Peduli Palu, Remaja Masjid Jami Al-Hikmah Lakukan Penggalangan Dana



Dakwahpos.com, Bandung-Pada hari ahad 30 September 2018 Ikatan Remaja Masjid (Irmas) Al-Hikmah melakukan penggalangan dana di sekitar pasirwangi guna membantu meringankan beban korban bencana di Palu.

Penggalangan dana yang dilakukan ini sebenarnya bukan kali pertama yang dilakukan oleh Irmas Al-Hikmah. Sebelumnya, mereka juga melakukan penggalangan dana untuk membantu korban bencana alam di Lombok. Penggalangan dana ini merupakan kegiatan yang diinisiatifkan oleh Putut Gendroyono selaku Pembina Irmas Al-Hikmah.

"Yang pertama punya inisiatif itu dari Pembina kita, kangmas (Putut Gendroyono). Dan Alhamdulillah ini kali kedua kita ikut berpartisipasi membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah. Kemarin kaya bencana di Lombok itu juga Alhamdulillah kita ikut berpartisipasi," Ujar Ranti, Humas Irmas Al-Hikmah melalui whatsapp, Ahad (30/08/2018)

Penggalangan dana ini bekerjasama dengan Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Barat. Masjid Jami Al-Hikmah menjadi cabang untuk ACT di Bandung Timur.

Biasanya penggalangan dana tidak hanya dilakukan satu kali, melainkan dua atau tiga kali untuk satu bencana alam. Sehingga untuk masyarakat yang ingin menyumbangkan uang, pakaian ataupun yang lainnya dan terkendala pada hari pertama, bisa menyumbang pada hari berikutnya. 




Reporter : Iga Wahyuni KPI/3B

Ustad Wawan : Tausiyah Syukur atas Nikamat Allah

Dakwahpos.com,Bandung-Dewan Kemakmuran Masjid Dedi Junaedi bersama Ustad Wawan di Masjid Al-Istiqomah, Kp.Sindangsari Rt02/Rw21 desa Cileunyi Wetan, Selasa (09/10/2018), mengajak Ibu-Ibu dan Bapa-Bapa untuk mendengarkan ceramah syukur atas nikmat Allah.

Acara tersebut di buka oleh lantunan solawat –solawat nabi secara bersama sama bernuansa islami. Selama kurang lebih  satu setengah jam acara berlangsung, para jamaah begitu antusias dan mereka sangat mendengarkan apa yang di sampaikan Ustad Wawan .

"Sesungguhnya wajib bagi kita semua bersyukur kepada Allah SWT dengan cara melaksanakan kewajiban terhadapnya, setiap muslim wajib bersyukur atas nikmat Islam yang telah diberikan Allah SWT  kepadanya," Ujar Ustad Wawan dalam penyampaian materinya, selasa (03/10/2018).

Seperti contoh jika seseorang yang tidak melaksanakan kewajibannya kepada orang lain yang telah memberikan sesuatu yang sangat berharga, maka dia adalah orang yang tidak tahu berterima kasih. Demikian juga jika manusia tidak melaksanakan kewajibannya kepada allah, maka dia adalah manusia yang paling tidak tahu berterima kasih.

Intinya adalah alhamdulillah, pada saat kita tidur, tidur itu pertengahan hidup dan mati. Pada saat terbangun dari tidur kita harus bersyukur atas nikamat Allah yang telah memeberikan nikmat masih bisa bernafas. jadi yang penting adalah bersukur atas nikmat Allah. Pada pengajian rutin masjid AL-Istiqomah ini di hadiri 30 orang.

Reporte : Ghina Lestiana, KPI/3B

Masjid Kassiti Kurang Kontribusi Remaja

Dakwahpos.com, Bandung-Remaja disekitar masjid kassiti kurang berkontribusi akan kegiatan masjid. Masjid kassiti sementara ini di ramaikan oleh jamaah ibu-ibu dan anak-anak. Biasanya remaja di sekitar masjid hanya datang jika ada acara besar saja.

"Remaja disini jarang ada yang kemasjid. Karena kebanyakan mereka sekolah di luar kota. Juga yang sekolah dekat sini pun jadwalnya padat karena kan sekolahnya sekarang menerapkan full day" ujar Bambang selaku ketua DKM kassiti kepada dakwahpos.com kamis (04/10/2018).

Masjid kassiti belum membentuk IREMA (Ikatan Remaja Majid). Karena memang sangat sedikit remaja yang ada disekitar masjid. Dan juga karena tidak ada penggerak bagi remaja untuk berkontribusi dengan mislanya diadakannya kegiatan untuk remaja.

Remaja sekitar masjid kassiti hanya ada pada saat PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) dan bulan ramadhan saja. Sedangkn masjid butuh kontribusi remaja untuk memakmurkan masjid.

"Pas ramadhan banyak, sekarang mah ga ada. Itu pun hanya remaja putra, remaja putri hanya ada sekitar 5 orang" ujar salah satu jamaah.

Reporter : Ika/KPI/3B  

Hjh.Ela: Tahsin Qur’an Sebagai Penyempurna Ibadah

Dakwahpos.com, Bandung-  Kegiatan ba'da ashar pada rabu yang bertempatkan di masjid Nurul Iman mengadakan sebuah pengajian gabungan yang dihadiri oleh jamaah masjid Al-Muhajirin. Kegiatan pengajian gabungan yang berisikan jamaah masjid Al-Muhajirin dengan masjid lainnya. Tujuan diadakanya kegiatan gabungan ini selain untuk memperdalam ilmu agama, namun juga dapat mempererat tali silaturahmi antar jamaah. 

Pengajian kali ini bertemakan pentingnya tahsin Qur'an sebagai penyempurna ibadah. Kegiatan yang berisikan pembelajaran mengenai pengucapan lafal Alqur'an yang baik, benar dan tepat. Hjh.Ela memberikan pendapatnya mengenai hal tersebut  "saya memilih tema ini untuk diberikan kepada jamaah karena targetan utama saya agar jamaah bisa mempelajari Al-Qur'an dengan baik dan benar tidak hanya sebatas membaca saja namun lebih mengetahui benar atau tidaknya dalam pembacaanya. Dan harapan saya semoga jamaah selalu tertarik dengan pengajian-pengajian seperti ini." ujarnya, Rabu (10/10/18).  

Pengajian gabungan ini kegiatannya tidak menentu pelaksanaanya sehingga masih disayangkan banyak juga jamaah yang tidak mengikuti kegiatan ini. Namun jika dilihat dari respons jamaah yang menghadiri kegiatan tersebut mereka seperti begitu antusias mengikutinya. Seperti bagaimana menurut salah satu jamaah, Yani mengutarakan pendapatnya, "saya sangat tertarik dengan diadakannya pengajian gabungan seperti ini, selain menambah wawasan keagamaan terutama dalam pembacaan ayat suci Al-Qur'an dengan baik dan benar, dan menambah tali silaturahmi dengan jamaah lain." ungkapnya 

Kegiatan ini dilakukan oleh jamaah dengan membacakan salah satu ayat Al-Qur'an dengan mempraktikan cara pembacaannya menurut dengan apa yang mereka ketahui, kemudian dilakukannya sistem koreksi oleh jamaah lain. Tidak hanya oleh jamaah saja namun sang pemateri pun ikut dalam melakukan koreksi pembacaan ayat yang dibacakan. Kegiatan seperti ini adalah sebuah cerminan agar lebih baik lagi dan mengetahui titik kesalahan yang tidak dilakukan kembali untuk selanjutnya. 

Penyampaian mengenai bagaimana pentingnya mempelajari Tahsin Al-Qur'an wajib hukumnya. Karena bagi setiap muslim dan muslimah mesti memperhatikan benar atau tidaknya disaat membacakan ayat suci Al-Qur'an. Pembelajaran tersebut akan sangat bermanfaat dan dapat mempengaruhi kualitas ibadahnya. 

Reporter : Meitri Purwanti Putri, KPI/3B

Kemarau Berkepanjangan, Pasokan Air Masjid Jami Thariqul Huda Tetap Melimpah

Dakwahpos, Bandung- Memasuki kemarau berkepanjangan pasokan air di Masjid Jami Thariqul Huda tidak mengalami kesulitan. Hal ini dibuktikan dengan lancarnya perairan kawasan penduduk yang tinggal di sekitar masjid tersebut dan jamaah masjid yang dapat berwudhu dengan baik. 

Ketua DKM Thariqul Huda Deden Badrusalam membeberkan rahasai lancarnya perairan di Masjid Jami Thariqul Huda disebabkan oleh sistem perairan yang menggunakan tenaga jetpam.

"Kalo dampak (kemarau panjangan) buat masjid saya mah tidak ada, kalo permasalahannya adalah air. Kalo masalah air jangankan di masjid, di rumah-rumah warga juga alhamdulillah masih banyak", ujar Bapak Deden Badrusalam selaku ketua DKM Thariqul Huda itu pada hari rabu (10/10/10).

Menurutnya, yang menjadi permasalahan di Masjid Jami Thariqul Huda dan penduduk sekitar adalah debu. Pada musim kemarau yang berkepanjangan ini, debu menjadi permasalahan yang pelik khususnya di daerah Panyileukan yang terkenal akan debu jalan yang begitu tebal.

"Yang ada adalah debu, banyak yang terbang ke masjid terutama di bagian luar masjid", sambungnya.

