Kemarau Melanda, Air Mereda

Oleh: Nabila Hekar Safitri

Cuaca ekstrem tak kunjung berakhir. Hujan yang diharapkan pun tak jua datang menyambangi bumi Indonesia. Hal  itu yang kini membuat geram hampir seluruh masyarakat Indonesia. Layaknya bisul yang kian membesar. Masyarakat masih harus bersabar melewati suhu udara yang tengah memuncak ini.

Cuaca panas yang mengakibatkan musim kemarau  memang meresahkan banyak pihak. Kemarau yang berkepanjangan tentunya akan banyak sekali kerugian yang dihasilkan. Contohnya yang sering terjadi yaitu kebakaran hutan dan kebun. Asap kebakaran tersebut dapat mengganggu sistem pernapasan masyarakat di sekitar area tersebut. Lalu, dapat memicu para petani mengalami gagal panen. Sehingga produksi bahan pokok akan menyusut dan menyebabkan harga bahan pokok pun melonjak setiap harinya. Juga, berkurangnya pasokan air bersih untuk kebutuhan minum, mandi, dan mencuci pakaian. Karena keringnya sumber air yang tersedia. Pada akhirnya, perkara tersebut hanya akan menimbulkan disekuilibrium sosial di antara masyarakat Indonesia.

Air begitu dominan dalam kehidupan manusia di bumi bagian mana pun tanpa terkecuali. Maka dari itu, tanpa adanya air di musim kemarau akan sangat mencekik masyarakat. Sehingga mereka akan sulit menemukan air saat kekeringan melanda. Kalau sudah begitu, air sungai yang telah tercemar pun terpaksa mereka gunakan.

Ikhtiar yang perlu diterapkan yaitu dengan menghemat air yang masih tersedia. Jangan biarkan air terbuang percuma, walau hanya setetes. Selanjutnya kita harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama area sungai. Sungai tercemar karena tradisi manusia yang selalu membuang sampah  ke sungai. Padahal jika air sungai bersih, masyarakat pun bisa mengefisienkan untuk keperluan sehari-hari. Kita juga bisa menyimpan air di bak-bak penampungan sebagai cadangan bila musim kemarau tiba.

Ikhtiar yang kita perbuat tentunya harus disinkronkan dengan doa. Dengan begitu, kegundahan hati kita akan langkanya air bersih saat musim kemarau, semoga saja bisa ditanggulangi. Karena sejatinya saat Tuhan mengirimkan suatu masalah pasti akan ada jalan keluar dan hikmah tersembunyi di balik peristiwa yang telah terjadi.



Nabila Hekar Safitri, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023