Yuk,Cegah Kekerasan pada Anak


Oleh : Vina Fitriani

Lagi lagi dan lagi kasus kekerasan pada anak  kembali terjadi dalam pendidikan Indonesia, begitu banyak kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang sempat marak terjadi belakangan ini dan menjadi berita utama untuk diperbincangkan.Kali ini masyarakat kembali di kejutkan dengan tewasnya pelajar SMA di kota Bogor, Hilarius Christian Event Raharjo akibat duel gladiator dengan pelajar SMA lain yang berujung pada kematian.

Dalam berbagai informasi kasus gladiator yang menewaskan Hilarius ini telah terjadi satu tahun yang lalu,dan kasus ini baru terkuak setelah mencuatnya curhatan sang ibu korban di media social. ,Entah kenapa hal sebesar ini baru terkuak setelah adanya korban, padahal kasus gladiator ini menurut berita yang beredar sudah menjadi agenda rutin setiap tahunnya. .

Sekolah yang seharusnya menjadi rumah kedua bagi siswa untuk mendapatkan ilmu malah menjadi tempat kriminalitas para siswa untuk menunjukan eksistensi mereka, siswa yang seharusnya fokus untuk menimba ilmu, malah terfokus untuk melakukan aksi duel gladiator, siswa yang seharusnya bisa menghasilkan karya yang positif .malah menghasilkan karya permainan duel gladiator.

Dengan adanya Kasus gladiator ini tentunya menjadi PR dan cambukan keras untuk kita semua terutama orang tua dan pemerintah untuk bisa mengatasi masalah ini agar tidak menelan korban lagi.Tentunya masyarakat dan pemerintah harus saling bekerjasama dalam mengatasi kasus kekerasan ini. Ada beberapa solusi agar peristiwa ini tidak terulang kembali,pertama dengan adanya pembelajaran pendidikan budi pekerti pada  anak di usia dini,karena budi pekerti atau akhlak adalah kunci utama anak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.Sayangnya pendidikan budi pekerti ini belum menjadi mata pelajaran wajib di sekolah.

Kedua,peranan orang tua dalam mendidik anak. Orang tua harus ekstra penuh dalam memberikan perhatian kepada anaknya supaya anak tidak merasa bahwa dia sendiri,yang mengakibatkan anak bisa saja melakukan tindakan criminal untuk mendapatkan perhatian.Perhatian di sini bukan berarti memanjakan anak secara berlebihan.

Ketiga,peranan sekolah.Sekolah harus menjadi rumah kedua untuk mendapatkan rasa aman pada anak,selain itu sekolah juga harus lebih ekstra lagi memperhatikan aktivitas siswa-siwanya.Keempat,Mengawasi tontonan pada anak,karena banyak sekali televisi yang meng-adegankan kekerasan atau perkelahian.karena anak seringkali mencontoh apa yang mereka dengar dan mereka lihat.

Kelima ,peranan orang tua,sekolah dan pemerintah,dalam hal ini semua orang harus bekerjasama dalam mengatasi kekerasan pada anak terutama pemerintah dan sekolah yang harus genjar lagi dalam mensosialisasikan gerakan anti kekerasan pada anak  kesemua penjuru sekolah yang ada di Indonesia.Dan yang terakhiri sesegera mungkin melaporkan kepihak berwajib apabila terjadi kekerasan pada anak baik itu di sekolah ataupun tempat lainnya.


Nama : Vina fitriani

No HP : 0895328460559

Alamat Email : vinafitriani23@gmail.com

Status : Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung.



Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023