Reporter : Hamzah Anshorulloh (KPI/3B)

Pak Ujang Yahya : "Masyarakat Perlu Bimbingan mengenai Kemakmuran Mesjid"

Dakwahpos.com. Bandung- Kurangnya kesadaran diri dari masyarakat mengenai ilmu agama serta sosial terutama di era modern ini, memengaruhi akan tingkah pola prilaku dalam menghidupkan mesjid. Hal ini menimbulkan adanya suatu permasalahan umum terutama di wilayah-wilayah terpencil dalam komunitas yang besar.

"Sebenarnya melihat perkembangan zaman tentu akan adanya sebuah perubahan baik dalam perilaku maupun pola. Dalam permasalahan kurangnya masyarakat untuk memakmurkan mesjid itu kita lihat dari besar dan kecilnya tingkat keimanannya. Karena masyarakat sudah lebih mengetahui akan pentingnya beragama walaupun ada sebagian yang masih kurang akan pemahaman tersebut. Adapun juga dari lingkungan itu sendiri bisa memengaruhi kebiasaan dalam bermasyarakat ini". Ujar Ujang Yahya, Kamis(04/10/2018).

Adapun ada perbedaan antara kegiatan masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatan untuk memakmurkan mesjid itu sendiri. Baik jaman dulu maupun sekarang, seperti halnya kondisi suatu wilayah juga memengaruhi akan aktif nya masyarakat untuk memakmurkan mesjid karna jika dilihat dari jaman dulu rata mesjid di suatu wilayah itu sangat terbatas tidak seperti sekarang, dimana saat ini sangat mudah ditemui mesjid-mesjid, yang akibatnya jika mesjid itu hanya diisi oleh sebagian masyarakat hanya akan tersisa sedikit saja orang yang mau mengurus mesjid tersebut.

Adanya seorang tokoh agama dalam masyarakat menjadi suatu yang penting. Dikarnakan masih ada masyarakat yang kurang bimbingan akan ilmu agama, maka tokoh agama ini dapat membimbing masyarakat akan penting nya sebuah sosialisasi dalam agama."Memang dalam hal ini masyarakat perlu seorang atau kelompok yang dapat membina akan pegetahuan agama yang memang dari alinya. Oleh sebab itu adanya tokoh agama dapat menjadi peranan penting baik untuk memberi pengetahuan maupun membina masyarakat agar lebih paham lagi tentang seberapa pentingnya membangun dan memakmurkan mesjid". Pungkas Ujang Yahya.

Dalam membina pola prilaku masyarakat agar bisa memakmurkan mesjid memang tidak mudah, untuk itu harus ada kesadaran dari diri sendiri akan nilai-nilai yang terdapat dalam melakukan sebuah kegiatan sosial. Tentu memang peran dari pihak-pihak maupun toko- tokoh dalam masyarakat harus lebih diaktifkan kembali dengan contoh mengadakan kegiatan rutin pengajian supaya dapat membangun tingkah laku masyarakat kearah yang lebih baik.

Reporter : Hilman Fadil KPI 3/B

Tawasulan Di Masjid Ilaasiyah gunakan metode Tradisional

Dakwahpos.com, Bandung – Tawasulan di Masjid Ilaasiyah gunakan metode tradisional, metode tradisional tersebut masih digunakan di Masjid Ilaasiyah di zaman modern sekarang ini. Senin (24/10/2018).

"Sejak masjid ini lahir kami menggunakan metode tradisional tersebut dengan batu, jadi disaat  tawasulan kami menggunakan batu seperti pada zaman nabi muhammad SAW dahulu. Jadi pada saat tawasulan di mulai, kami menyiapkan sebuah air untuk jamaah yang meminta air doa tersebut." Ucap, KH. Dudu Abdussalam Pendiri masjid ilaasiyah tersebut.

KH. Dudu menambahkan bahwa tawasulan tersebut, dilaksanakan pada hari selasa setelah sholat isya berjamaah. Tawasulan ini juga di ikuti oleh semua kalangan usia. Sebelum tawasulan dimulai disiapkan air yang di doakan untuk jaamaah yang terkena penyakit.

Metode tradisional tersebut, masih di gunakan di masjid ilaasiyah ini. Karena masjid ilaasiyah tidak ingin hilangnya metode pada zaman dahulu. Metode tersebut, di gunakan oleh nabi Muhammad SAW pada zaman dahulu.

Metode batu tradisional tersebut,digunakan pada zaman dahulu untuk penggantinya tasbih. Bila di zaman sekarang lebih sering digunakan tasbih, jika zaman dahulu lebih sering menggunakan batu. Masjid ilaasiyah masih kental dengan adat atau budaya pada zaman dahulu.


Reporter : Mohamad Hafidin Nurhakim KPI 3/B 

Jamaah TQN Peringati Maulid Nabi dengan Membaca Manaqib

Dakwahpos.com, Bandung- Jamaah Majelis Taklim Thareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah (TQN) menyelenggarakan kegiatan pembacaan manaqib Syeikh Abdul Qodir Jaelani Qsn di masjid As Siraj dalam rangka peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, Minggu (07/10/2018).

Kegiatan tersebut di awali dengan pembacaan Tanbih kemudian dilanjutkan dengan Al-Fatihah yang dikhususkan bagi (Alm) Syekh H. Abdullah Mubarok Bin Nur Muhammad. Setelah itu jamaah Majelis Taklim Thareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah membaca Tawassul dan Manaqib Syeikh Abdul Qodir Qsn beserta doanya. 

Selain pembacaan Tanbih, Tawassul dan Manaqib kegiatan tersebut juga diisi dengan ceramah Agama yang disampaikan oleh Ustadz Ucup. Dalam tausiyahnya beliau menyampaikan bahwa kita harus fokus pada satu titik dan jangan sampai tergoda oleh hal sekecil apapun karena tugas manusia adalah tidak tergoda dan tugas setan adalah menggoda. 

Setelah tausiyah Ustadz Ucup, salah satu guru besar UIN Bandung Sukriadi Sambas, menjelaskan sejarah berdirinya Thareqat Qodiriyah Naqsyabandiyah. Setelah rangkaian kegiatan tersebut selesai kemudian ditutup dengan pembacaan doa.  

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut salah satunya adalah sebagai jalan tempuh untuk memperoleh rahmat dan karunia dari Allah SWT. "Bagus manfaatnya, untuk perenungan, untuk mendekatkan diri kepada Allah. Jadi hati ini menjadi lurus," Ujar Ketua DKM As Siraj, Senin (08/10/2018). 

Para jamaah terlihat antusias dan menghayati kegiatan tersebut. Menurut Dede salah satu jamaah TQN menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini dapat mengajak kita untuk memuhasabah diri serta mempererat tali silahturahmi terhadap sesama manusia. 

Reporter : Fitri Miftahul Jannah/KPI/3B

Madrasah Diniyah di Masjdi Al Hidayah Terapkan Kurikulum sama dengan 8 Negara

Dakwahpos.com, Bandung-Mulai aktif di tahun 2016 setelah 15 tahun terhenti, madrasah diniyah di masjid Al Hidayah menerapkan kurikulum yang berbeda sengan madrasah diniyah pada umumnya. Madrasah diniyah di masjid al hidayah ini menerapkan kurikulum yang sama dengan 8 negara di dunia.

Madrasah Diniyah di Masjid Al Hidayah ini memiliki 20 orang siswa berusia kisaran 4 sampai 11 tahun. Kegiatan belajar mengajar pun dimulai dari hari senin sampai kamis dan hari sabtu digunakan untuk praktek ibadah.

 "Fokus pertama pada kurikulum ini yang pertama pada akhlak, kurikulum ini juga berpegangan dengan buku karya maulana harun" tutur Sobri kepada dakwahpos, Kamis (11/10/2018).

Pengurus masjid AL Hidayah Sobri Yunus (43) mengatakan metode atau cara mengajar dari kurikulum ini sama seperti yang diterapkan di Negara Malaysia, Thaiand, Pakistan, Mesir, India, bangladesh. Materi yang diajarkan pun antara lain tentang Al Qur'an, Hadits, Aqaid (aqidah), Masail (keimanan dan akhlak) .

Reporter: Mirsa Nabilla KPI/3B

DKM Jami Miftahul Ilmi Turut Duka Cita dan Insaf Terhadap Bencana di Sulteng.

Dakwahpos.com, Bandung –DKM Jami Miftahul Ilmi, Palasari, Bandung. turut duka cita dan merasa insaf terhadap  saudara sebangsa yang mana sudah menimpa bencana gempa dan tsunami di palu dan donggala, Sulawesi Tengah.
"Apakah bencana itu sebagai azab di dunia kalau hanya hal itu jadi tontonan dan tawaan, itu tidak dapat manfaat apa-apa kepada kita," Ujar Amir Suviyandi, DKM Jami Miftahul Ilmi, Khamis (04/10/2018).
Pada setelah shalat waktu zahur saya sempat berbicara bersama Bapak Amir Suviyandi Selaku DKM Miftahul Ilmi, Palasari, Bandung. Berkaitan bencana yang sudah terjadi di sulteng, Jika bencana gempa dan tsunami di sulteng itu sebagai azab di dunia ini, itu tidak akan memberi manfaat apa  kepada kita  sebagai orang yang mengalami bencana, kita hanya mendapat keazaban dan kesusahan, dan hal itu tidak lama akan hilang di fikiran dan tidak memperingati lagi kepada hati kita untuk mendekat kepada allah. Itu akan rugi kepada kita dalam hidup di dunia ini, di dunia ini juga sudah di azab apa lagi di akhirat nanti. Tetapi jika bencana ini sebagai peringatan, itu akan memberi peringatan kepada kita, seperti mana di ungkapkan oleh DKM Jami Miftahul Ilmi
"Kalau memang bencana ini sebagai peringatan, kita semakin sadar kepada tuhan, apa yang terjadi kepada kita ini." Lanjut Amir Suviyandi
Apakah tuhan memberikan percubaan kepada kita untuk lebih kuat lagi iman nya, hal ini  cuman hati kita yang bisa merasai,  apakah  bencana ini sebagai keazaban atau peringatan. semoga hal semua terjadi penuh dengan peringatan untuk lebih membuat kita lebih  dekat lagi kepada tuhan yang maha besar.
Reporter: Fauzan Tohtayong KPI/3/B

Majelis Taklim Masjid Al-Amanah Adakan Pengajian Rutin

Dakwahpos.com, Bandung-Majelis taklim dari masjid Al-Amanah selalu mengadakan pengajian khususnya pada malam senin dan kamis. Diberlangsungkannya pengajian ini tidak lain untuk membentuk ikatan antar masyarakat serta untuk membangun iman bagi setiap individu.

