Oleh Elga Meisy Silsiyani
Semua perguruan tinggi memimpikan hasil yang memuaskan, semua perguruan tinggi membutuhkan kinerja yang kuantitas tinggi dan berkualitas lebih tinggi, semua perguruan tinggi mempunyai harapan dengan ketekunan dan ketertiban yang sangat mendalam, semua perguruan tinggi memiliki hak untuk memilih jalan dengan tercapainya sebuah harapan dan impian. Akan tetapi cara yang terjadi di perguruan tinggi UNJ itu sebenarnya sedikit menyeleneh, karena menjulang tinggi impian dengan kekeliruan dijalan. Memang sebenarnya itu sebuah kekreativan yang sah dimata nafsu, akan tetapi tidak sah dalam pandangan perguruan tinggi.
Perguruan tinggi mengharapkan nama baik tetap terjaga, dan terharumkan oleh kulitas para penggeraknya, akan tetapi dengan kasus seperti ini tidaklah terharumkan, melainkan bau tak sedap yang menyebar.
Cara plagiarisme adalah kecerdikan yang selintas dari akal fikir yang tidak sehat, sebenarnya tugas pengajar itu ya memang mengajar dengan apa adanya dan semampunya, dengan perjuangan yang sangat matang, dan tugas pelajar yaitu belajar dengan siap menerima ilmu yang diberikan oleh pengajar.
Ingin terjadinya hasil yang memuaskan, seharusnya adanya keseriusan dalam bergerak, karena hasilpun tidak membohongi kerja keras yang sungguh-sungguh.
Cara untuk mengembalikan muruah yang sudah terkotori oleh skandal plagiarisme yaitu dengan cara adanya inovasi baru untuk meningkatkan semangat belajar dan merubah kulitas menjadi kulalitas yang cantik, kunci kualitas yang sesungguhnya yaitu dengan bersabar dan tekun dalam belajar. Karena dengan itu akan terciumnya harum semerbak kemanisan perguruan tinggi, dank arena dengan itu akan meningkatknya kulitas yang teramat wangi untuk negara.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan