung oleh ceramah dari Hj. Cecep Zainal Arifin yang membahas tentang kewajian seorang muslim kepada Allah.  

"Kita sebagai seorang muslim mempunyai 3 sunah yang wajib kita taati. Ada sunatullah yaitu pekerjaan tuhan yang harus kita taati, sunah rasul yaitu kewajiban kita yang harus saling menjaga rahasia sesama muslim, dan juga sunah wali harus bisa menahan dari ejekan orang lain. " ujar Hj. Cecep Zainal Arifin. Selasa(6/11/18)

Setelah penceramahan selesai.pengajian ini ditutup oleh doa bersama dan musopahah atau salam salaman bersama ibu ibu pengajian mesjid Al hikmah. 

Reporter: Susi Agustiani KPI 3D

Ajakkan Warga Sekitar untuk Ramaikan Pengajian Masjid Miftahul Falah

Dakwahpos.com, Bandung- Pengajian rutin yang baru diselenggarakan dari 8 bulan yang lalu tepatnya dari bulan Maret ini semakin ramai dikunjungi, tidak hanya oleh santri dan anak yatim piatu tapi juga oleh warga sekitar. Di mana setiap minggunya semakin bertambah warga untuk mengaji, dikarenakan adanya kepedulian untuk saling mengajak, dengan cara memberikan pengumuman waktu pengajian melalui pengeras suara yang ada di masjid. Pengajian ini rutin diadakan setiap minggu malam di masjid miftahul falah. 

Diduga semakin bertambahnya warga untuk mengaji, dikarenakan adanya kepedulian sesama untuk saling mengajak dalam kebaikan atau yang sering kita dengar potongan dalam ayat Al-Quran yaitu "fastabiqul khasiat" yakni berlomba-lombalah dalam kebaikan. Meramaikan pengajian di masjid miftahul falah disetiap waktunya. Terlihat di setiap minggunya, masjid yang digunakan untuk mengaji semakin penuh, bahkan sampai ada yang duduk di teras masjid. 

Materi dalam pengajian ini adalah membaca Al-Quran bersama, setelah itu menjelaskan isi kandungan pada ayat Al-Qur'an yang telah dibaca. Yang biasa dipimpin oleh ustadz. Asep Saeful, Spd.I selaku pimpinan yayasan, atau bersama Ustadz Drs. Uhen Lukman Mursalin, M.Pd. selaku DKM masjid miftahul falah. 

Ustadz Asep Saeful S.Pd.I selaku pimpinan yayasan pondok pesantren Miftahul falah mengatakan "tujuan dari diadakan pengajian rutin di masjid ini berharap terjalinnya silaturahmi yang baik antara anak didik yamifa (yayasan miftahul falah) dengan warga sekitar. Selain itu, juga untuk menghidupkan ruh masjid" ujarnya. Sabtu, (10/11/2018)

Dengan diadakannya kegiatan yang bermanfaat ini, yang bahkan sudah jarang dijumpai di setiap tempatnya. Menumbuhkan harapan di kalangan ibu-ibu yang mengikuti pengajian, semoga bisa berlangsung terus menerus (Istiqomah). Dan dengan pengajian ini, semoga dapat memberikan pembelajaran baca Al-Quran dan mengamalkan isinya. 

Reporter: Neneng Siti Alawiyah KPI 3 C 

Pengajian Rutin Ibu-Ibu di Masjid Al-Jihad

Dakwahpos.com, Bandung- ibu-ibu di kampung mekarjati RW 03 rutin mengikuti pengajian yang digelar setiap minggu pada hari jum'at pukul 04.00 WIB. Pengajian ini diisi dengan sholawat dan kajian-kajian dengan beberapa tema yang sudah ditentukan pada setiap minggunya, dipimpin oleh ustad Ahmad Sopian, S.Pd.I. Selain di ikuti oleh ibu-ibu disekitar masjid, ada juga beberapa ibu-ibu yang dari luar kampung mekarjati.

Minggu ini tema yang di angkat adalah tentang "Keutamaan ikhlas". Dalam kajian dijelaskan bahwa kita sebagai manusia harus ikhlas dalam segala hal, meraih keikhlasan merupakan puncak dari segala kebahagiaan dalam kehidupan yang penuh dengan pernak-pernik "Oleh karenanya sangatlah pantas jika Allah memberikan ganjaran yang sangat besar bagi orang-orang yang ikhlas" ujar ustad Ahmad, jum'at (09/11/2018).

Ustad Ade juga menjelaskan bahwasannya ikhlas merupakan amalan hati yang sangat tinggi nilainya di sisi Allah, maka sungguh berbahagia orang-orang yang ikhlas tatkala diakhirat kelak hari dimana Allah akan mengungkapkan seluruh yang tersembunyi dihati.

Dengan adanya pengajian rutin seperti ini diharapkan dapat dijadikan wadah untuk menimbulkan sikap yang baik dalam pergaulan dan kehidupan bermasyarakat "kami sangat mendukung dengan kegiatan ini, pengajian dapat mengajarkan untuk selalu berbuat baik dalam kehidupan dan pergaulan sehari-hari" ujar ustad Ade ketua DKM, jum'at (09/11/2018).

Antusias masyarakat setempat dalam pengajian rutin ibu-ibu memberikan dampak positif, selain itu meningkatkan tali silaturahmi dan kerukunan antar sesama khususnya masyarakat di kampung mekarjati.



Reporter : Winny Febrianti Ali KPI/3D

Masjid Kecil Yang Diurus Mahasiswa

 
Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Miftahul Huda adalah masjid yang terletak di Blok F2 No. 35 Kecamatan Panyileukan, tepatnya di Komplek Bumi Panyileukan Bandung. Masjid ini berdiri sejak tahun 1992 yang sebelumnya adalah lahan tidur milik Departemen Pengairan. Untuk mengisi lahan kosong itu akhirnya warga berinisiatif membangun rumah ibadah bagi warga RT 01 sampai RT 05.

Masjid ini memiliki 3 bangunan, bangunan utamanya ialah mesjid itu sendiri, yang kedua ialah Madrasah yang dipergunakan anak Madrasah dan TKQ. Bangunan terakhir dipergunakan marbot dan DKM untuk tinggal. Mesjid ini dibangun selama satu tahun lamanya. Dan dibangun dan dirancang oleh warga sekitar sendiri secara gotong royong.  