Pengajian ini rutin diadakan setiap hari senin dan kamis, serta  biasa dimulai pukul 19:30 WIB atau selepas ba'da isya. Kegiatan ini diisi oleh sebagian masyarakat dari kampung sukasari RW 10. Namun pengajian ini lebih banyak diisi oleh kalangan tua.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dengan memakmurkan mesjid dan dengan mengikuti pengajian ini kita bisa mempererat tali silahturahmi serta mempererat tali persaudaraan," ujar Wahid Hendarsyah, Kamis(11/10/2018)

Dalam kesempatan wahid selaku remaja mesjid menyampaikan bahwasalnya untuk melakukan kegiatan positif ini kita harus terus menjaga keteraturan lingkungan agar siklus posiitif yang ada pada masyarakat bisa terus berjalan dan bisa diwarisi ke generasi seterusnya.

"Kita harus istiqomah dan mengajak kepada jamaah untuk bersama memakmurkan masjid, terutama pada generasi muda. Kita harus mulai menanamkan keimanan pada generasi muda sejak usia dini karena jika kita memiliki keimanan sejak kecil insyaallah akan terbawa hingga ajal menjemput dan menjadi jati diri hingga kita bisa mewariskan keimanan yang telah diajarkan kepada kita kegenerasi selanjutnya," pungkas Wahid Hendarsyah

Reporter : Hilman Fadil KPI / 3B

Masjid al-Barokah adakan pengajian rutin setiap malam jum,at bagi jama’ah.

Dakwahpos.com-Bandung-  Masjid al-Barokah dikelurahan Cigending di Rw 09, selalu diadakan kajian rutin di setiap malam jum,at yang mana diadakan di masjid untuk bapak-bapak. Pengajian ini selain untuk menambah ilmu dalam pengajian ini pun sering diisi beberapa sharing. Dan juga sebagai sarana tukar ilmu untuk menatakehidupan secara islam.

Menurut Lingga (40) " Pengajian ini selain untuk menambah wawasan dala agama kita. Juga untuk mempererat tali silahturahmi dalam berukun antar warga sesama muslim. Ya, walaupun hanya beberapa jama'ah saja yang mengikuti pengajian ini. Ya bertahaplah Insyaallah dan mudah mudahan bisa bertambah".  ( 11 Oktober 2018 )

Selain kalangan bapak-bapak diadakan pengajian rutin setiap malamjum'at bagi ibu-ibu. Pengajian khusus ibu-ibu ini dilaksanakan di rumah salah satu jama'ah pengajian tersebut. Selain meninggkatkan hubungan antara tetangga yang dekat maupun jauh, disitu pula melatih agar senantiasa mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah.

Pengajian yang diadakan oleh masyarakat di lingkungan masjid al-Barokah ini, merupakan program yang telah terstruktur dan rutinan yang telah berlangsung sejak lama. Hanya saja masih ada yang perlu disempurnakan dalam pelaksanaan program pemakmuran masjid. Yaitu pengajian untuk para remaja. 

Kedua pengajian inilah yang membuat jama'ah semakin antusias untuk meramaikan masjid al-Barokah. Terutama dalam bidang ibadah sehari hari. Walaupun baru beberapa warga ataupun jama'ah yang mengikuti pengajian tersebut. 

Reporter: Hisyam Nur Chairuddin Rasyid / KPI B 

Pelihara Irigasi, Atasi Kekeringan

Oleh: Siti Lofita Abdalati
Musim kemarau yang berkepanjangan telah meresahkan masyarakat tanah air. Kekeringan pun terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dan membawa dampak buruk bagi masyarakat. Salah satunya menyebabkan air bersih menjadi langka. Tentu saja ini sangat signifikan terhadap kebutuhan pokok, seperti air menjadi mahal di beberapa tempat dan lahan pertanian menjadi kering.
Kurangnya pasokan air bersih menyebabkan warga kesulitan untuk memenuhi kebutuhannya. Apalagi bagi warga yang tidak mampu, mereka hawatir tidak bisa mendapatkan air bersih.
Menteri Pertanian Amran Kurniawan mengatakan, pihaknya melakukan beberapa langkah antisipatif untuk mengatasi kekeringan. Diantaranya dengan membangun irigasi, normalisasi sungai, dan membangun bendungan dan embung.  Ini merupakan kabar gembira bagi masyarakat, terutama bagi wilayah yang selama ini dilanda kekeringan. Namun tetap saja, semua yang telah diupayakan dan dibangun oleh pemerintah tidak akan berjalan dengan lancar jika tidak ada kerjasama dari masyarakat itu sendiri.
Memelihara jaringan irigasi merupakan upaya yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kekeringan. Jaringan irigasi yang tidak terpelihara dengan baik akan selalu kering saat musim kemarau. Upaya pembangunan dan waduk adalah salah satu upaya yang bisa menampung air sungai pada saat musim hujan. Namun,seringkali terjadi pendangkalan waduk yang menyebabkan kapasitas air dalam waduk menjadi berkurang pada saat musim kemarau tiba. Ini disebabkan karena adanya sedimentasi butiran tanah yang dibawa oleh aliran sungai dari daerah hulu akibat dari rusaknya ekosistem hulu. Untuk menghindari pendangkalan waduk, maka perlu dilakukan pengerukan agar waduk menjadi lebih dalam lagi. Dengan demikian, waduk pun dapat menampung air lebih banyak lagi.

Kalau Air Sudah Merajuk, Habislah Kita!

Oleh: Robby Agustian

Air diibaratkan seperti wanita, yang seperti kata kaum laki-laki "kau adalah permata hatiku, ku tak sanggup hidup tanpamu". Artinya, air adalah elemen penting dalam kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan. Tanpa air, semua makhluk hidup yang ada di bumi akan mati. Tanpa air manusia bisa kehausan. Tanpa air, hewan juga akan kehausan. Dan tanpa air tumbuh-tumbuhan akan layu dan kering  hingga kemudian mati. Maka dari itu, masalah air adalah masalah serius dan masalah yang menyusahkan karena air adalah elemen yang takkan bisa tergantikan.

Sama halnya seperti wanita, air juga gampang sekali marah dan merajuk. Contohnya bila kita membuang sampah sembarangan, maka air akan marah dengan cara datangnya banjir. Sementara itu di Indonesia, dalam setahun hanya terjadi dua musim. Yakni musim penghujan dan musim kemarau yang dibagi masing-masing enam bulan sekali. Bila musim kemarau datang, disitulah air akan merajuk dan susah untuk ditemui. Nah, itulah yang disebut sebagai "masalah". Kalau sudah begini, mau bagaimana?

Sebenarnya kunci untuk mengatasi masalah ini adalah diri kita sendiri, bahkan kita dapat mengontrol air supaya tidak "marah" ataupun "merajuk". Ibarat kata "tiada asap tanpa api". Artinya jika kita tidak macam-macam maka masalah dapat kita hindarkan, walaupun tidak semua masalah itu berasal dari diri kita, seperti contohnya air yang merajuk akibat musim kemarau. Hal ini sampai sekarang masih menjadi PR untuk pemerintah, meski sebenarnya ini juga merupakan PR untuk kita semua terutama di wilayah-wilayah yang sering terkena luapan emosi air tersebut.

Di Indonesia, masih terdapat banyak wilayah yang sering terkena dampak kekeringan akibat musim kemarau. Bahkan adapula wilayah pegunungan yang seharusnya berlimpah air malah kalang-kabut mencari keberadaannya, hal tersebut akibat banyaknya pabrik-pabrik air yang terus mengambil jatah rakyat, sebut saja di daerah Cicurug, Sukabumi. Apalagi belakangan ini kita sudah memasuki musim kemarau yang justru itu memperparah keadaan, ibarat peribahasa "sudah jatuh tertimpa tangga", sudah susah tambah susah.

Menurut saya, ada tiga langkah jitu yang dapat pemerintah laksanakan guna meminimimalisir krisis air yang diakibatkan oleh musim kemarau seperti sekarang ini. Langkah pertama adalah pemerintah harus bisa menggerakan masyarakatnya untuk belajar menghemat air, contohnya dengan mengadakan penyuluhan guna menyadarkan sekaligus menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.

Langkah kedua adalah dengan membangun/rehabilitasi/pemeliharaan jaringan irigasi, hal ini dilakukan untuk menampung air selagi musim penghujan. Jadi, masyarakat tidak lagi kalang-kabut mencari air bila musim kemarau datang. Dan langkah ketiga jika krisis air sudah terjadi, pemerintah harus memiliki program donasi untuk menyelamatkan masyarakat yang sedang terkena krisis tersebut.

