Masjid Miftahul Huda Jadi Tempat Pemersatu Warga


Dakwahpos.com Bandung- Sejarah Pembangunan Mesjid Jam'i Miftahul Huda dikarenakan adanya kekosongan bekas tanah Hijau Perairan, dan dari inisiatif  warga sini. Maka  dibangun lah Masjid untuk ruang beribadah bagi warga sekitaran daerah RT 1 sampai dengan RT 5. Pembangunan Mesjid Jam'i Miftahul Huda ini dilakukan pada tahun 1995. Mesjid ini dipercayakan oleh warga kepada para DKM dan Marbotnya secara penuh dan diurus oleh mereka dari kebersihan, kegiatan, kotak amal, kajian rutin dan hal lainnya yang menyangkut dengankeagamaan.

"Karena ada kekosongan lahan, dan inisitaif dan kesepakatan warga. Maka dibangunlah Mesjid Jam'i Miftahul Huda." kata Wakil Kepala DKM Mesjid Jam'i Miftahul Huda, Abdul Ghani, Bumi panyilekan, Bandung. saat dihubungi, Jum'at (6/10/2017).

DKM tidak hanya ingin menjadikan masjid tempat ibadah. Tetapi juga sebagai tempat pemersatu warga dari RT 1 sampai dengan RT 5

"Kita ingin punya bangunan khusus untuk kegiatan Ibadah dan kegiatan pemersatau warga lainnya, khususnya warga RT 1 sampai dengan RT 5," ujar Abdul Ghani.

Masjid Jam'i Miftahul Huda memiliki 3 bangunna, bangunan utama ialah Mesjid itu sendiri, yang digunakan untuk peribadahan dan kegiatan pengajian rutin. Bangunan kedua terletak  disebelah kiri Mesjid ialah Madrasah yang dipergunakan untuk anak Madrasah  & TKQ. Sedangkan bangunan ketiga  terletak disebelah kanan mesjid ialah tempat tinggal yang diperuntukkan bagi DKM dan para Marbot yang ikut tinggal dimasjid ini, katanya.

Abdul Ghani menambahkan, "ada 5 orang marbot saat ini, yang semuanya itu berasal dari Mahasiswa Universitas Islam Bandung dan dari berbagai jurusan serta tingkatan yang berbeda,"ujarAbdulGhani.

"Selain itu, para Marbot disini terhitung dekat dengan bapak – bapak yang ada disekitaran Rt 1 sampai dengan Rt 5, silaturahmi mereka tetap terjaga dan tidak ada jarak," sambung Abdul Ghani.

REPORTER: Kurnia Sepbryan Primadonal, KPI/3B

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023