Para marbot yang tinggal disana juga merupakan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati yang berjumlah 5 orang, mereka teridiri dari jurusan dan tingkat semester yang berbeda. Di Masjid Miftahul Huda mahasiswa diizinkan tinggal di masjid membimbing anak-anak mengaji.

"Pengajian di masjid ini kebanyakan anak-anak tingkat SD, SMP itupun tingkat SMP bisa dihitung jumlahnya apalagi anak SMA sudah jarang mengaji. Pengajian masjid ini tidak mengikuti kurikulum Departemen Agama, hanya mengikuti ke DKM saja." Ujar Ibu Eet selaku guru mengaji di masjid ini. Minggu (11/11/2018).

Anak zaman sekarang khususnya anak SMA sudah jarang mengikuti pengajian dengan berbagai macam alasan yang berbeda-beda, bisa jadi karena sibuk tugas sekolah dan pulang sore, atau karena malu karena sudah tua.

Reporter: Muhammad Yudha Septiana KPI/3C

Masjid Kecil Yang Diurus Mahasiswa

 
Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Miftahul Huda adalah masjid yang terletak di Blok F2 No. 35 Kecamatan Panyileukan, tepatnya di Komplek Bumi Panyileukan Bandung. Masjid ini berdiri sejak tahun 1992 yang sebelumnya adalah lahan tidur milik Departemen Pengairan. Untuk mengisi lahan kosong itu akhirnya warga berinisiatif membangun rumah ibadah bagi warga RT 01 sampai RT 05.

Masjid ini memiliki 3 bangunan, bangunan utamanya ialah mesjid itu sendiri, yang kedua ialah Madrasah yang dipergunakan anak Madrasah dan TKQ. Bangunan terakhir dipergunakan marbot dan DKM untuk tinggal. Mesjid ini dibangun selama satu tahun lamanya. Dan dibangun dan dirancang oleh warga sekitar sendiri secara gotong royong.  

Para marbot yang tinggal disana juga merupakan mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati yang berjumlah 5 orang, mereka teridiri dari jurusan dan tingkat semester yang berbeda. Di Masjid Miftahul Huda mahasiswa diizinkan tinggal di masjid membimbing anak-anak mengaji.

"Pengajian di masjid ini kebanyakan anak-anak tingkat SD, SMP itupun tingkat SMP bisa dihitung jumlahnya apalagi anak SMA sudah jarang mengaji. Pengajian masjid ini tidak mengikuti kurikulum Departemen Agama, hanya mengikuti ke DKM saja." Ujar Ibu Eet selaku guru mengaji di masjid ini. Minggu (11/11/2018).

Anak zaman sekarang khususnya anak SMA sudah jarang mengikuti pengajian dengan berbagai macam alasan yang berbeda-beda, bisa jadi karena sibuk tugas sekolah dan pulang sore, atau karena malu karena sudah tua.

Reporter: Muhammad Yudha Septiana KPI/3C

Masjid Jami An-Nur Selenggarakan Shalat Lidaf’I Bala Berjamaah

Masjid Jami An-Nur selenggarakan Shalat Lidaf'I Bala Berjamaah

Dakwahpos.com,Bandung. Rabu 07 November 2018, bertepatan dengan hari rabu terakhir pada bulan Safar, atau yang sering disebut dengan "Rebo Wekasan". Terlihat beberapa Jamaah masjid Jami An-Nur berlarian menuju masjid untuk  melaksanakan shalat Lidaf'I Bala secara berjamaah.

Shalat Lidaf'I Bala atau Shalat tolak bala merupakan shalat sunnah yang dilaksanakan pada waktu Dhuha atau setelah terbitny amatahari, pada hari rabu terakhir di bulan Safar. Shalat ini bertujuan untuk menjauhkan semua bala (musibah) yang akan dating pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, jama'ah dan yang lainnya. Meskipun menurut sebagian ulama bahwa Rasulullah tidak pernah melakukannya.

"Supaya urang teh ditebihkeun tina sagala musibah, pan belakangan ieu teh tos seueur musibah anu nimpa masyarakat Indonesia, sapertos tsunami anu di donggala tea. Janten ku dilaksanakeuna shalat tolak bala teh supaya urang terhindar tina sagala rupi musibah" ujar  Ibu Nunung, jamaah Masjid An-Nur (07/11/2018)

Shalat Lidaf'I bala yang dilakukan tahun ini merupakan ketiga kalinya yang diadakan di Masjid Jami An-Nur. Untuk tahun-tahun sebelumnya tidak pernah dilakukan di masjid secara berjamaah- "mungkin kurang kesadaran masyarakat" ungkap salah satu jamaah.

Meskipun shalat berjamaah ini tidak memenuhui seluruh ruangan masjid, tetapi antusias masyarakat sangatlah luar biasa. Terdapat dua shaf jamaah laki-laki dan tiga shaf jamaah perempuan. Harapan dari DKM masjid An-Nur ia berharap Shalat tolak bala ini menjadi rutinitas kegiatan tiap tahunnya.

Reporter: Nenden Siti Nurhasanah KPI/3C
   

Masjid Attanwir Meraih Gelar Masjid Berprestasi

Masjid Attanwir Meraih Gelar Masjid Berprestasi
 
Dakwahpos.com, Bandung -  Masjid Attanwir Ujung Berung yang diketuai oleh Mustofa Ahmad Sudja'I adalah salah satu masjid yang berprestasi di daerah Ujung Berung.
"Masjid Attanwir ini adalah salah satu masjid yang meraih julukan masjid berprestasi di Ujung Berung. Yang ketua DKM nya saya sendiri dan banyak juga yang membantu seperti tersusunnya struktur organisasi." Ujar ketua DKM Masjid Attanwir Ujung berung Bapak Mustofa Ahmad Sudja'I kepada Dakwahpos.com, belum lama ini.
Bapak Mustofa Ahmad Sudja'I menjelaskan, beberapa program dari masjid attanwir selalu meraih juara-juara perlombaan tingkat Kecamatan, Kota, maupun Kabupaten. Salah satunya adalah juara lomba marawis se-Kabupaten Bandung. 
"Ya, alasan masjid attanwir meraih julukan masjid yang berprestasi karena beberapa program yang diadakan rutin di masjid attanwir ini yaitu karena di berbagai bidang dari program ini sering mendapatkan juara dari lomba-lomba yang diadakan tingkat Kecamatan, Kota, maupun Kabupaten. Seperti baru kemarin ini marawas masjid attanwir meraih juara tingkat Kabupaten Bandung dan baru kemarin juga Masjlis Ta'lim meraih juara tiga tingkat Kelompok Kerja Majlis Ta'lim (KKMT) se-Kecamatan." Ucapnya. 
"Jadi kami memang sering mengikuti perlombaan dari berbagai bidang karena selain mengharumkan nama masjid attanwir bisa juga untuk mengembangkan pikiran bapak-bapak, ibu-ibu serta anak-anak agar pikiran mereka lebih terbuka dan lebih banyak wawasan serta pengalaman dan juga untuk lebih memperikat lai silahturahmi sesama warga sini." tutup ketua DKM Masjid Attanwir. 
Rep: Neng Intan Agustin Aidil Falah KPI/3C