Robby Agustian, Mahasiswa UIN Bandung

Dimulai dari Hal Kecil

Oleh: Syahida Hayati Shalahuddin

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber air. Namun kenyataannya, masalah krisis air masih saja melanda di pedesaan dengan kondisi masyarakat yang kurang mengerti bagaimana mengelola sumber daya air. Padahal, setiap tahunnya kebutuhan air selalu meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. 

Jika bicara tentang solusi, banyak sekali yang bisa kita dapat. Penghijauan, pembuatan waduk, pembuatan sumur resapan, konservasi kawasan, serta budaya hemat air yang masih susah dilepas.

Tetapi, mengapa krisis air masih terjadi? Pencemaran lingkungan adalah salah satu contoh dari penyebanya. Karena pencemaran lingkungan, daerah resapan air menjadi berkurang sehingga yang terjadi adalah banjir. Dan untuk mencegah pencemaran lingkungan, kita bisa melakukan hal kecil yaitu membuang sampah pada tempatnya. Cukup bosan jika kita mendengar kalimat itu, namun kenyataannya itu memang problematika yang masih berlanjut hingga saat ini.

Jadi, tidak perlu menunggu pemerintah untuk menanggulangi masalah ini pun, kita bisa mengatasi bahkan mencegahnya dengan mulai melakukan hal-hal kecil, yang sekiranya tidak merusak lingkungan. Karena masalah lingkungan adalah masalah bersama.


Syahida Hayati Shalahuddin, Mahasiswa KPI UIN Bandung 

Berkomentar Itu Membangun Bukan Menjatuhkan

Oleh : Sulthan Ramdani

Media sosial adalah sebuah media informasi teknologi, yang mana semua
elemen masyarakat bisa berpartisipasi dalam penggunaannya, mulai dari
anak kecil sampai dengan orang dewasa. Pada hakikatnya, media sosial
memiliki banyak sekali manfaat mulai dari tempat untuk bersosialisasi,
memberikan informasti terkini, menambah wawasan ilmu pengetahuan,
bahkan media sosial juga bisa dijadikan sebagai mata pencaharian bagi
sebagian orang. Dengan media sosial orang sangat mudah menyebarkan
informasi, hanya dalam hitungan detik informasi dapat diterima oleh
masyarakat.

Dewasa ini, media sosial seakan-akan sudah menjadi kebutuhan bagi
setiap orang. Tidak sedikit pula orang berbagi cerita tentang
aktivitas kesehariannya di media sosial. Bukan hanya individu, tetapi
banyak pula organisasi atau lembaga yang dengan sengaja membuat akun
media sosial guna menunjukan kegiatannya kepada khalayak umum. Hal
seperti ini memicu orang lain yang melihat tertarik untuk berkomentar,
baik dengan komentar yang positif maupun negatif. Terkadang komentar
yang diberikan juga menuai pro dan kontra, bahkan tidak sedikit orang
yang menanggapinya dengan kata-kata yang tidak sepantasnya di gunakan.

Berkomentar di media sosial bukan sesuatu yang buruk, bahkan bisa jadi
sesuatu yang baik apabila kita bisa bijak dalam menggunakannya. Kritik
atau saran yang membangun adalah salah satu cara agar kita bisa bijak
dalam menggunakan media sosial, tentunya kritik dan saran tersebut
tidaklah menggunakan kata-kata yang kasar dan tidak sedap dipandang.

Penulis, Mahasiswa KPI UIN Bandung

Mencari Cara Melawan Kemarau

Oleh: Muhammad Yudha Septiana

Kemarau tiba, rakyat merana. Mungkin itu sudah menjadi resiko tiap tahun setiap musim hujan usai. Ketika kekeringan sudah menjadi bencana, makhuk hidup sibuk memikirkan kelangsungan hidupnya. Khususnya manusia yang sekitar 80% isi tubuhnya merupakan cairan. Menurut Sheila B Red (1995), kekeringan di definisikan sebagai pengurangan persediaan air atau kelembapan yang bersifat sementara secara signifikan di bawah normal atau volume yang diharapkan untuk jangka waktu khusus. Oleh karena itu air bersih sangat penting bagi berlangsungnya hidup. Seandainya hujan tak kunjung turun, air bersih sangat langka dan mahal di beberapa tempat. Oleh karena itu kita perlu mencari cara melawan kondisi ini. 

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Mungkin itu kalimat yang cocok untuk mengatasi kekeringan ini. Pemerintah harus membangun waduk untuk mencegah dampak kemarau panjang, karena fungsi utama waduk adalah sebagai salah satu sarana untuk mengairi lahan atau persawahan. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya selain dikenal sebagai negara maritim, Indonesia juga sangat dikenal sebagai negara agraris. Negara agraris sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian atau bisa dikatakan sebagai hal-hal yang berbau bercocok tanam. Fungi utama waduk yang selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan air dalam sehari-hari, saat kekeringan tiba maka masyarakat bisa memanfaatkan air yang ada di waduk. Kita tidak bisa selalu mengandalkan pemerintah untuk mengatasi semua masalah, kita harus memulai dengan kesadaran kita sendiri. 

Namun apabila krisis air sudah terlanjur terjadi, pemerintah sebagai pemegang kebijkan memanfaatkan dan mendayagunakan sumber-sumber air. Juga menambah instalasi yang dapat difungsikan cepat misalnya membuat unit pengolahan air bersih berkapasitas kecil untuk daerah yang kesulitan mendapat air bersih. Untuk daerah yang memiliki potensi air tanah sedang, mesti dibangun sumur-sumur pompa tangan dalam, sumur resapan, atau pantek. Masyarakat sebisa mungkin membuat sumur pribadi dengan menggali tanah dengan kedalaman yang cukup untuk meresap air sehingga apabila kemarau tiba kita tidak terlalu mengandalkan air PAM dari pemerintah. Para petani harus mempersiapkan sumur resapan untuk keperluan irigasi yang fungsinya mengairi lahan dan untuk membendung air hujan. Ketika irigasi mengalami gangguan seperti kekurangan air, biasanya irigasi menggunakan sumur resapan untuk menambah bendungan air yang terdapat dalam saluran irigasi. Sehingga sumur resapan juga memiliki peran penting untuk membantu irigasi ketika irigasi bermasalah kekurangan untuk membendung air.

Kita harus terus mengkampanyekan pemanfaatan air secara efisien dan efektif. Upaya ini harus terus di gencarkan agar masyarakat tidak membuang-buang air secara percuma karena dampak yang di timbulkannya sangatlah merugikan. Kekeringan menjadi bencana ialah muara dari ketidakpedulian terhadap lingkungan yang disokong ketidak tegasan pemerintah memberikan sanksi terhadap masalah konservasi. Selama kesadaran terhadap lingkungan tetap kita perhatikan, kita dapat meminimalisir bencana kemarau yang akan datang.

Menghemat Air

Oleh : Siti Umamah

Air merupakan senyawa yang sangat penting bagi seluruh bentuk elemen kehidupan sampai saat ini, air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat dipermukaan bumi dengan pengelolaan sumber daya air yang kurang baik, maka dapat menyebabkan menipisnya stok air. Dengan pertambahan jumlah penduduk di dunia ini, tak dapat di pungkiri lagi maka penggunaan sumber daya alam semakin besar.

Salah satu yang menjadi sangat krusial adalah penggunaan sumber daya air dengan meledaknya jumlah penduduk khususnya di indonesia, merupakan salah satu cikal bakal atau salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya krisis air. Dari data yang diketahui berdasarkan proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), jumlah penduduk indonesia mencapai 267 juta jiwa, data diatas dapat kita lihat bahwa pertumbuhan penduduk sangat besar di indonesia.

Indonesia merupakan Negara tropis yang hanya mempunyai 2 musim, yaitu musim dingin dan kemarau. Dua musim tersebut sudah tidak bisa dipastikan lagi kapan terjadinya. Seperti musim hujan yang biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Maret dan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan April hingga September, kini kedua musim tersebut sudah tidak sesuai.

Dengan tidak adanya penyesuaian 2 musim tersebut, terutama musim kemarau. Maka masyarakat di himbau untuk segera mengatasi kesulitan kekeringan saat musim kemarau salah satunya dengan cara membuat bak penampung air hujan di depan atau belakang rumah seperti sumur, atau dengan cara membeli air bersih dengan jumlah yang banyak seperti warga Dusun Pringwatan, Desa Watangrejo, Kecamatan Pracimantoro mengaku sudah membeli 7 tangki air bersih dengan harga Rp. 80.000-, per tangki isi 6.000 liter. Sekitar Rp. 560.000-, sudah dia keluarkan.

  Satu tangki air dihabiskan dalam dua pekan untuk masak, mandi, cuci dan minum ternak sapi. Untuk mengirit air, mencuci dan mandi dilakukan disumber mata air Sambiroto yang jaraknya 5 kilometer dari rumah warga dan untuk minum ia membeli air kemasan galon. Selain itu pemerintah pun ikut andil ke beberapa wilayah yang selalu berlangganan kesulitan air bersih dengan cara bekerja sama dengan walikota setempat.

