Profesi PNS Peluang yang Banyak Diminati

Oleh:

Kalau penjelasan yang ada dari dulu secara antropologi dan sosiologi, [penyebabnya] masih persoalan feodalisme yang melekat di masyarakat. Jadi mereka menganggap bahwa jadi PNS itu adalah sebagai satu kelompok feodal, kelompok elite yang dihargai orang. Dianggap punya kedudukan terhormat di masyarakat. Ini kan sebanrnya lanjutan saja dari dulu dari budaya raden zaman kerajaan dulu, kemudian abdi dalem, kemudian baru setelah itu PNS, ketika orang-orang Indonesia mulai bersekolah. Nah sampai sekarang, ada saja orang yang (kalau) enggak disebut gelarnya marah, yang sebenarnya tidak ada hubungannya dalam pergaulan sehari-hari.

 Poin kedua, kecenderungan masyarakat kita kan (beban PNS) ini relatif gampang. Jadi pegawai, datang tiap hari ke tempat kerja, dapat gaji, mereka enggak peduli jiwa enterpreneurship masyarakat kita ini masih rendah. Mereka lebih memilih dapat gaji buta ketimbang berusaha dan berinovasi. Poin ketiga, mungkin juga karena pemerintahnya yang sudah terbiasa dengan sistem feudal, yang terbiasa menikmati titah dari institusi, mereka tidak berpikir kemudian bagaimana cara lapangan kerja dari sektor swasta ini meningkat. Pemerintah, terutama pemerintah daerah, tidak memikirkan bagaimana menciptakan lapangan kerja. Lapangan kerja yang mereka lihat satu-satunya mudah diciptakan adalah PNS, memperbesar ukuran birokrasi, seakan-akan satu-satunya lapangan kerja di daerah itu adalah menjadi PNS.

Di sisi lain, kinerja PNS selama ini masih patut dipertanyakan, walaupun telah diberikan berbagai insentif untuk meningkatkan kemampuan dan integritas mereka. Contoh paling mudah ditemukan adalah masih adanya oknum pegawai pajak yang melakukan kongkalingkong dengan pengusaha, padahal insentif mereka lebih besar daripada gaji pokoknya sendiri. Ini sebuah anomali mengingat secara logika kebutuhan dasar mereka seharusnya telah terpenuhi dan tidak perlu lagi berbuat korup untuk memperoleh tambahan penghasilan. Masih banyak pula PNS berkeliaran pada jam kerja, padahal mereka telah digaji dengan uang rakyat yang sebagian besar masih berada di bawah garis kemiskinan. Itulah gambaran singkat mengenai sebuah profesi unik yang dibenci rakyat namun tetap diminati.


Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023