Masid Jami Al-Barkah Manfaatkan Teras Untuk Simpan Bahan Renovasi

Dakwahpos, Bandung. Masjid Jami Al-Barkah, Masjid yang terletak di tengah-tengah pemukiman warga ini memang tidak memiliki lahan yang luas, halaman masjid yang langsung menempel dengan perumahan warga membuat DKM harus memanfaatkan teras depan masjid untuk menyimpan barang-barang renovasi.

" Jadi kalo untuk kenyamanan beribadah itu tidak mengganggu ya, karna untuk ibadah itu didalam, tapi kalo untuk keindahan masjid dan pondasi masjid itu cukup mengganggu ya, karna banyak barang-barang yang tidak terpakai disana". Ujar. Sabil (11/11/2018)

Tidak hanya kenyaman untuk beribadah, di jaman sekarang keindahan masjid pun menjadi faktor penting untuk menarik jamaah lebih banyak lagi.

Masjid ini memang akan berencana meronovasi bangunan, karena keterbatasan biaya jadi belum semua bisa dilakukan perbaikan, renovasi ini dilakukan mengingat bangunan dan tembok masjid yang sudah tua.

Reporter: Naufal Abdul Mufdili KPI/3C  

Pengajar di Masjid Al-Anshori Cetak Anak Berprestasi

Dakwahpos.com, Bandung-  Saat ini masjid Al-Anshori pencetak anak berprestasi dan semakin banyak penerus penerus ulama yang berintregritas tinggi dengan berwawasan ilmu pengetahuan umum dan agama.

"Saat ini kami sedang mempersiapkan anak anak yang akan mengikuti lomba pidato antar masjid di wilayah cibiru" ujar aida, guru mengaji Masjid Al-Anshori (10/11/2018). Pengurus masjid al-anshori juga saat ini telah mempersiapkan kemenangan untuk kesekian kalinya.

Tidak hanya itu anak anak yang akan mengikuti lomba ini juga telah dipersiapkan dari jauh jauh hari, bagaimana cara mereka bertutur kata dihadapan dewan juri dan para penoton, mereka juga menerapkan kedisiplinan setiap harinya.

"Anak anak yang mengaji di masjid Al-Anshori tidak hanya berprestasi disini saja, ketika mereka disekolah ataupun diluar juga mendapatkan juara dari berbagai perlombaan" ujar Aida ,guru mengaji Masjid Al-Anshori ketika tim Dakwahpos.com, Bandung temui.

jika anak anak merasa jenuh para pengajar pun mengadakan refreshing. Diadakannya kegiatan ini untuk menghilangkan rasa jenuh dan tentunya untuk memberi apresiasi murid-murid yang tetap semangat belajar mengaji dan yang telah berprestasi


Reporter : Rebecca Safayona Kpi 3/C

Masjid Jami Babussalam Selenggarakan Salat Tolak Bala

Masjid Jami Babussalam Selenggarakan Salat Tolak Bala

Dakwahpos.com, Bandung - Masjid Jami Babussalam pada hari rabu(7/11/2018)  menyelenggaran salat tolak bala berjamaah.Rabu Wekasan, atau Rebo Pungkasan adalah nama hari Rabu terakhir di bulan Safar pada Kalender lunar versi Jawa.rangkaian Upacara Adat Safaran yang nanti akan berakhir di Jumat Kliwon bulan Maulid (Mulud) Keistimewaan hari ini adalah karena inilah satu satunya hari yang tidak tergantung pada hari pasaran dan neptu untuk melakukan suatu upacara adat.Catatan dalam adat Kejawen hari pasaran dan neptu adalah sangat penting demi keselamatan dan berkah dari acara, kecuali pada hari ini.Konon ini adalah hari datangnya 320.000 sumber penyakit dan marabahaya 20.000 bencana.Maka rata-rata upacara yang dilaksanakan pada hari ini adalah bersifat tolak bala.
" ini adalah Arba Mustakmir atau Rebo Wekasan.Salat sunah tolak bala rebo wekasan merupakan suatu agenda tersendiri yang selalu diadakan oleh pihak DKM masjid ." Ujar Dkm Masjid H.Suharto. (7/11/2018)
Walau menurut sejumlah ulama, Rasulullah SAW tak pernah melakukannya, konon melaksanakan salat tolak bala di rabu wekasan menjauhkan semua bala yang akan datang kepada diri sendiri, keluarga.Pelaksanaan sholat sunat Lidaf'il Bala diambil dari keterangan yang tercantum dalam kitab al-Jawahir al-Khomsi halaman 51-52 dilaksanakan pada pagi hari Rabu terakhir bulan Shofar, sebanyak 4 rakaat 2 kali salam.
Begitupun pada saat itu masyarakat sekitar Cibiru Hilir  sangat antusias dalam melakasanakan salat tersbut. "Saya sangat berterimakasih sekali kepada seluruh pengurus terutama pihak DKM mesjid Babussalam ini sangat membantu,kami masyarakat ada yang kurang faham mengenai tata cara salat tolak bala ini jadi sangatlah membantu dan sangat beruntung bisa salat berjamaah disini". Ujar Andi Masyarakat Cibiru Hilir (7/11/2018).
      Masyarakat sudah memenuhin masjid sampai luar masjid setelah solat subuh terlihat sekali apresiasi masyarakat yang ikut serta ingin menunaikan salat tolak bala, begitupun DKM Masjid Babussalam yang langsung turun tangan untuk membaca Alquran bersalawat dan sampai berdoa bersama, sungguh acara yang begitu tersusun dengan khidmat dan mendapat pujian dari masyarakat sekitar.