Siti Umamah
Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. Cilengkrang 1 Rt 93 Rw 04 Cisurupan Cibiru Bandung
089672729032

Hukum Mati Solusi Akhiri Korupsi

Oleh : Rana Santika

Korupsi, sebuah kata yang tak asing didengar semua kalangan dinegri ini. Rakyat korban, pemerintah tertekan banyak tikus kantor berkeliaran. Manipulasi koordinasi yang mudah dimana yang terpenting sama-sama untung menjadi alasan untuk saling menutup diri satu sama lain. Dimana konstitusi negeri ini ditegakan, ketika tidak sedikit para koruptor justru tidak memiliki efek jera meskipun telah menerima hukuman. Apakah hukum di negara ini kurang tegas? Apakah memang perlu hukuman mati diberikan kepada para koruptor? Agar para koruptor berpikir ulang untuk melakukan hal hina tersebut.

Memang benar adanya apabila hukuman mati melanggar HAM, tapi untuk merekondisi keadaan negara dari yang krisis moral dan meninggikan hal-hal materialis kepada negara yang adil dan sejahtera, maka hukuman yang tegas bisa diterapkan bahwa para koruptor harus diberi hukuman mati ketika ia melakukan mega korupsi karena selain merugikan negara itu juga merugikan rakyat. Di Indonesia sebenarnya bisa diberlakukan hukuman mati tersebut karena sesuai dengan Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Maka pada konklusi akhirnya saya beropini bahwa untuk melakukan rekondisi keadaan negara dari kedzoliman para koruptor itu perlu adanya hukuman yang tegas dan ditegakan, bukan hanya untuk memberikan efek jera namun juga bertujuan untuk mencegah tunas-tunas koruptor yang baru.

Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tulisan ini pernah dimuat di Koran Republika pada tanggal 13 September 2018 dengan beberapa perubahan.

Kita dan Air

Oleh: Naufal Abdul Mufdili

Air merupakan kebutuhan manusia yang tidak bisa tergantikan. Keperluan yang begitu mendasar bagi kehidupan manusia ini telah mengalami krisis yang sangat mencemaskan. Dampaknya kekeringan dan kebutuhan air bersihlah yang sering banyak kita jumpai di berbagai pelosok negri ini.
Sedikit demi sedikit bumi ini menuju kerusakan yang disebabkan oleh manusia setiap harinya. Pemanasan global dan pesatnya pembangunan ikut melengkapi buruknya kondisi air saat ini.
     
Manusia saat ini seperti kehilangan cara untuk menghadapi permasalahan tersebut. Sehingga berbagai cara pun dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensial ini. Bahkan banyak sekali orang-orang yang menjadikan permasalahan ini sebagai ladang untuk mencari rezeki. Tidak sedikit pula yang kurang peduli dengan permasalahan ini.
       
Bertambah nya populasi manusia pun menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) bagi kita semua dan khusus nya pemerintah dalam menyediakan kebutuhan yang mendasar ini, perlu adanya sosialisasi tentang penting nya menghemat air bersih, memanfatkan ulang  air bersih, membuang sampah pada tempatnya dan Go Green.
     
Masih banyak manusia yang memandang bahwa air adalah sumber daya alam yang tidak terbatas. Sehingga semua manusia bisa memanfaatkan air tanpa memikirkan dampak negatif dari kurang nya memperhatikan penggunaan air.  Tentu itu adalah sebuah perspektif yang harus diluruskan kembali.
      
Negara maju fasilitas menunjang serta hebatnya sistem pemerintah dan tegak nya hukum adalah impian kita semua. Tetapi itu semua tidak ternilai apabila masyarakat ini belum bisa mengelola kebutuhan yang mendasar seperti air bersih.

Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Menabung Untung yang Bersinambung

Oleh : Rana Santika

Tingginya minat konsumtif terhadap suatu barang memang sedang terjadi di negeri ini. Tak terkecuali dikalangan mahasiswa. Mahasiswa yang dinilai oleh para perusahaan barang dan jasa merupakan manusia muda yang sangat memperhatikan penampilan sebagai target market yang menjanjikan. Tak sedikit mahasiswa rela meminjam hanya demi mengikuti trand agar tidak desebut ketinggalan.

Menurut saya, dari segi ekonomi sebagian besar mahasiswa masih bergantung terhadap orang tua, seharusnya dapat memanage dan mendahulukan yang dibutuhkan sebelum yang diinginkan. Ketika memiliki uang lebih, lebih baik ditabungkan sebagai investasi mini masa depan. Ketika mahasiswa terbiasa menyisihkan sebagian uangnya, dengan prinsip Hari esok harus lebih baik dari hari ini. Maka mahasiswa bisa melakukan peningkatan menabungnya misalkan dari awal hanya menyisihkan Rp.10.000/minggu, maka pekan berikutnya bertambah menjadi Rp.15.000/minggu dan terus bertambah setiap pekannya. Ini bisa menjadi sesuatu pemberdayaan yang berkesinambungan.

Maka dari itu saya menyarankan untuk meredam  nafsu dalam mengkonsumsi barang yang tidak begitu dibutuhkan. Tidak melakukan kegiatan hutang piutang agar hidup tenang.  Dan mulai berorientasi ke masa depan.

Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Hati-Hati dengan Jempolmu

Oleh : Muhammad Iqbal

"Bagai beliung dengan asahan", media sosial tak bisa dipisahkan dari
manusia. Nyaris semua orang memiliki akun jejaring sosial. Mudahnya
akses informasi dan telekomunikasi menjadikannya sangat penting,
bahkan mengalahkan kebutuhan primer manusia. "Aku bermedsos maka aku
ada" begitulah netizen menunjukkan keeksistensiannya.

"Mulutmu harimaumu", begitulah pepatah mengatakan. Namun "Jempolmu
Harimaumu" mungkin lebih relevan di zaman serba cepat ini. Banyak
orang tak bisa mengendalikan jempolnya. Akibatnya jempol-jempol
tersebut tersandung payung hukum. Berhati-hatilah dengan jempolmu.
Pepatah "Diam adalah emas" harus dilaksanakan, ketimbang berkomentar
membuat iri dan sakit hati orang.

Pemerintah sejatinya telah menetapkan UU ITE demi mengatur jutaan
netizen. Pun juga Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwanya
tentang pedoman bermedia sosial. Namun, masih banyak saja netizen yang
belum bijak aktivitasnya di jejaring sosial.

Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Jaga Hulu Hingga Hilir

Oleh : Muhammad Iqbal

Air menjadi salah satu hajat penting manusia. Air digunakan untuk
dikonsumsi dan kebutuhan sehari-hari. Keperluan manusia terhadap air
meningkat pada musim kemarau. Akan tetapi, kebutuhan tersebut tidak
sebanding dengan pasokan air. Hal ini menjadi persoalan yang sangat
penting.

Dewasa ini banyak terjadi penebangan liar. Pohon-pohon yang menjulang
tinggi dipotong. Hingga mengakibatkan hutan menjadi gundul. Padahal
hutan merupakan daerah peresapan air.

Sungai sebagai penghubung antara hulu dan hilir dikotori. Limbah
pabrik dan sampah menghiasi sungai. Masyarakat menggangap sungai
sebagai tempat sampah. Pencemaran air mengikis air bersih.

Hal yang menjadi perhatian juga agar tetap cukup cadangan air adalah
dengan menghemat air. Kita gunakan air sewajarnya dan tidak boros. Air
bekas pun bisa kita manfaatkan agar ketersediaan air tidak menjadi
krisis.

Mari kita jaga ketersediaan air dengan melindungi alam. Menanam pohon
agar banyak daerah peresapan air, tidak membuang sampah ke sungai, dan
memelihara sungai agar tetap bersih. Sebagai masyarakat mari bekerja
sama dengan pemerintah agar Indonesia terhindar dari krisis air.

Penulis, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Kekeringan? Libatkanlah Tuhan

Oleh : Nenden Siti Nurhasanah 

Tiada awan dilangit yang tetap selamanya, tiada mungkin cuaca akan terang terus menerus. Langit terang, panas yang terik tidak pernah berganti menjadi teduh, mendung dan kemudian menjadi turun hujan. 

Seperti yang telah kita rasakan beberapa bulan belakangan ini, kemarau telah melanda Negeri kita tercinta. Hujan enggan untuk turun, bahkan matahari enggan untuk bersembunyi di balik awan, sehingga matahari tetap bersemangat memancarkan cahayanya yang sangat terik. 

Pemandangan orang memikul derigen  dan mengantri untuk mendapatkan air mungkin sudah menjadi hal biasa di beberapa daerah di Indonesai. Ya! Kemarau yang menimbulkan warga sulit untuk mendapatkan air.  Krisis air merupakan suatu keadaan yang tak bisa di atur oleh kehendak manusia.  Meskipun pemerintah telah mengeluarkan solusinya seperti membuat bak penampungan air atau bahkan menyediakan jasa kiriman air. Tetapi jika kemarau terjadi dalam jangka waktu panjang alam akan tetap membutuhkan asupan gizinya, tidak hanya sinar matahari yang alam butuhkan tetapi juga alam membutuhkan siraman air hujan, begitu juga manusia yang membutuhkan air. 

Tetapi untuk saat ini hujan enggan untuk turun, mungkin ini sedikit teguran dari sang Maha Kuasa, agar manusia tidak hanya mengandalkan usaha manusia tetapi Dia ingin Dia terlibat di dalamnya. Ya! Libatkanlah Tuhan dalam menghadapi bencana sekecil apapun. 

Jika kita berangkat dari keyakinan, syariat islam telah memberikan tuntunan jika terjadi kemarau panjang, hujan tak kunjung turun, dan suatu daerah mengalami kekeringan maka mintalah kepada Allah SWT. Salah satunya dengan mengerjakan salat istisqa yaitu salat meminta diturunkan hujan. 

