Masjid Fathul Muin Mengadakan Pelerek


Rasa gotong royong yang masih kental di daerah sekitaran masjid Fathul Muin dan pondok pesantren membuat ketua DKM dan ketua RW membuat program/kegiatan pelerek atau bisa di sebut kotak sumbangan sukarela, secara tidak langsung program ini mendasarkan kepada system demokratis. Karena program ini bisa di bilang mengumpulkan segelintir uang recehan yang nantinya akan di gunakan oleh warga setempat lagi. Seperti halnya warga yang kurang mampu ketika ada musibah atau apapun uang pelerek ini bisa di gunakan karena semua warga mempunyai hak untuk menggunakannya.
Namun untuk saat ini warga setempat sepakat untuk terlebih dahulu merenovasi atau memperindah suatu pondok yang ada di sekitaran sana. Program atau kegiatan ini akan dimulai nanti minggu depan sedangkan untuk saat ini para warga masih dalam proses membuat pelereknya tersebut, dan antusias dari pembuatan pelerek sendiri sudah hampir rampung 100%.

Dan yang lebih menariknya setiap pelerek ini mempunyai corak dan warna yang berbeda, dan itu bisa membuat para warga di yang usia belia atau anak anak kecil mengisi serta membentuk karakter untuk saling berbagi seksama dengan sendirinya terbentuk karena adanya pelerek ini.

Tidak hanya mendapat materi dari mengisi perelek ini juga menabung pahala di akhirat nanti. Karena dengan pelerek ini saling membahagiakan dan saling menolong sesama saudara, kerabat maupun tetangga, dalam islam ini di sebut di sebut sodaqoh atau lebih spesifik nya tempat sodaqoh yang memang di sediakan oleh ketua DKM dan Ketua Rw.  

Sistem pelerek sendiri nantinya disimpan di setiap rumah warga dan di isi oleh warga setempat dengan uang recehan atau seikhlasnya, dan nantinya akan di ambil oleh setiap satu minggu sekali oleh petugas dari setiap RT. Bisa di sebut juga program perelek ini adalah koperasi bagi warga setempat. Dengan begitu mempermudah dalam mengolah uang dan memberikan kontribusi untuk memakmurkan daerah. 


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023