DKM Al-Muhajirin fasilitasi Kegiatan Posyandu Bagi Masyarakat Sekitar Masjid

Dakwahpos.Bandung Masjid Al-Muhajirin Merupakan masjid yang berada di Bandung, tepatnya di daerah palasari, Cibiru. Masjid ini pada Senin (12/10/2018) Memfasilitasi Kegiatan Posyandu yang dilaksanakan oleh kader PKK(Pembinaan Kesejahteraan Keluarga).

Menurut keterangan salah satu kader PKK yang bernama ibu Eulis Cici Fatimah, sasaran posyandu di wilayah RW13 Kelurahan Palasari Kecematan Cibiru Bandung ini lebih kepada balita, ibu ibu hamil dan lansia.

"sasarannya untuk kegiatan posyandu kali ini, lebih di fokuskan kepada balita, ibu ibu hamil dan lansia" ujar ibu Eulis Cici Fatimah (12/10/2018).

Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap bulannya yang bertempat di gedung serbaguna RW13. Akan tetapi dibulan ini kegiatan posyandu dilaksanakan di selasar masjid Al-Muhajirin, dikarenakan Gedung Serbaguna yang biasa di pakai tersebut sedang di renovasi.

"Kegiatan ini dilaksanakannya setiap satu bulan sekali tiap minggu kedua, hari senin tiap jam sembilan pagi sampai jam duabelas siang, kali ini dilaksanakannya di masjid karena kan gedung serba guna di renov, kendala nya sih gada, malah lebih enaknya tempatnya disini." Tambahnya.

Ketua DKM Masjid Al-Amanah Sempatkan Shalat Berjamaah

Dakwahpos.com, Bandung – Ketua DKM Masjid Al-Amanah, Bambang Syamsul Arifin, juga merupakan dosen Fakultas Psikologi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyempatkan diri untuk shalat lima waktu di masjid Al-Amanah, Kamis (27/10/2016).

Meskipun sibuk dengan profesi sebagai dosen, ia tetap melaksanakan ibadah shalat lima waktu di masjid ini.

"Ketika menjelang panggilan Allah untuk shalat, saya sengaja langsung beranjak dari kampus menuju Cipadung untuk melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Al-Amanah". Jelasnya saat diwawancarai, Kamis (08/11/2018).

"Pak Bambang rutin melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Al-Amanah, bahkan sering memimpin untuk menjadi imam shalat berjamaah". papar salah seorang santri Universal yang biasa dipanggil Jenis.

Reporter : Rahma Dwi Abadianti, KPI/3C

(Revisi) Anak-Anak Belajar Ngaji di Masjid Al Aqsha

Dakwahpos.com, Bandung- Puluhan anak-anak mulai dari umur 3 sampai 7 berkumpul untuk mengaji, selepas sholat ashar. Anak-anak tersebut mengaji di TPA Al Aqsha yang bertempat di Masjid Al Aqsha yang bertempat di Jl.Cibeusi no.2 Jatinangor, Sumedang. Anak-anak belajar mengaji dengan dibimbing oleh dua atau tiga orang guru ngaji disetiap tingkatannya yang terdiri dari i'dad, wustha,ulya, dan masing-masing guru mengajari sekitar 5 anak muridnya.

Mereka mengaji bergantian karena jumlah mereka belasan orang disetiap tingkatannya, anak-anak mengaji dengan penuh semangat. Anak-anak yang masih iqro' 1 sampai 3 dikelompokkan ditingkat i'dad, anak-anak yang belajar iqro' 4-6 dikelommpokkan ditingkan wustho, dan anak-anak yang sudah Al Qur'an ditempatkan pada tingkan ulya. Disamping belajar mengaji anak-anak juga diajarkan praktik ibadah, menyanyikan lagu islam, hafalan surat pendek, do'a sehari-hari sambil bermain

 "Senang bisa mengaji dan bermain bersama teman, ungkap Jazil Hayyan Al Ahwaz salah satu murid yang berumur 4 tahun, Sabtu (3/11/2018).

Kegiatan mengaji ini berlangsung selama enam hari dalam seminggu, dan pada hari Jum'at kegiatan mengaji diliburkan. Dan pada hari Ahad anak-anak bersama para santri dan warga mengikuti Marhaba'an (Sholawatan) dan mandengarkan ceramah di masjid.

Sambil mengantri giliran mengaji, anak-anak ada yang bermain, bercanda, berlari-lari, seperti anal-anak pada usianya, bahkan kadabg ada yang bertengkar dan menangis. Meskipun begitu, anak-anak selalu diawasi oleh para guru. Harapan didadakan kagiatan mengaji dengan didirikannya TPA adalah agar anak-anak dapat mengenal Al Qur'an sejak dini, menjadikan anak-anak beraqidah kuat dan menjadi mujahid Islam di masa mendatang.

 

Reporter: Nurul Fitriana KPI/3C

Ketua Majelis Ta'lim Baitul Muttaqien Adakan Syukuran Umrah

Dakwah pos. Bandung-  Setiap hari sabtu di Mesjid Baitul Muttaqien dilaksanakan kajian ibu-ibu Majelis Ta'lim. Tetapi khusus untuk sabtu ini tidak dilaksanakan kajian seperti biasa, karena ketua majelis ta'lim Baitul Muttaqien yaitu ibu Hj. Elis Maryam akan melaksanakan umroh pada hari minggu tanggal 11-11-2018 sehingga dilaksankannya syukuran (10/11/2018).

"Biasanya setiap hari sabtu setelah asar kita rutin melaksanakan kajian yang disampaikan oleh ustad-ustad, tapi untuk sabtu ini ibu ketua majelis ta'lim akan melaksankan umrah, dan tidak sempat untuk mengunjungi ke rumah-rumah warga, maka diadakannya syukuran pada hari ini. Meskipun dadakan." ujar salah satu anggota majelis ta'lim yaitu ibu Jaja.

Majelis ta'lim Baitul Muttaqien mempunyai kestrukturan organisasi yang tersusun rapih. Mulai dari ketua, sekertaris, bendahara, dan bidang-bidang lainnya. Mereka sangat aktif dalam menjalankan amanah di setiap bidangnya. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika melaksanakan acara dadakan dengan konsep yang begitu rapih.

"Setiap anggota majelis ta'lim Baitul Muttaqien mempunyai tanggungjawab masing-masing dalam bidangnya, dan tidak ada kesulitan jika mengadakan acara dadakan seperti ini." Ujar ibu Jaja.