Salat Istisqa merupakan solusi jitu dalam mengatasi kekeringan yang telah kita alami, karena tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menurunkan hujan kecuali Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika hujan telah turun maka kekeringan sedikit demi sedikit akan teratasi.


Nenden Siti Nurhasanah, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung. 

Gunakan Air Secara Bijak

Oleh : Putra Reinaldi

Indonesia merupakan Negara tropis dengan 2 musim, hujan dan kemarau. Kedua musim ini dipengaruhi oleh angin muson barat dan angin muson timur. Pada keadaan normal, kedua musim ini akan berlangsung bergantian selama 6 bulan per tahun nya, Namun hal ini tidak dapat dipastikan, dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhinya seperti global warming, perubahan suhu, badai, dll, karena itu kita harus mempersiapkan diri setiap perubahan musim

Kita harus mempersiapkan diri untuk setiap perubahan musim yang terjadi, pada musim hujan dapat menyebabkan banjir sebaliknya pada musim kemarau dapat terjadi kekeringan hingga krisis air bersih. Air bersih merupakan kebutuhan esensial bagi setiap mahluk hidup. Hal ini dikarenakan air berperan dalam metabolisme setiap mahluk hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Di Indonesia setiap tahunnya kebutuhan air bersih meningkat sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk, meskipun diindonesia memiliki rata-rata cukup tinggi namun diindonesia masih mengalami krisis air bersih di beberapa daerah karena untuk dapat memanfaatkan air masih dibutuhkan energi untuk memproses, memompa, memanaskan, memompa ulang, dan memprosesnya lagi.

Kita membutuhkan banyak air untuk memenuhi segala kebutuhan dari minum sampai untuk membersihkan diri, perabotan juga untuk menyiram-nyiram tanaman dan memberi minum pada hewan ternak kita. Karena pada musim kemarau jarang turun hujan bahkan sering tanpa hujan sama sekali. Sehingga ketersediaan air minim. Bahkan sungai yang biasanya pada musim hujan airnya sampai meluap saat kemaraupun kering kerontang menyisakan tanah yang pecah-pecah.

Untuk bertahan di situasi kemarau kita harus mengawalinya dengan berhemat air dimulai dari menggunakan kran air secukupnya, mandi dengan tidak boros air, periksa pipa air terhadap kebocoran, terutama keran dan kloset yang bocor, untuk meminimalisir terbuangnya air sia-sia, gunakan air bekas mandi berendam untuk mengairi kebun, lalu air bekas cucian sebaiknya digunakan saja untuk menyiram lubang kloset, jika begitu bukan tidak mungkin kita dapat melewati musim kemarau dengan membatasi penggunaan air secara bijak.

Putra Reinaldi, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tulisan ini pernah dimuat di media indonesia pada tanggal 17 september 2018

Vaksin Rubella, lebih banyak manfaat ketimbang Mudhorot


Vaksin Rubella, lebih banyak manfaat ketimbang Mudhorot

Akhir2 ini marak terdengar mengenai Vaksin rubella, dimana MUI sendiri belum memberikan lesensi halal terhadap Vaksin tersebut. Lantas apakah vaksin rubella tetap boleh digunakan?

Pada kasus Yunellia, ia tertular penyakit rubella ketika ia sedang dalam kondisi hamil, kemudian anaknya lahir dengan kondisi gangguan seperti katarak dibagian kiri mata, tuli, gangguan jantung, kerusakan hati & limpa, berat badan rendah serta ruam pada kulit. Sudah berbagai cara agar anaknya hidup layaknya anak normal seusianya. 

Bila berkaca terhadap kasus tersebut, disinilah adanya hukum darurat. Seperti firman Allah dalam alquran Srat al-Baqarah ayat 173 yang dimana Allah mengharamkan bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.  Lantas apabila seseorang tersesat dihutan tanpa ada makanan dan hanya tersisakan babi, apakah boleh memakan babi tersebut? Bila melihat kelanjutan ayat tersebut  " Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". 

Sama halnya dengan yang tercantum pada ayat alquran diatas maka sebagian ulama berpendapat boleh seseorang mengunakan vaksin rubella dalam keadaan darurat agar tidak terkena penyakit, karena pada dasarnya vaksin rubella lebih banyak manfaatnya ketimbang mudhorotnya & seperti kata pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati.

Thareq Ishlah EL-Kaffah

(Mahasiswa Komunikasi & Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

Krisis Air

Oleh : Resza Anita Febriana

Krisis air sering terjadi di Indonesia, apalagi pada saat musim kemarau. Karena memang sebagian wilayah di Indonesia sangat minim air terutama air bersih dan itu terjadi dibeberapa daerah Indonesia bagian timur.
Sebagai warga Indonesia dan makhuk sosial cara saya untuk mengatasi krisis air pada musim kemarau yaitu dengan tidak menggunakan air berlebihan. Misalnya jika kita menyalakan kran air untuk mengisi bak mandi atau ember usahakan selalu pas takarannya tidak melebihi bak mandi atau embernya sehingga air tidak akan terbuang percuma. Dan bisa juga dengan membangun sumur atau tempat penampungan air untuk masyarakat.

Manusia memang selalu membutuhkan air maka dari itu kita sebagai masyarakat Indonesia harus bisa menghemat air agar tidak merasa kekurangan air, sebagaimana kita tahu hemat pangkal kaya maka apa salahnya kita menghemat agar dikemudian hari kita merasa tercukupi. Dan jangan lupa kita harus bersyukur dengan apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita..

Resza Anita Febriana, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Kemarau Datang Indonesia Krisis Air

Oleh : Muhammad Rizal RIfaldi

Akhir-akhir ini cuaca di kota Bandung semakin panas, apakah ini menandakan datangnya musim kemarau? biasanya di musim kemarau ini orang-orang banyak yang merasa kehausan karena tidak tahan dengan panasnya trik matahari. Karena di musim kemarau bumi ini terasa sangat panas dan sungai banyak yg kering maka tidak heran juga masyarakat Indonesia banyak yang kekurangan air.

Sebelum datangnya musim kemarau kita bisa menyimpan cadangan air didalam bak agar disaat musim kemarau datang kita tidak merasa kekurangan air, atau dengan mengadakan penanaman pohon di daerah-daerah tertentu, bisa juga dengan cara membangun penampungan air bersih untuk masyarakat, membangun sumur resapan, dan menanggulangi sumber air dari pencemaran limbah pabrik.

Seharusnya masyarakat Indonesia bisa lebih menghemat penggunaan air agar di musim kemarau datang tidak terjadi krisis air. Janganlah kalian membuang-buang air karena sampai kapanpun kita akan butuh air, gunakanlah air secukupnya untuk pemakaian agar dikemudian hari kita tidak menyesal.

Muhammad Rizal Rifaldi, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

CADANGAN AIR ATAU CADANGAN SAMPAH

Oleh : Neng Gina Rahmawati Dheli
Kelas : KPI 3C


Musim kemarau memanglah musim yang cukup menyulitkan bagi sebagian masyarakat. Selain karena sinar matahari yang cukup menyengat, curah hujan yang rendah juga menyebabkan berkurangnya pasokan air yang tersedia. 

Dalam kondisi tersebut, waduk menjadi solusi yang sangat manjur. Selain karena kapasitas air yang sangat besar yang dapat digunakan masyarakat seperti untuk mencuci maupun mandi, waduk juga dapat dijadikan tempat wisata murah pada musim kemarau. Bahkan, waduk juga dapat menjadi cadangan air yang sangat besar untuk jangka panjang.

Akan tetapi, sebagian kondisi waduk saat ini cukup memprihatinkan. Panorama waduk sekarang tidak secantik dulu, bahkan sekarang lebih terlihat seperti lautan sampah. Berbagai macam sampah mengapung di waduk lengkap dengan bau yang tidak sedap yang tentu saja tidak enak dipandang dan dapat mengganggu kesehatan bila tetap dipergunakan.
Bila keadaan tersebut tetap berlanjut, maka waduk mungkin akan beralih fungsi menjadi pembuangan sampah dan limbah serta tidak akan mungkin lagi dijadikan aset utama cadangan air bersih bagi masyarakat. Masyarakat terpaksa harus mencari cadangan lain yang bahkan lebih sulit dan lebih mahal , dan tentu saja kita tidak ingin mengalaminya.

Perlu adanya penanganan terhadap kondisi waduk tersebut. Mulai dari pemerintah melakukan program pembaharuan dan pembersihan waduk secara berkala agar waduk dapat kembali seperti sebelumnya. Kembali mempertegas dan mensosialisasikan kembali fungsi dan pentingnya menjaga waduk untuk kebutuhan mendatang.

Bukan hanya dari pemerintah, masyarakat juga tentu saja perlu mendukung dalam kegiatan menjaga waduk. Jangan sampai pemerintah sibuk melakukan pembersihan waduk, sedangkan masyarakat juga masih tetap sibuk membuang sampah ke waduk. Jangan sampai waduk beralih fungsi dari cadangan air menjadi cadangan tempat sampah. 



