Oleh: Tri Eka Shofyandi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menekan manusia untuk selalu dinamis, efisien, instan, dan segala sesuatu harus selalu mudah, ringan, dan nyaman. Transaksi non tunai yang ingin diterapkan adalah bentuk dari kemudahan yang bisa didapat oleh umat manusia.
Transaksi non tunai yang diterapkan di jalan tol merupakan bentuk solusi dari problematika yang ada, terlebih lagi melihat volume kendaraan di negara ini setiap tahun selalu mengalami pertambahan yang fantastis, hal itu menyebabkan arus kemacetan menjadi sulit diatasi, dan solusi-solusi cerdas harus selalu ada untuk meminimalisirnya.
Fungsi dari jalan tol tersendiri bagi pengguna adalah menghindari kemacetan dan berusaha mengefektifkan waktu perjalanan, hal itu akan hilang jika pada kenyataannya selalu terjadi kemacetan pada gerbang tol keluar yang disebabkan terulurnya waktu untuk pembayaran transaksi tunai tol.
maka dari itu diberlakukannya sistem tersebut menawarkan beberapa solusi dari masalah yang terjadi, yang pertama menjadikan transaksi lebih efisien dan efektiv yaitu dapat mengurangi antrean mobil di gardu tol untuk pembayaran tol, dengan mengurangi antrean yang lama menyebabkan arus kendaraan tidak terhambat di gardu tol.
Yang kedua, meminimalisir terjadi kesalahan dalam pengembalian uang, karena manusia bisa saja mempunyai keteledoran yang disebabkan kurang fokusnya penjaga gardu atau pengguna tol yang tidak memeriksa uang kembalian menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pengembalian uang.
Namun yang menjadi catatan adalah masih sedikitnya lokasi isi ulang saldo dan kurangnya mesin transaksi non tunai di gerbang-gerbang tol, dan bagaimana dengan petugas gardu yang terancam di PHK karena diberlakukan sistem ini? Tenang saja, Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Aryani, menegaskan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan akibat dari elektronifikasi tol. Sebab, pada saat yang sama, jumlah jalan tol yang akan di operasikan bertambah, meski pembayaran tol sudah otomatis, bukan berarti tidak ada petugas di gerbang tol. Petugas tiket akan dipindahkan ke unit kerja lain.
Penulis, Mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, UIN SGD Bandung.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan