Senjata Bukan Mainan


Oleh: Dini Hermawati
 
Akhir-akhir ini Indonesia digemparkan oleh persoalan senjata milik BNN yang sempat tertahan di bandara Fatmawati Bengkulu. Memang senjata tersebut sudah dikembalikan kepada pihak BNN oleh TNI. Yang mana senjata tersebut diperuntukan bagi anggota BNN sebagai alat Keamanan dalammengemban tugasnya.

Meskipun kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) mengatakan persoalan ini sudah selesai, namun menjadi topik hangat diseluruh indonesia. disayangkan hal ini kenapa bisa terjadi, seperti tak memperlihatkan komunikasi yang baik antara pihak bandara dan juga dari pihak BNN, sehingga menimbukan kecurigaan oleh semua pihak. Makanya harus di adakan komunikasi secara formalitas, agar pengiriman senjata ini lancar dan terbuka tanpa ada pihak yang menyalahgunakan dalam kesempatan tersebut. Kesalah pahaman sedikitpun bisa menimbulkan paham yang berbeda.

Berbeda halnya dengan di bandara Fatmawati, Sebelumnya juga terjadi kepada tim gabungan lintas instansi memeriksa fisik senjata dan amunisi yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, dan hasilnya tidak ada pelanggaran prosedur impor senjata. 
Senjata bukan lah mainan meskipun senjata yang di tahan adalah senjata jenis SAGL (Stand Alone Grenade Launcher) dan amunisi.  Terdiri dari kaliber 40×46 mm buatan negara Bulgaria dan 5.932 butir amunisi granat tiba di Bandara Soekarno Hatta, pada hari  Sabtu 30 September 2017. tetap saja senjata tersebut sangat berbahaya. Terlihat sepele tapi juga menjadi kekhawatiran masyarakat. Makanya harus lebih ditingkatkan pengecekan yang tuntas, jelas,tanpa terkanung katung. pengecekan gabungan  adalah untuk menuntaskan dan menyelesaikan berita yang selama ini menjadi simpang siur terkait dengan kedatangan senjata ini.


Berharap tak akan terulang lagi kejadian seperti ini, agar tak memicu kekhawatiran masyarakat. Karena Senjata adalah alat yang awam bagi masyarakat dan juga ilegal kepemilikanya di mata negara. Jikapun ada agenda pengimiriman senjata lagi, harus benar procedure –nya. Meskipun begitu kita jadikan ini sebagai pelajaran agar menjadi lebih baik lagi kedepanya. 


Mahasiswi  komunikasi Penyiaran Islam UIN SGD Bandung


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023