Lebih Dekat Bersama Mutiara Jalanan

Penulis : Firlyana Dadiamar

Saat ini, sudah tidak bisa dihindari lagi bahwa peran organisasi atau komunitas sangat besar pengaruhnya terhadap pengembangan skill dan cara berfikir mahasiswa yang selalu didorong agar kritis dalam menanggapi persoalan yang ada, contoh kecil yang umum terlihat adalah masalah perekonomian. Banyak pelajar yang karena keluarganya mengalami kesulitan dalam ekonomi maka memilih putus sekolah, yang setelah itu dikemudian hari menyebabkan tidak berkembangnya minat dan bakat dari pribadi pelajar tersebut. Menyadari hal itu, mungkin inilah yang sebagian besarnya dialami oleh anak-anak jalanan atau bisa kita sebut dengan panggilan anak505 atau diperlembut pembahasaan-nya menjadi anak mandiri.

Apa yang pertama kali terintas dalam benakmu, saat mendengar kata "Anak – Jalanan" ? anak yang berada dijalanan ? atau anak yang suka berada dikeramaian dan tempat publik ? anak yang  Kotor, lusuh, tidak terurus ? Iya, itulah yang pertama kali terlintas dalam benak kita . Tapi tahukah kamu bahwa dibalik tampilannya yang sangat kumuh, kepala yang sering tertunduk dengan arahan mata yang selalu melihat kebawah, dan perasaaan takut yang terus mereka hadapi tiap kali bertemu dengan Satpol PP. Mereka tetap memiliki impian dan harapan agar dapat keluar dari kemiskinan itu.

Inilah kesan awal yang saya rasakan ketika mengikuti kegiatan yang disebut "Nganjal" (Main bersama anak jalanan) sebagai volunteer dalam sebuah organisasi terstuktur yang dinamakan Lembaga Dakwah Mahasiswa. Sebuah organisasi yang sangat bisa dibilang ANTI- MAINSTREAM pada jaman milenial ini. Melalui UKM ini saya merasa lebih memahami perasaan dan keinginan dari masing masing anak jalanan, yang tentu tidak akan bisa saya mengerti jika hanya mempelajarinya didalam kelas yang biasanya berupa teori. Saya tertarik untuk mengembangkan kegiatan "Nganjal" dalam organisasi LDM.

Namun lagi – lagi keterbatasan dana anggaran selalu menjadi rintangan yang harus kami pecahkan terlebih dahulu karena seringkali menjadi hambatan dalam peng-optimalan di setiap kegiatannya, sehingga kami hanya memakai fasilitas alakadarnya atau apa adanya dengan memberikan pelatihan keterampilan , motivasi, dan mengawasi seluruh proses pembinaannya.

Pada zaman yang serba individualis ini, belum banyak aktifis – aktifis kampus yang menyadari bahwa membantu mereka (anak jalanan) bukan hanya tugas negara / dilakukan oleh pemerintah saja . Tetapi, semua golongan dari elemen masyarakat . Bukankah membantu, mendidik, dan memberikan harta kepada anak yatim, orang – orang miskin, peminta – minta adalah salah satu kebaikan yang bisa kita rasakan juga kebahagiannya ? Jadi untuk apa menunda , dan mulai  lah menjadi mahasiswa yang mengambil peranan dalam "Agent Of Change" meskipun dari suatu langkah yang kecil.



Firlyana Dadiamar, Mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Sunan Gunung Djati, Bandung, Jawa Barat

"Masih Mau Korupsi? Hukum Mati Saja!

oleh : Ratna sari

  
Masih Mau Korupsi? Hukum Mati Saja!

M
endengar kata korupsi sudah tidak asing lagi kita dengar, terlebih lagi ini sudah menjadi budaya Indonesia yang paling buruk, kenapa tidak dihilangkan saja. Karena korupsi ini sangat berdampak buruk bagi suatu negara, ekonomi, dampak social dan kemiskinan rakyat, runtuhnya otoritas pemerintah dan masih banyak lagi.

Apabila korupsi sudah masuk pada perekonimian mana mungkin bisa makmur masyarakatnya jikalau semua proses ekonomi di jalankan oleh oknum yang korup. Menurut pendapat saya penyebab utama korupsi yang semakin melebar dan membudaya, karena kurang tegasnya dan menindak tersangka korupsi, dan kini saatnya bagi para koruptor hukum islam saja.

Mereka tidak tanggung-tanggung dalam mengkorupsi uang negara. Padahal yang mereka ambil adalah uang hak milik rakyat. Para kuroptor yang hukum di dalam penjara malah bagaikan hotel mewah dengan segudang fasilitas. Di dalam penjara saja di lengkapi dengan televise, Ac, lemari es, home theater  dan berbagai fasilitas. Sementara dengan rakyat yang tidak berduit yang merasakan penjara dengan hukuman yang lama justru mendapatkan tempat yang kumuh.

Enak sekali hidup sebagai koruptor jika sudah mengambil uang banyak dan di penjara juga mendapatkan fasilitas yang sama seperti biasanya. Ya begitulah hukum di Indonesia sungguh sangat memprihatinkan. Sebaiknya untuk para koruptor di beri hukuman yang tegas agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, karena jika hukumannya berat mereka akan kapok untuk melakukan korupsi. Dan yang paling terpenting adalah para petinggi negara ini harus bersikap adil terhadap rakyat miskin, dan harus mendengarkan pendapat mereka yang ingin diprihatinkan.

Ratna sari
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Uin Sunan Gunung Djati Bandung

Alamat kp.sindang sari rt o2 rw 08 Des.Cibuik kidul Kec. Cibiuk Kab. Garut prov.Jawa Barat

Ratna Sari, Mahasiswi KPI UIN SGD Bandung

Efisiensi Penggunaan Air Untuk Mencegah Kekeringan

oleh : Rahma Dwi Abadianti

Musim kemarau memang menyenangkan, karena anda tidak perlu berfikir dua kali untuk bepergian. Akan tetapi musim kemarau juga bisa membawa dampak buruk karena menyebabkan krisis yang sering anda jumpai. Krisis apalagi kalau bukan krisis air, kan?
   
Tapi bukan berarti anda tidak bisa menghadapi masalah krisis tersebut. Anda bisa mengantisipasinya dengan cara menampung air di wadah yang besar saat hujan turun. Anda juga bisa lebih menghemat penggunaan air untuk kebutuhan sehari-hari.
   
Jika tidak ada air bersih, anda bisa mengolahnya dari air hujan menjadi air yang baik digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dengan cara memanfaatkan pompa aquarium. Setelah lewat alat saringan nano filter 0,1 mikron itu masuk ke tabung ultraviolet untuk membunuh virus dan bakteri.
   
Pengolahan air hujan merupakan salah satu dari sekian banyak pencegahan dan penanganan krisis air akibat musim kemarau. Maka dari itu, manfaatkan air hujan dan pergunakan air dengan sebaik-baiknya. Karena perbuatan baik yang anda lakukan hari ini akan mencerminkan kehidupan yang lebih baik lagi keesokan harinya bagi anda pula.

Rahma Dwi Abadianti, Mahasiswi KPI UIN SGD Bandung

Nama        : Rahma Dwi Abadianti
Status        : Mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam semester 3 UIN Sunan Gunung Djati Bandung
No hp/WA    : 08977849126
Alamat        : BTN Griya Indah 002/012 Arjawinangun, Cirebon.
E-mail        : rahmadwiabadianti07@gmail.com   


Kuliah Sebagai Prioritas

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) merupakan wadah bagi mahasiswa untuk meyalurkan hobi, bakat dan kemampuan yang dimiliki. Kuliah bukan hanya untuk mencari Ilmu saja tetapi merupakan awal mula untuk terjun kedunia kerja, dalam dunia kerja tidak semua dilakukan dengan kepiawaian, kita juga dituntut untuk bersosialisai baik dengan orang lain.
 Banyak pembelajaran yang kita dapatkan, juga mendapat pengalaman hidup. Di sini kita juga dapat mengembangkan potensi,bakat,minat, dan skill yang dimiliki.  Ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengekspresikan diri secara bebas dan juga mengasah bakat yang dimiliki. Di sini kita belajar bagaimana caranya berorganisasi dan  diajarkan bagaimana cara menjadi leader dan bagaimana cara membuat suatu acara dan bertanggung jawab penuh atas acara tersebut. 
Bergabung dengan UKM juga bisa menambah daftar teman kamu, karna di sini kamu dapat bertemu dengan berbagai orang yang berasal dari jurusan dan fakultas berbeda. Selain itu kamu juga dapat mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif dari pada kamu hanya kuliah-pulang saja.
Di sisi lain juga kamu harus lebih mementingkan kuliah dan menjadikan UKM  hanya sebagai sampingan saja, tapi jika kamu terlalu fokus pada kegiatan tersebut dan lebih mementingnya dari pada kuliah kamu akan mendapatkan IP jelek bahkan kamu bisa tidak lulus sesuai dengan waktunya.

