Pelajar Keren Tak Perlu Duel


Oleh : Resiana Soparia Dama

Kasus duel antar pelajar yang sedang hangat diperbincangkan saat ini, telah membuat seluruh khalayak umum merasa miris dan khawatir terutama orangtua. Ini disebabkan kasus tersebut terjadi pada lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi tempat kedua setelah lingkungan keluarga, dalam mendapatkan pendidikan moral dan etika. Yang paling mencengangkan, aksi duel antarpelajar tersebut telah merenggut nyawa salahseorang pelajar.

Berdasarkan informasi, aksi duel antarpelajar itu,  dilakukan oleh tim basket dari dua sekolah yang ternyata telah berlangsung sekitar empat tahun. Diketahui bahwa, motif duel antar tim basket tersebut adalah agar tim mereka mendapatkan pengakuan dari teman-teman di sekolahnya maupun pihak lawan.

Melihat motif dari kasus tersebut, nampaknya hasrat atau ambisi untuk menjadi siswa ngehitz juga gaul dikalangan pelajar remaja saat ini lebih dirasa penting dibanding mengunggulkan prestasi. Terutama mereka yang merasa kurang mendapatkan perhatian dari orang-orang disekitarnya akan melakukan tindakan-tindakan agresif yang mampu menarik perhatian. Sehingga dalam pembentukan attitude pada pelajar remaja diperlukan cara-cara yang tepat. Mengingat mental remaja dikalangan pelajar SMA sangat labil.

Aksi kekerasan yang sering terjadi dilingkungan sekolah ini, tentu perlu diminimalisir. Oleh karena itu, jika perlu pihak sekolah sering mengadakan bimbingan juga penegasan terhadap para pelajar bahwa untuk menjadi pelajar yang terkenal itu tidak harus dengan duel berujung kematian. Tetapi duel yang seharusnya dilakukan oleh pelajar adalah duel dalam arti bersaing sehat untuk menghasilkan prestasi. Dalam hal ini, orangtua juga berperan dalam menanamkan rasa percaya diri pada anaknya.

Selanjutnya, banyak cara yang dapat dilakukan para pelajar untuk terlihat keren tanpa harus melakukan tindakan-tindakan kriminal yang merusak citra lembaga pendidikan. Akan tetapi para pelajar dapat memanfaatkan failitas-fasilitas yang telah disediakan disekolah, sebagai sarana tempat menyalurkan kreativitas. Berorganisasi di sekolah dapat dijadikan sebagai salah satu wadah untuk menampung dan mengembangkan bakat dan minat siswa.

Kekerasan bukan menjadi jalan untuk menunjukan kebesaran, tetapi tunjukan kemampuan tanpa dinodai dengan kejahatan. Prestasi menjadi unggulan para pelajar, jangan sampai membanggakan kekerasan yang dijadikan tontonan.

Penulis : Mahasiswa KPI UIN SGD Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023