Sanksi Keras untuk Para Pelaku Plagiarisme

                                                     Oleh : Ayuli Isnandini
Temuan plagiarisme di Universitas Negeri Jakarta menjadikan pelajaran bagi kita semua. Bagaimana bisa ? seseorang tergila-gila jabatan dan menghalalkan segala cara. Pelaku memanfaatkan gelar doktor nya hanya untuk menaikkan pangkatnya dan mendapatkan pengakuan lebih dari masyarakat. Mungkinkah ini yang dinamakan jabatan bisa merenggut akal sehat seseorang ?

Di zaman modern ini banyaknya media yang menyalurkan kreatifitas sebagai wadah pengembangan keahlian dunia penulisan. bisa itu di media internet atau media cetak. Hal ini memudahkan oknum melakukan plagiarisme dengan mengambil karya orang lain tanpa meminta izin atau menuliskan nama sang penulis pada karyanya tersebut. Tanpa disadari plagiat kini menjadi tindakan kriminal yang harus di tindak serius karna dapat menjadi budidaya yang tidak baik. Bagaimana kabar penerus bangsa jika pendidikan saja di jadikan politik bagi oknum yang tidak bertanggung jawab dan mementingkan urusan pribadinya sendiri. 

Kasus ini pun dianggap sejumlah dosen UNJ,mencoreng nama baik dan citra kampus itu sendiri. Lemahnya pengontrolan, sadar diri, dan pengawasan menjadikan alasan terbesar terjadinya plagiarisme. Hal ini jelas mengharuskan sanksi keras kepada pelaku. Tidak cukup hanya mencabut gelarnya saja. Seharusnya adakan tidak lanjut yang lebih bisa membuat si pelaku menjadi jera. Karena kasus ini tidak bisa di anggap remeh. Bisa saja adanya oknum lain yang masih menjalankan kebiasaan buruk ini.

Sanksi tegas yang seharusnya di berikan kepada pelaku plagiarisme ini selain di cabut gelarnya yang jelas harus ada tindak pindana yang berat. Karena jika hanya di cabut gelarnya dan di keluarkan saja tidak cukup untuk memberi pelajaran kepada pelaku.di penjarakan bisa saja dilakukan karena kasus ini memakan banyak kerugian. Selain memakan kerugian , kasus ini juga memicu turunnya moral dalam pendidikan. 

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegahnya plagiarisme terjadi kembali adalah percaya dirilah pada kemampuan kita sendiri, jangan sampai kita merasa puas dengan hasil yang bagus tetapi bukan karya kita sendiri. Hindarilah perbuatan yang bisa memancing kamu berbuat plagiarisme. Karena bayangkan jika plagiarisme ini terus berkembang dan mulai menyebar keuniversitas lain,jelas dapat merugikan dan menjerumuskan anak bangsa pada kebodohan. Oleh karena itu, marilah kita perangi plagiarisme dengan menumbuhkan sikap jujur dan berkarya dengan kemampuan sendiri. Dengan cara itu bukan hanya moral bangsa saja yang terselamatkan tetapi negara dan anak cucu kita pun terselamatkan dari kebodohan dan sikap menjiplak karya orang. 

Penulis, Mahasiswi KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023