Pemateri dari setiap minggunya pun berbeda-beda. Majelis ta'lim Baitul Muttaqien mempunyai jadwalnya tersendiri dan mereka tidak asal dalam memilih ustad untuk mereka dengarkan, semua pemateri dari setiap kajian di majelis ta'lim ini adalah dosen-dosen UIN SGD Bandung. Semua sudah dikonsep dengan sedemikian baiknya.

Reporter: Ranti Daryanti

Masjid Darus Sholihin pencetak insan sholeh dan sholehah

Dakwahpos.com, Bandung – Kegiatan pengajian anak-anak di Masjid Darus Sholihin, Jum'at (09/11/2018). Sama halnya dengan masjid-masjid pada umumnya, Masjid Darus Sholihin juga mengadakan kegiatan pengajian khusus untuk anak-anak kisaran tingkat SD hingga SMP, guna untuk terbentuknya insan yang sholeh dan sholehah.

Pelaksanaan pengajian ini diadakan setiap hari pada malam hari, yaitu ba'da Maghrib hingga Isya. Kecuali malam kamis, malam jum'at dan malam minggu karena digunakan  untuk pengajian orang tua. Walaupun pelaksanaan pengajian bagi anak SD hingga SMP dilakukan pada waktu yang bersamaan, namun pengajiannya dibagi menjadi beberapa tingkatan yang disesuaikan dengan kemampuan anak-anak tersebut.

"Pengajian untuk anak-anak diutamakan dalam hafalan al-Quran dan fiqh mengenai ibadah mahdhah, lalu ada pembacaan kitab kuning yang diperuntukkan bagi pemuda dan orang tua. Tidak hanya itu, ada juga pengajian khusus ibu-ibu yang berupa ceramah mengenai ketauhidan, akhlak, dan sebagainya" ujar KH.Misbah , ketua DKM Darus Sholihin.

KH. Misbah berkata, dalam penghafalan al-Quran kita menggunakan metode muraja'ah atau metode mengulang. Kegiatan muroja'ah ini dilaksanakan sebelum pengajian dimulai, dengan membagi anak-anak menjadi beberapa kelompok. Sistem muroja'ah ini menggunakan sistem mentoring, yakni masing-masing kelompok tersebut ada seorang yang dijadikan mentor.

Dengan adanya pengajian seperti ini, diharapkan anak-anak bisa menjadi anak yang berguna bagi masyarakat kedepannya. Seperti mengajar atau berbagi ilmu bagi masyarakat yang masih awam mengenai hal-hal religius, khususnya dalam ilmu membaca al-Quran. Diharapkan juga dapat mencetak generasi penghafal al-Quran dan mahir dalam bidang ini.


Reporter : Muhammad Fachri, Mahasiswa KPI 3C UIN Bandung.

(Revisi) Manusia Digolongkan berdasarkan Tingkat Keikhlasan

Dakwahpos.com, Bandung- Masjid Agung Ujung Berung melaksanakan pengajian yang dihadiri para jamaah KMKT ( Kelompok Kerja Majelis Ta'lim) kecamatan Ujung Berung dan sesepuh KMKT. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi sesama umat Nabi.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 08.00 WIB yang dimulai dengan lantunan-lantunan shalawat dari sesepuh KMKT. Pengajian diisi dengan tausiah yang disampaikan oleh K.H. Zainal Arifin yang berlangsung secara khidmat. Pada kesempatan tersebut, beliau  menyampaikan tauziah dengan inti materi bahwa ada 4 tingkatan ikhlas diantaranya mubtadi'in, 'abidin, muhibbin, dan yang terakhir 'arifin.

Pengajian ini menambah silaturahmi antar sesama daerah, sebab jamaah dari KMKT disini bukan hanya dari warga ujung berung saja. Akan tetapi, dari berbagai kelurahan yang ada di kecamatan Ujung Berung dan sekitarnya. " pengajian ini terbuka untuk umum. Jadi, siapa saja boleh mengikuti pengajian ini bahkan acara ini gratis," ungkap ketua KMKT.

Ustadz Arifin menyampaikan bahwa dengan kita memahami 4 tingkatan ikhlas kita akan mengetahui kalau kita sedang melakukan suatu kebajikan kita berada pada bagian tingkatan yang mana," jelasnya Sabtu (03/11).

Dalam menjalankan kebaikan tidak selamanya kebajikan tersebut diketahui oleh orang lain. Oleh karena itu dalam melakukan segala sesuatu didasari dengan keikhlasan. Kehidupan dijadikan sebagai berkah, melakukan ibadah, meningal dalam husnul khatimah," ungkapnya mengenai hakikat kehidupan manusia.

Reporter: Siti Patma Deli, KPI 3D


Ustadzah Hj. Enok: Allah Berikan Penilaian Atas Aktivitas yang Dilakukan Manusia

Dakwahpos.com, Bandung- Majelis taklim Masjid Agung Ujung Berung gelar pengajian rutin mingguan, Sabtu (10/11/2018). Khususnya pengajian bagi ibu-ibu yang dilakukan satu kali dalam seminggu dengan tujuan untuk mempererat ukhuwah dan silaturahmi diantara pengurus kepada jama'ah. 

Kegiatan dimulai pada jam 09.00 yang diawali dengan shalawatan dan dilanjutkan dengan pembacaan surah Yasin dan Al-Mulk yang dipimpin oleh ibu Nani. Kemudian ibu Nani selaku sekretaris dari KMKT menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukur kita masih bisa meringankan  langkah untuk menghadiri pengajian rutin ini," ujarnya.

Kemudian acara dilanjutkan dengan penyampaian tausiah oleh Hj.Enok selaku sesepuh dari KMKT kecamatan Ujung Berung. Dimana inti dari ceramah beliau yaiitu seberapa pentingnya melakukan ibadah hanya kepada Allah SWT.

Umi Enok menyampaikan bahwa kita diciptakan dari setetes air mani yang hina dan dilahirkan ke duniapun tanpa sehelai benang," jelasnya. Demikian hakikat penciptaan manusia di dunia ini sekaligus perintah bagi setiap individu melakukan aktivitas sehari-hari harus bernilai kebaikan.

Dalam melakukan segala aktivitas yang bernilai kebaikan dimata Allah kan tetap bernilai ibadah walaupun kebaikan tersebut sekecil apapun. Hanya allah yang mengetahui seberapa nilai ibadah yang kita dapatkan," ujar umi Hj. Enok.