Dampak Dari Kemarau Panjang dan Pengreboisasian

Oleh: Siti Ika Fatmawati
Mempunyai ladang dan kebun yang subur tentu menjadi harapan semua petani di Indonesia. Mereka merasa puas ketika panennya berhasil, dan melimpah banyak. Tak heran, jika setelah memanen para petani diberbagai kampung selalu mengadakan berbagai macam syukuran kepada yang Maha Kuasa.
Beda halnya saat kemarau datang melanda. mereka tentu merasa cemas, gelisah, dan sedih. dikarenakan kebun dan ladangnya mati kekeringan. Sama halnya ketika manusia yang kekurangan cairan, tentu akan merasakan derhidrasi yang sangat berat, bahkan sampai ada yang mati kehausan. Begitupun dengan tanaman dan tumbuh-tumbuhan. Padi misalnya, ia merupakan sosok makhluk hidup yang sangat membutuhkan air. Hidup dan tidaknya tanaman padi tergantung ada dan tidaknya air.
Bagamaiana para petani tidak merasa sedih? sedang,  mereka merawat tanaman padi itu, sudah seperti merawat anaknya sendiri. Tiap hari selalu dikontrol, bahkan ketika ada yang mengganggu. Hama mislanya, seorang petani langsung siap siaga untuk membasminya.
Jika kemarau datang melanda, bukan hanya para petani saja yang kena imbasnya. Tapi, semua penduduk di Indonesia juga akan terkena imbasnya. misalnya, harga beras naik, harga ekonomi naik dan susah mendapatkan air bersih. Apalagi dijaman sekarang, dengan sadisnya orang-orang  menebang pohon sembarangan.
Salah satu cara agar supaya air tetap ada, yaitu dengan mengadakan reboisasi, dan melestarikan lingkungan hidup. mengapa demikian? karena, satu pohon bisa menahan hingga 500 liter air bahkan lebih. Nah, memang dampak dari penanaman pohon-pohon tersebut tak dapat dilihat dalam jangka waktu sekejap.
Tapi tetap, usaha positif yang dilakukan saat ini akan memberikan dampak positif pula kedepannya.
Siti Ika Fatmawati
Mahasiswi KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung
sitiikafatmawati@gmail.com

Jagalah Alam ! Maka Alam Akan Menjagamu

                             Oleh : Nenden Siti Aminah J

Kemarau panjang yang saat ini tengah melanda sebagian besar wilayah Indonesia, tentu saja merugikan berbagai pihak. Dikarenakan air adalah salah satu sumber kehidupan bagi manusia.

Tentu saja banyak kerugian karena krisis air seperti sekarang ini. Seperti kurangnya air minum, lahan pertanian yang mongering dan masih banyak lagi kerugian masyarakat lainnya. Sebenarnya ini sungguh ironi, ketika Indonesia mengalami krisis air bersih. Padahal wilayah Indonesia dikenal dengan kekayaan Sumber Daya Alamnya.
  
Masyarakat lebih menggantungkan diri pada PDAM, yang sekarang ini tidak dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat yang disebabkan oleh krisis air di musim kemarau seperti sekarang ini. Tentu saja ini sangat berbahaya, jika masyarakat hanya bergantung pada PDAM saja sebagai pemasok air.

Untuk mengatasi krisis air pada musim kemarau ini, upaya penyelamatan lingkungan atau sumber-sumber air harus dilakukan secara bekelanjutan. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menanggulangi krisis. Seperti menggalakkan gerakan hemat air, gerakan menanam pohon, pelestarian hutan dan daerah aliran sungai.

Upaya penanggulangan itu harus dilakukan secara berkala, berkelanjutan dan sesegera mungkin. Sumber Daya Alam tidak hanya untuk dimanfaatkan saja, tapi juga untuk dipelihara dan dilestarikan. Ketika kamu menjaga alam, maka alam akan menjagamu.


Nenden Siti Aminah J
Mahasiswi KPI UIN SGD Bandung

Peran Ganda Media Sosial

oleh : Siti Patma Deli

Media sosial adalah sebuah media daring,dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,berbagi,dan menciptakan isi meliputi blog,jejaring sosial,bahkan forum diskusi. Selain mengenal dunia nyata media sosial juga telah menambahkan perbendaharaan kita dalam kamus baru  yakni dunia maya.dunia yang bebas tanpa batasan dimana setiap orang bebas jadi apapun dan siapapun.

Media sosial hari ini bisa dikatakan seperti nasi putih,makanan pokok setiap orang.lalu lauk pauknya apa supaya jadi empat sehat lima sempurna? Yang jelasnya lauknya adalah pamer goreng,galau rebus,tumis iri dan simpatik palsu dipresto dan  dadakan juice. kenapa media sosial dikatakan sebagai kebutuhan pokok ? karena, kita tidak bisa seharipun tanpa online di media sosial.

Media sosial juga diibaratkan seperti pisau bermata dua.bila digunakan dengan bijaksana ,selektif dan bertanggung jawab,jejaringan sosial dapat bermanfaat,tetapi bila digunakan dengan tidak bertanggung jawab,media sosial dapat mendatangkan masalah. contoh seseorang menyebarkan suatu berita yang belum jelas kebenarannya, kita sebagai khalayak ramai langsung memberikan komentar terhadap berita yang belum jelas informasi.

Namun,kita masih menemukan orang-orang yang sigap dalam mengatasi hal tersebut,dengan berinisiatif mencari kebenaran berita tersebut kepada sumber-sumber berita yang lain yang menurut kita itu lebih akurat.

Siti Patma Deli,Mahasiswi UIN SGD Bandung 

Tangani Sejak Dini

oleh : Suci Khoerunnisa

Negara indonesia yang kita cinta ini terletak di garis katulistiwa, maka dari itu berbeda dengan negara-negara yang berada barat yang memiliki empat musim, Negara Indonesia hanya meniliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim panas atau akrab dibilang musim kemarau, musim kemarau diIndonesia datang setiap bulan april, mei, juni, juli, agustus, dan september. Tepat seperti apa yang telah BMKG perkirakan pada perkiraan cuaca di tahun 2018.
Nah, sekarang kita berada di bulan terakhir dari musim kemarau, mungkin di beberapa daerah di Indonesia ini sudah sulit untuk mendapatkan air bersih karena curah hujan dimusim kemarau itu dibawah 60mm per bulan (atau 20mm per dasarian) karena air adalah kebutuhan yang yang pokok di butuhkan oleh setiap makhluk hidup seperti manusia, hewan ,dan tumbuhan .
Maka dari itu kita sekiranya melakukan  upaya untuk mengatasi krisis air pada musim kemarau perlu dilakukan diantaranya:
penghematan air di semua sendi kehidupan kita. Gerakan ini dapat dimulai dari hal-hal kecil, misalnya dengan cara memanfaatkan ulang air buangan untuk menyiram sebuah tanaman di halaman, menggunakan air secukupnya jangan berlebihan karena Allah pun tidak suka terhadap hal yang berlebihan.
membuat penampungan air (embung) yang berfungsi sebagai penampung air saat hujan. 
memperbaiki saluran dan sarana irigasi sebab perbaikan saluran dapat memperbaiki saluran yang dapat mempertahankan debit dari hulu ke hilir.
penghijauan pengijauan, penghijauan merupakan cara sederhana mengatasi kekeringan di musim kemarau.
menanam tanaman di lahan-lahan kosong dapat menjaga dan mengikat butiran tanah saat terjadi hujan. 
Jika kita melakukan upaya-upaya pencegahan diatas maka InsyaAllah kita tidak akan mengalami krisis pada musim kemarau. Tidak akan sulit air untuk penceboran tanaman karena ada telah menampung air (embung), dan manfaat-manfaat yang laiinya yang bisa kita rasakan.

Merusutnya Sumber Kehidupan

oleh : Siti Patma Deli

Setiap musim kemarau telah tiba,masyarakat mulai mengalami kesulitan dalam mencari air bersih untuk melangsungkan hidup,dan apabila kekeringan tersebut telah mengganggu tatanan kehidupan maka kemungkinan musim kemarau tersebut tergolong bencana. kekeringan tersebut sudah menjadi penyakit tahunan yang sudah lumrah.
Dari bencana kemarau tersebut pihak yang paling menderita adalah makhluk hidup.khususnya manusia termasuk para petani yang  mendapat banyak kerugian bagi masyarakat terhadap kebutuhan sumber daya air. Ketersediaan air yang tidak mencukupi adalah dampak terbesar yang harus dirasakan para petani dalam bertani.yang akan mengalami kekeringan lahan yang berakibatkan gagal panen dan akan memunculkan masalah kekurangan ketersediaan pangan.
Kemarau terjadi karena ada beberapa hal yang melatarbelakangi yaitu, minimnya daerah peresapan air karena sedikitnya pohon,dalam bagian pohon terdapat bagian yang sangat berpengaruh kuat dalam proses mengatasi permasalahan kemarau yaitu akar pohon pada saat musim hujan akar tesebut akan menyimpan air dan pada saat mengalami musim kemarau kita dapat memanfaatkan air tersebut.pengguna air yang berlebihan, bukankah ada anjuran agama untuk menggunakan sesuatu sewajarnya saja dan tidak berlebih- lebihan? Hal ini nampaknya sulit untuk dilakukan beberapa orang tanpa memikirkan kebutuhan untuk kedepan.

Dengan demikian hal dapat kita lakukan dalam penanggulangan hal tersebut baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dimulai dari diri sendiri bahwa memelihara lingkungan disekitar sangat dibutuhkan baik dengan menciptakan lingkungan yang asri.selain memulai dari diri sendiri kita juga dapat melakukan beberapa hal demi  mewujudkan lingkungan yang tidak kekurangan air dalam melengkapi kebutuhan.yaitu, Menanam banyak pohon salah satu cara untuk dapat menanggulangi kekeringan adalah banyak menanam pepohonan. Seperti yang kita tahu bahwa salah satu fungsi pohon adalah mnyerap dan kemudian menyimpan air di dalam akarnya.mengguanakn air secukupnya tanpa berlebihan . kemudian hal yang dapat dilakukan dalam mengatasi kekurangan air ketika terjadi musim kemarau dilihat dari tindakan pemerintah kita dapat melihat bahwa pemerintah telah membangun "PAMSIMAS" yang memudahkan masyarakat mendapatkan air bersih.

Siti Patma Deli,Mahasiswa UIN SGD Bandung
© Vokaloka 2023