Upaya Preventif agar Kekerasan Anak Terhenti


Oleh: Aji Gunawan
   
Dalam akhir – akhir ini banyak sekali kekerasan yang menimpa terhadap anak khususnya anak yang berada masih kondisi di bawah umur. Kasus kekerasan yang menimpa anak banyak beragam diantaranya mulai pelecehan seksual , pedofilia , hingga akhir ini banyak terdengar kekerasan pada fisik yang beujung kematian . Seperti halnya kasus yang tengah viral dan hangat dalam perbincangan di media massa yakni aksi Gladiator di Bogor yang menelan korban jiwa akibat dari duel pertarungan gladiator yang barbar yang mereka anggap dengan bom-boman, itu merupakan kasus tahun lalu yang belum terungkap tersangkanya dan menguak ke permukaan sampai pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut saat ini , bahwa kasus tersebut kekerasan pada anak seusia remaja "Anak Baru Gede" telah membudaya dikalangan mereka dan menjadikan sebuah tradisi turun temurun dalam suatu kelompok sosial mereka . Dari hasil keterangan di lapangan dan beberapa saksi, tradisi ini sudah berjalan kurang lebih 4 tahun , jelaslah sudah berapa korban yang telah babak belur dari tradisi yang menyimpang tersebut. Dan baru terungkap ketika seorang siswa Hilarius Christian Event Raharjo (15) tewas usai dipaksa bertarung ala 'gladiator' dengan siswa sekolah lainnya di Taman Palupuh, Kota Bogor, pada 29 Januari 2016. Namun tradisi menyimpang tersebut haruslah diberhentikan tidak baik bagi generasi penerus bangsa ini .

Dari kejadian yang mengerikan tersebut . Pentingnya suatu upaya preventif yang berawal dari pendidikan akhlak terkhusus keluarga dengan sosok ibu sebagai Al-Ummu Madrasatul Ula bagi anak karena ibu adalah sekolah pertama dan utama pembinaan akhlak , kemudian diimbangi adanya pendampingan dari pola asuh kedua orangtua ayah dan ibu . Melalui gerbang keluarga yang harmonis antara anak dan orangtua pastinya dalam situasi apapun secara psikis anak akan merasa dekat dengan sosok figur orangtua paling tidak ada komunikasi dua arah yang terjalin dengan baik. Selain itu dari pihak - pihak terkait yang secara konsentrasi dalam bidang perlindungan anak adanya upaya pencegahan kekerasan dengan mengedukasi dan penyuluhan terhadap para orangtua yang memiliki anak dibawah umur agar dapat tersadarkan akan pentingnya keselamatan anak – anak mereka dari lingkungan sosial yang menyimpang , kemudian pihak sekolah sebagai rumah kedua bagi anak hendaknya terlibat aktif dan tahu betul tentang perilaku anak di masyarakat seperti apa berdasarkan kasus ' gladiator Bogor ' itu merupakan berawal dari sekumpulan tongkrongan anak – anak sekolah kemudian dilanjutkan perkelahian duel antar sekolah  yang berujung tewasnya seorang siswa. Bagaimanapun anak seusia remaja adalah usia dimana mereka mencari identitas jatidiri mereka , jika orangtua lengah terhadap situasi di era milenial ini pastilah anak – anak mereka akan terjerumus dengan pola lingkungan sosial yang menyimpang itu. Semoga tidak terjadi kasus yang serupa di kemudian hari bagi bangsa ini .

Penulis : Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan Komunikasi & Penyiaran Islam , UIN Sunan Gunung Djati Bandung .

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023