Reporter : Siti Patma Deli KPI/3D

Masjid At-Tarbiyatul Islamiyyah Tidak Hanya Adakan Pengajian Rutin Ibu-Ibu

Dakwahpos.com, Bandung. Masjid At-Tarbiyatul Islamiyyah yang berada di daerah kelurahan Cipadung, sejak tahun 1990 sudah mengadakan kegiatan pengajian rutin bagi kalangan ibu-ibu yang saat ini terjadwal setiap hari sabtu pukul 16.00 WIB. Ketua dari kegiatan pengajian ini yaitu ibu HJ. Otih Rohaeti.

Kegiatan dari ibu-ibu pengajian ini tidak hanya melakukan pengajian rutin namun ada juga kegiatan yang sering kali diikuti oleh para ibu-ibu. " jadi tidak hanya pengajian rutin, saya dan ibu-ibu juga sering kali mengikuti kegiatan zarah, tapi zarah ini dilakukan rutin setahun sekali. Jamaah pengajian dari sekitar 40 mesjid se kelurahan cipadung ini kita bareng zarah melalui organisasi FOSILMAT yaitu forum silaturahmi antar majlis ta'lim se kelurahan Cipadung." Ujar Oti, sabtu (10/11/18).

Tidak hanya zarah atau tadabur alam, ibu-ibu pengajian masjid At-Tarbiyatul Islamiyyah juga sering kali melakukan tour wisata melalui forum silaturahmi itu mengbawa ibu-ibu menjadi lebih aktif dan majlis ta'lim yang ada di kelurahan Cipadung ini semakin terikat dalam ikatan silaturahmi.

Mulai dari pengajian rutin seminggu sekali, sebagian dari ibu-ibu majlis ta'lim At-Tarbiyatul Islamiyyah ini juga aktif mengikuti kegiatan dari forum silaturahmi ini. " iya jadi forum ini selalu mengadakan pengajian rutin sebulan sekali dan tempat nya itu kita sistem nya di acak dari semua majlis yang ada di Cipadung ini. Kebetulan besok jadwal nya untuk bulan ini pengajian di universal situ kita di undang biasanya perwakilan 5 orang dari setiap majlis tapi boleh kalau ada yang lain mau datang." Lanjut Oti, sabtu (10/11/18).

Ibu-ibu pengajian Majlis ta'lim At-Tarbiyatul Islamiyyah juga sering kali mendapat kan undangan dari luar, seperti undangan utuk menghadiri tabligh akbar. Dan kegiatan pengajian At Tarbiyatul Islamiyyah ini sudah sangat terjadwal mulai dari siapa saja tiap minggu nya yang akan membawakan ceramah.

Reporter : Nur Alfiah Agustina -  KPI 3C


Ustadz Rahmat : "5 Macam-Macam Syaithan Beserta Tugasnya"

Ustadz Rahmat: 5 Macam-Macam Syaithan Beserta Tugasnya                                                                                         
Dakwahpos.com,Bandung- Pengajian majelis talim merupakan kegiatan rutinan ibu-ibu di Masjid Nur Yasin yang berlokasi di Rt 06 Rw 02 Kelurahan Cipadung. Semenjak berdirinya masjid ini pada 2 tahun yang lalu, kegiatan ini sudah menjadi sebuah kerutinan bagi warga sekitar. Pengajian rutinan ini dilaksanakan setiap hari Sabtu sore.

Dede merupakan seorang penceramah yang biasa menjadi pengisi materi di masjid ini. Namun, kali ini pecermahnya yaitu Rahmat. Ia adalah adik kandung dari Dede. Rahmat menjelaskan macam-macam syaithan disertai tugasnya masing-masing.

"Disini, saya akan menjelaskan 5 macam syaithan yang sering mengganggu kehidupan kita tentunya dengan landasan Q.S Al-Araff ayat 90" kata Rahmat (21) Sabtu (10/11/2018).

Berikut nama-nama syaithan beserta tugasnya :
1. Syaithan Aznab, bertugas melalaikan manusia dalam melaksnakan shalat .
2. Syaithan Walahan, bertugas membuat hati manusia selalu was-was ketika ingin berwudhlu.
3. Syaithan Jalabar, berugas membuat manusia selalu curang dalam ketika sedang berdagang atau jual beli.
4. Syaithan Wastan, bertugas membuat manusia sering tidur ketika tholabul ilmi.
5. Syaithan Dalsim, bertugas membuat manusia menjadi rakus terutama dalam hal makanan.

Syaithan sangat senang sekali mengganggu kehidupan manusia, terutama dalam membuat kebaikan. Syaithan setiap kalinya memberikan bisikan-bisikan yang membuat manusia terjerumus ke dalam lubang kebatilan atau kemaksiatan. Sehingga membuat manusia lalai dalam melakukan ketaatan kepada Allah Swt.

"Saya berharap, setelah saya menjelaskan materi ini , membuat ibu-ibu sadar bahwa ternyata syaithan ada di setiap kegiatan kita dan sekeliling kita. Jadi, semangat ibu-ibu disini tidak akan tergoyahkan dalam melakukan ketaatan kepada Allah Swt." ungkapnya.

Reporter: Siti Lofita Abdalati, KPI/3D

DKM Attaufiq ajak masyarakat Laksanakan Sholat Rebo Wekasan

Dakwahpos.com Bandung-Shalat Rebo wekasan adalah nama lain dari shalat thalaq bala. Shalat ini dikalangan orang-orang yang melakukannya disebut juga shalat sunnah Lidaf'il bala (shalat tolak bala) dengan pelaksanaan 4 rokaat 2 salam. Karena pada tiap di akhir hari rabu bulan safar, Allah menurunkan malapetaka sebanyak 360.000 dan menurunkan 20.000 bahaya. Di terangkan dalam kitab "KANZUNNAJAH' karangan Abdul Hakim Kudus.

Tepat pada tanggal 07 Novemeber 2018 hari rabu jam 06:00 pagi, DKM attaufik mengajak masyarakat untuk melaksanakan Sholat Rebo Wekasan lewat pengumuman lewat toa masjid. Banyak masyarakat yang antusias untuk pergi ke masjid. Hampir kebanyakan yang datang adalah masyarakat yang sudah tua. Ibu-ibu yang datang kemasjid membawa makanan ke masjid untuk dibagikan setelah sholat selesai.

