Upaya Pencegahan Plagiarisme Mahasiswa

Oleh : Nur Fauziah Sugianingrum

Seiring dengan perkembangan globlalisasi kemudahan mempublikasikan suatu informasi yang mudah diakses di internet. Internet muncul sangat dramastis yang membuat para pengaksesnya mudah mendapat informasi dari penjuru dunia. Satu sisi positif atas keberadaannya internet menambah pengetahuan bagi para penggunanya dan disatu sisi lain ada dampak negatif yang merugikan yaitu dapat memberi peluang untuk ketidakjujuran dalam akademik mahasiswa seperti plagiarisme.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia plagiat adalah pengembalian karangan orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri atau jiplakan.

Seperti halnya yang telah ditemukan di Universitas Negeri Jakarta menjadi tamparan keras bagi dunia akademik Indonesia, perlakuan seperti itu tidak bisa dibiarkan begitu saja, bahkan telah terjadi ketika sepanjang 10 tahun terakhir hampir 50% mahasiswa yang melakukan plagiat skripsi, dan 89% mengatakan bahwa internet memegang peran utama dalam hal contek-menyontek. Masalah contek-menyontek plagiarisme ini juga sudah hampir menjadi budaya bagi para pelajar baik dimulai dari anak Sekolah Dasar maupun mahasiswa sekaligus, keadaan ini dianggap sudah menjadi hal yang lumrah oleh sebagian orang.

Apabila plagiarisme terus dibiarkan begitu saja maka akan menjadi kebiasaan bagi para pelajar melakukan copy paste yang menurut mereka mengerjakan tugas lebih mudah dan instan dan para plagiat akan berkembang menjadi lebih luas.

Apabila tidak ada tindakan dan penanggulangan dari pihak atas maka akan menjadi penyakit dilingkungan akademik, dan akan menjadi budaya yang berkelanjutan bagi generasi selanjutnya. Ada beberapa solusi agar peristiwa ini tidak terulang.

Pertama, mengubah mindset menjadi mahasiswa yang berlaku jujur. Dimulai dari hal yang terkecil khususnya bagi mahasiswa harus belajar jujur dalam menanamkan budaya akademik.

Kedua, peran dosen menciptakan upaya pencegahan plagiasi tugas. Tujuannya agar mahasiswa lebih banyak mencari referensi buku yang didalamnya lebih jelas, dengan itu dosen dapat mengarahkan mahasiswa memberitahu judul-judul buku yang menarik dan membuat mahasiswa mempunyai rasa keingintahuan dalam membaca buku.
 
Ketiga, mahasiswa lebih meningkatkan membaca, berdiskusi, dan menulis. Karena dengan membaca akan menambah wawasan yang lebih luas dan mengetahui apa yang tidak kita ketahui sehingga apa yang telah kita dapat akan mempermudah untuk menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan ataupun berdiskusi.


Nur Fauziah Sugianingrum, Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023