Ketua DKM Baabussalaam: Ciri Seorang Mukmin Sejati


Dakwahpos.com, Bandung-Ketua DKM Baabussalaam, Ustadz Zuneb Arya Syafaat menyampaikan khutbah keagamaan terkait ciri seorang mukmin yang sejati. Dalam khutbah yang dilakukan pada waktu sholat jum'at itu, ia menyampaikan tentang salah satu pondasi yang paling penting bagi seorang muslim.

Manusia adalah makhluk yang sering kali lalai karena banyaknya kenikmatan yang ada di dunia. Mereka terlena dan terpesona akan hal-hal yang bersifat duniawi yang membuat mereka akhirnya lupa akan perintah Allah Swt. Karena kenikmatan ini juga manusia akhirnya mengabaikan urusan akhirat dan kewajibannya, bahkan sering kali melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. Dan satu hal yang akan membuat kita senantiasa ada di dalam lindungan Allah Swt dari semua tipu daya dunia ini adalah keimanan.

"Keimanan yang telah tertanam pada diri dan hati kita adalah kunci kebahagiaan, keberuntungan, keselamatan, dan kesuksesan baik di dunia maupun saat kita telah berpulang dan kembali ke sisi Allah Swt," kata Ustadz Zuneb dalam khutbahnya, Jum'at (03/11/2017).

Manusia yang hidup tanpa keimanan, ketakwaan, dan jarang melakukan amal shaleh dalam hidupnya, namun mengaku sebagai seorang mukmin, mereka sama sekali tak ada nilainya di mata Allah Swt. Sebagai seorang muslim hendaknya kita menjaga keimanan dan ketakwaan yang telah tertanam pada diri dan tak membiarkannya mati hingga akhir hayat.

Ustadz Zuneb menambahkan, ada lima ciri-ciri seorang mukmin sejati. Pertama, apabila diingatkan kepada Allah, hatinya akan merasa takut akan perbuatan dan dosa yang telah ia lakukan, kemudian cepat menerima dan melaksanakan perintah-perintah Allah Swt. Kedua, apabila dibacakan ayat-ayat Allah Swt, baik yang tersurat seperti Al-Qur'an atau yang tersirat seperti alam semesta, keimanannya akan semakin mantap, ia meyakini bahwa Allah Swt Maha Kuasa atas segalanya dan ia pun takjub akan keagungan Allah Swt. Ketiga, hanya kepada Allah Swt ia bertawakal dan berpasrah setelah ia berusaha atau berikhtiar semaksimal mungkin, dan menerima juga mensyukuri segala keputusan yang diberikan oleh Allah Swt. Keempat, senantiasa mengerjakan shalat, bukan hanya shalat wajib, namun juga mengupayakan yang sunnah dan menjadikannya sebagai rutinitas, terlebih jika ditambah berdzikir setelahnya. Kelima, menggunakan sebagian hartanya di jalan Allah Swt, menggunakan hartanya dengan baik dan menggunakannya untuk hal yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bermanfaat, untuk dirinya dan untuk orang lain.

Kesimpulannya, seorang muslim harus bisa menata diri dan bisa memposisikan diri supaya tetap berada di jalan Allah Swt, menjaga keimanan yang telah tertanam di dalam diri dan hatinya, dan melakukan segala macam perintah Allah Swt sebagai seorang mukmin yang sejati.


Reporter: Fajar Zain Nur'aziez, KPI/3B

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023