Penanganan Pertama pada Krisis Air Di Musim Kemarau

Oleh : Sheyrill Athqianita

Krisis air merupakan bencana tahunan bagi Indonesia, artinya, kekeringan sudah menjadi hal yang rutin terjadi di Negara ini. Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) mencatat kekeringan masih terjadi di berbagai daerah. Sebanyak 4.000 lebih desa yang tersebar di Jawa, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Lampung mengalami kesulitan air.

Hingga saat ini upaya jangka pendek yang dilakukan adalah dengan mengirimkan droping air bersih melalui mobil tangki air. Akan tetapi, hal ini tak bisa dilakukan secara terus menerus mengingat sumber air yang terus menerus disubsidikan akan habis.

Pemerintah dan masyarakat bekerja sama melakukan persiapan penanggulangan krisis air saat musim kemarau tiba, namun hal itu hanya  dilakukan saat musim kemarau terjadi. Seperti halnya saat musim hujan tiba dan terjadi banjir, pemerintah dan masyarakat baru melakukan persiapan untuk menanggulangi banjir tersebut. Mengapa tidak kita lakukan pencegahan sebelum bencana itu terjadi ? Kita terlalu menganggap itu sebagai hal ringan dan kita tidak mengambil pelajaran dari bencana yang terjadi di tahun sebelumnya. 

Musim kemarau yang berkepanjangan akan mengakibatkan krisis air dan kekeringan. Sementara penggunaan air tidak berubah. Masyarakat tidak berusaha menghemat penggunaan air meskipun sedang musim kemarau. Akibatnya, dampak kekeringan akan terus terjadi dan bahkan semakin parah. Oleh karena itu, sebagai manusia yang dikaruniai akal oleh Tuhan sebaiknya kita lebih bijak dalam menggunakan sumber daya alam yang telah tersedia terutama air.

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi krisis air di musim kemarau, yaitu dengan pembuatan sumur resapan untuk menampung air hujan. Sumur resapan ini berfungsi untuk memberikan imbuhan air secara buatan dengan cara menginjeksikan air hujan ke dalam tanah. Sasaran lokasi adalah daerah peresapan air di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri serta fasilitas umum lainnya. Selain dengan sumur resapan, mengatasi krisis air juga dapat diatasi dengan pembuatan sumur bor di tiap desa untuk kemudian air tersebut didistribusikan kepada tiap rumah di desa tersebut. Selain itu, hal yang paling mudah kita lakukan ialah penghijauan dan mengurangi konversi lahan di daerah hulu. Karena tanaman yang ditanam pada lahan-lahan kosong dapat menjaga dan mengikat butiran tanah saat terjadi hujan.

Seperti halnya yang harus kita lakukan untuk mencegah banjir, maka  melakukan pencegahan terhadap bencana kekeringan air di musim kemarau juga menjadi hal positive yang sebaiknya kita lakukan. Beberapa solusi dari terjadinya bencana ini pun sudah dilakukan oleh sebagian masyarakat dan pemerintah. Karena itulah, kontinuitas dalam melakukan pencegahan krisis air harus dioptimalkan oleh masyarakat dan pemerintah sebelum bencana kriris air itu terjadi.

Sheyrill Athqianita. Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023