Kembangkan Nilai-nilai Sumpah Pemuda


Oleh : Suci Arumaisa Murni

Pada tanggal 28 Oktober 1928, kita kenal sebagai Hari Sumpah Pemuda yang merupakan peristiwa bersejarah dikenal sebagai salah satu tonggak bersatunya bangsa Indonesia. Sumpah ini di buat dan disepakati oleh perwakilan pemuda dari seluruh daerah di Indonesia  dan berkumpul bersama di Kongres Pemuda, ketika Indonesia masih dibawah jajahan Belanda. Pada saat itulah dihasilkan tiga hal penting: bertumpah darah satu, tanah air Indonesia; berbangsa satu, bangsa Indonesia; dan menjungjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Dalam sejarah bangsa ini, Pemuda selalu menjadi penggerak kebangkitan bangsa. Sumpah pemuda 28 Oktober 1928 adalah contoh nyata. Selain itu, Pemuda lagi-lagi menunjukan perannya pada tahun 1998. Mahasiswa menuntut reformasi dan dihapuskannya KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), peristiwa ini diiringi dengan berbagai tindakan represif pemerintah yang mengakibatkan tragedi-tragedi seperti Tragedi Cimanggis, Tragedi Gejayan, Tragedi Trisakti, Tragedi Semanggi I dan II, serta Tragedi Lampung.

Namun, bagaimana dengan pemuda masa kini? 89 tahun pasca Sumpah Pemuda, kondisi Pemuda Indonesia pun berbeda. Serangkaian aksi dan gerakan pemuda atau mahasiswa pada masa lalu tentunya didasari rasa cinta terhadap Indonesia, dibarengi pula kecerdasan intelektual, ketajaman berpikir, dan semangat pergerakan.

Sekarang rasa cinta terhadap negeri sendiri tak sekuat dulu. Salah satu penyebabnya adalah perkembangan zaman yang tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga memberikan dampak negatif, seperti pengaruh globalisasi yang menyebar luas di kalangan remaja. Hal ini dapat dilihat pada perubahan pola pikir, teknologi, gaya berpakaian, dan pola prilaku pemuda cenderung mengikuti gaya hidup negara asing, khususnya negara barat. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, cepat atau lambat pemuda bangsa Indonesia melupakan jati diinya sebagai warga Indonesia.

Ada berbagai macam pola prilaku generasi mmuda pelajar  bangsa ini, seperti tawuran antar pelajar yang terjadi dimana-mana, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, bahkan korupsi oleh pejabat-pejabat negara yang meraja lela. Tentu hal tersebut tidak lagi mencerminkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang dijunjung tinggi oleh para pemuda Indonesia pad 89 tahun lalu.

Seharusnya kita sebagai generasi muda bangsa ini mampu meningkatkan rasa nasionalisme dan partisipasi, tidak hanya sebatas mengenang peristiwa Sumpah Pemuda ataupun memahami makna Sumpah pemuda, kita pun harus mengembangkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan kita. Terutama bagi perkembangan bangsa Indonesia. Kita sebagai pemuda bangsa Indonesia diharapkan mampu membawa bangsa kita menuju bangsa depoan yang baik. Semoga...!

Suci Arumaisa Murni, Mahasiswa KPI UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023