Setelah beberapa menit menunggu, DKM memberikan pengumuman tentang tata cara sholat Rebo Wekasan. DKM mengimami sholat rebo wekasan dari mulai awal dzikir kemudian sholat hingga Do'a. Tapi ada sebagian ma'mum saat sholat dia tidak ikut berimam, dia niat sholat Munfarid. Tapi saat dzikir dan doa dia ikut bersama imam.

Memang dikarenakan shalat ini merupakan shalat sunat yang tidak wajib untuk berjamaah. Yang mana, shalat ini bisa saja dilakukan di rumah sendiri(Munfarid). Tentu saja, jika dibandingkan pahalanya dengan yang sholat di masjid tentu pahalanya berbeda.
Sebagian masyarakat ada pula yang tidak melaksanakan shalat Rebo Wekasan ini. Karena, pandangan masyarakat yang berbeda-beda dalam menjalankan syariat islam. Positifnya mayarakat dapat menerima perbedaan pandangan dengan rukun dan damai.

Reporter : Muhammad Raihan Anwar/KPI/III/C

Keberkahan Bulan Rabi'ul Awal

Keberkahan Bulan Rabiul Awal
Dakwah Pos.Com, Bandung- Masjid Nurul Iman adakan kajian rutinan di hari jumat. Kajian tersebut dihadiri oleh 30 orang ibu-ibu, mulai dari yang muda sampai tua. Kajian tersebut tepat dilaksanakan pada tanggal 1 Rabiul awal.
"Dibulan Rabi'ul Awal yang penuh dengan rahmat dan berkah ini seluruh masyarakat muslim di dunia dengan penuh cinta menyambut maulid Nabi Muhammad SAW, yakni tanggal 12 Rabi'ul Awal. Seluruh umat Islam dunia berlomba-lomba untuk mengekspresikan kecintaan Nabi Muhammad dengan melakukan amalan-amalan yang tidak bertentangan dengan syariat islam, seperti halnya di dusun-dusun membaca shalawat nabi yang dimulai pada malam pertama bulan Robi'ul Awal sampai malam tanggal 12 Rabi'ul Awal, dengan bertujuan untuk mendapatkan syafa'at di dunia dan akhirat kelak nanti". (Ucap Ust.Endam Damiri).
Bukan hanya itu saja, dikajian hari itu merupakan kajian yang sangat spesial. Selain pengajian rutinan, Ust.Endam Damiri memberitahukan akan dilaksanakannya peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, tepat dihari kelahirannya tanggal 12 Rabi'ul Awal.
"Saya senang dengan antusias ibu-ibu hari ini, mereka mendukung sepenuhnya akan kegiatan Maulid Nabi yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 Rabi'ul Awal, karena dalam Al-Qur'an menjelaskan, barang siapa yang bersolawat dan mengagungkan hari kelahiranku, maka aku akan memberikan sayafat nanti di hari kiamat" (ucap Ust. Endam Damiri).
Perlu diketahui juga, maulid nabi ini sebagai ajang bagi kita untuk memperingati dan mengagungkan hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad Saw, karena dengan memperingatinya kita berharap bisa mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.

Oleh:
Siti Ika Fatmawati
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Meskipun Hujan, Tidak Menyurutkan Semangat Anak-anak Untuk Menimba Ilmu di Mesjid Al-Ikhlas

Meskipun Hujan, Tidak Menyurutkan Semangat Anak-anak Untuk Menimba Ilmu di Mesjid Al-Ikhlas

dakwahpos.com, Bandung - Satu bulan terakhir ini daerah Bandung dan sekitarnya di guyur hujan setiap harinya, kegiatan warga pun sedikit terganggu akibat hujan turun ketika masyarakat melakukan aktifitas nya. Kendati demikian tidak menyurutkan anak-anak untuk menimba ilmu dengan mengikuti pengajian di mesjid Al-Ikhlas.

"Ya ada sebagian anak-anak yang datang untuk mengaji meskipun hujan turun, meskipun tidak sebanyak biasanya tapi segini juga alhamdulilah masih ada anak-anak yang bisa menyempatkan diri untuk mengaji ketimbang di rumah memainkan gadget" ujar ustadz Lutfi di sela-sela percakapan 10/11/2018.

Zaman sekarang semangat anak-anak untuk mengaji memang jauh berbeda dengan dulu. dulu ketika tiba waktu mengaji anak-anak berbondong-bondong berangkat ke mesjid atau madrasah, berbeda dengan sekarang anak-anak lebih senang menggunakan gadget yang padahal berdampak kurang baik bagi anak-anak.

Ketika masih ada segelintir anak-anak yang mengaji di era sekarang meskipun sedang musim hujan, tidak menyurutkan semangat mereka untuk mencari ilmu. Benar kata ustadz Lutfi kalau di era sekarang "segitu juga alhamdulilah".

Reporter : Restu Maulana (KPI 3 C)

Mesjid Nurul Iman Gelar Kajian Rutinan Hari Jum'at

Masjid Nurul Iman Gelar kajian Rutinan Hari Jumat
Dakwah Pos.Com, Bandung- Masjid Nurul Iman adakan kajian rutinan di hari jumat. Kajian tersebut dihadiri oleh 30 orang ibu-ibu, mulai dari yang muda sampai tua. Kajian tersebut tepat dilaksanakan pada tanggal 1 Rabiul awal.
"Dibulan Rabi'ul Awal yang penuh dengan rahmat dan berkah ini seluruh masyarakat muslim di dunia dengan penuh cinta menyambut maulid Nabi Muhammad SAW, yakni tanggal 12 Rabi'ul Awal. Seluruh umat Islam dunia berlomba-lomba untuk mengekspresikan kecintaan Nabi Muhammad dengan melakukan amalan-amalan yang tidak bertentangan dengan syariat islam, seperti halnya di dusun-dusun membaca shalawat nabi yang dimulai pada malam pertama bulan Robi'ul Awal sampai malam tanggal 12 Rabi'ul Awal, dengan bertujuan untuk mendapatkan syafa'at di dunia dan akhirat kelak nanti". (Ucap Ust.Endam Damiri).
Bukan hanya itu saja, dikajian hari itu merupakan kajian yang sangat spesial. Selain pengajian rutinan, Ust.Endam Damiri memberitahukan akan dilaksanakannya peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw, tepat dihari kelahirannya tanggal 12 Rabi'ul Awal.
"Saya senang dengan antusias ibu-ibu hari ini, mereka mendukung sepenuhnya akan kegiatan Maulid Nabi yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 Rabi'ul Awal, karena dalam Al-Qur'an menjelaskan, barang siapa yang bersolawat dan mengagungkan hari kelahiranku, maka aku akan memberikan sayafat nanti di hari kiamat" (ucap Ust. Endam Damiri).
Perlu diketahui juga, maulid nabi ini sebagai ajang bagi kita untuk memperingati dan mengagungkan hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad Saw, karena dengan memperingatinya kita berharap bisa mendapatkan syafaatnya di hari kiamat nanti.

