Peran Penting Masyarakat Ubah Kebiasaan Buruk

Rahmania Zahrah,

Indonesia menempati posisi kedua penyumbang sampah terbesar di dunia hingga 187,2 juta ton, setelah negara Cina. Sampah-sampah yang dihasilkan oleh manusia seringkali terabaikan keberadaanya. Kendala yang dihadapi hingga saat ini adalah kesadaran manusia dalam membuang sampah sembarangan. Melakukan kegiatan daur ulang sampah plastik merupakan salah satu solusi pengurangan sampah yang volumenya kian meningkat. 
Bukan menjadi hal yang tabu jika kini sampah masih terus menjadi fokus dunia. Produktivitas sampah di kota mentropolitan seperti Jakarta dan Bandung yang merupakan ibu kota Negara dan ibu kota Jawa Barat. Di area DKI Jakarta, tumpukan sampah di pinggiran pesisir pantai terus menumpuk. Sampah-sampah tersebut berasal dari limbah keluarga, gedung perkantoran, hotel, dan gedung-gedung lainnya. Dan menyebabkan perairan di Teluk Jakarta saat ini mengandung logam berat seperti timbal, tembaga, dan cadmium. 
Sedangkan Bandung, walaupun penghargaan Adipura sering didapat dan dijuluki Kota Kembang dengan penerimaan sederet penghargaan bergengsi lainnya. Tetap saja sampah masih menjadi persoalan yang belum sepenuhnya dapat teratasi.
Dimana pun itu, di pedesaan atau perkotaan, sampah selalu hadir sebagai sebuah konsekuensi dari adanya aktifias manusia. Peningkatan sampah disebabkan tidak ada pengimbangan dan peningkatan pengetahuan tentang persampahan dan pola pemeliharaan kebersihan. 
Masyarakat memiliki peranan yang sangat penting, karena pengurangan sampah sangat bergantung pada kesadaran masyarakat itu sendiri. Dimulai dari tidak membuang sampah sembarangan di jalan dan pembiasaan diri sejak dini untuk mencegah hal itu terjadi. Karena kebiasaan buang sampah sembarangan sudah sering di lakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak masih usia dini. Bagaimana tidak kebiasaan ini secara tidak sadar sudah menjadi tradisi turun – temurun.

Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023