Oleh:
Siti Ika Fatmawati
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

DKM Jami Nurul Iman bantu legalisasi keresmian TK Nurul Iman

Dakwahpos.com, Bandung – Keberhasilan legalisasi TK Nurul Iman, tentu tidak terlepas dari jerih payah DKM Nurul Iman dalam proses pe-resmi-annya  . Kenyataan bahwa "TK Nurul Iman dibawah lindungan DKM Nurul Iman" . Ujar Ust. Ade Hidayat , Kamis (08/11/2018). Memberikan banyak dampak positif bagi warga sekitar, baik dari segi sarana dan prasarananya .

Dalam beberapa hal jika "pendidikan belum memenuhi syarat prasarananya maka, terkadang kegiatan belajar dilakukan di Masjid Nurul Iman untuk sementara" Lanjut Ust. Ade Hidayat , Kamis (08/11/2018). Dan kemudian keputusan ini menjadi alternatif dalam mem-fasilitasi segala pembelajaran dalam pendidikan tersebut .

Tidak hanya DKM saja yang memiliki ketua kepengurusan, tetapi TK Nurul Iman pun memiliki ketua penanggungjawab "Ibu Sri namanya " Ucap Ust. Ade Hidayat , Kamis (08/11/2018) . Selain Ibu Sri ada juga Ibu Peni,  dia ini merupakan tenaga pengajar bersertifikat resmi dari DEPAG (Departemen Agama). Jadi , bisa difahami kalau guru – guru dari TK yang dilindungi oleh DKM Nurul Iman ini bukanlah abal – abal , melainkan dia yang memang berlatar belakang baik untuk mengajar .

Dalam praktik nya, saat ini TK Nurul Iman sudah baik dalam pengelolaan nya dan tidak terlalu ber-induk kepada DKM Nurul Iman . Contoh nya dalam hal gaji atau pembayaran upah bagi para tenaga pengajar, akan diberikan langsung oleh DEPAG dan bukan melalui DKM Nurul Iman . Dengan hal ini maka otomatis akan meringankan tugas para DKM Nurul Iman .

Keberadaan TKQ-TPQ-DTA-DTW Nurul Iman di jl. Embah jaksa setelah legalisasinya ini sangat terasa manfaatnya oleh warga sekitar .  Selain karena lokasi nya yang dekat dengan rumah penduduk sehingga memudahkan untuk antar – jemput anak , tempatnya pun strategis karena berdekatan dengan Masjid Jami Nurul Iman .

Reporter : Firlyana Dadiamar, KPI/3C


"Masjid Nurul Karim Adakan Pengajian Rutin Ibu-Ibu"

Dakwahpos.com,Bandung –Masjid  Nurul Karim Cipadung ,sering sekali mengadakan kegiatan pengajian rutin ibu-ibu setiap hari selasa,sehabis ashar.

Ibu  Hj.Rodiah adalah salah satu Ketua pengajian di kegiatan pengajian ibu-ibu,Beliau orang asli Bandung. Dia adalah Seorang Ibu Ruma Tangga. Dahulu sejak ibu Rodiah masih muda sering sekali mengikuti pengajian anak-anak muda sehingga sampai ia sudah menjadi seorang haja,ia tetap ingin berbagi ilmu yang dia punya kepada ibu-ibu.

"alhamdulilah,saya masih dikasih kepercayaan kepada ibu-ibu untuk menjadi ketua pengajian ibu-ibu di masjid nurul karim ini. Saya sangat berharap di pengajian rutin ini kita bisa saling memberi ilmu dan mempererat silaturahmi" ucap ibu Rodiah.

Sebelum masjid nurul karim dibangun, pengajian diadakan selang-seling dirumah ibu-ibu,Namun setelah dibangun masjid terdekat dengan rumah ibu-ibu tersebut. Masjid Nurul karim dijadikan tempat untuk pengajian ibu-ibu sampai sekarang. Respon para ibu-ibu sangat senang dengan adanya masjid nurul karim.karna meeka tidak perlu repot-repot mencari tempat untuk mengaji.

Tidak ada kendala selama kita mengaji di masjid nurul karim ini. Karna pengajian ibu-ibu ini tidak seperti pengajian anak-anak,ibu-ibu ini terlihat kompak saling membantu satu sama lain dalam kegiatan pengajian maupun diluar pengajian.

 

Reporter : Oktaviani ulfa KPI/3C

Bu Wida Terapkan Metode “Bisa Karena Terbiasa” untuk Pembelajaran Anak-anak

Dakwahpos.com. Bandung – Dengan tantangan mengajar anak-anak yang cukup sulit, pengajar pengajian anak-anak di Masjid Al-Hikmah terapkan metode Bisa Karena Terbiasa. Pengajian ini dilaksanakan setiap hari Senin sampai Jum'at.
"Dihapal dulu baru praktek. Terkadang anak-anak sulit untuk menghapal apalagi seperti do'a sholat kan panjang, jadi agak sulit mengajarkannya. Jadi saya yakin mereka akan Bisa karena Terbiasa. Dengan seringnya dibaca insya Allah mereka juga bisa". Ujar Bu Wida. Jum'at, (09/11/2018).
Bu Wida terus menjalankan metode ini setiap pembelajarannya, tidak hanya untuk menghapal do'a sholat saja, tetapi metode ini juga diterpakan untuk menghapal Juz 'Amma dan pelajaran yang lainnya.
Metode ini juga digunakan agar pembelajaran lebih menarik dan menghidupkan suasana pembelajaran dengan menghapal bersama. Anak-anak membaca dan mengulang hafalan mereka setiap hari sebelum melanjutkan pada materi selanjutnya.
"Tidak harus sengaja juga diajarkan, tapi dengan sering dibaca setiap hari mereka juga pasti bisa dan hapal". Tutup Bu Wida. 

Reporter : Nenden Siti Aminah Jalilah KPI/3C

© Vokaloka 2023