Program Diklat Internet Sehat untuk anak usia dini tersebut bersumber dari kekhawatiran orangtua terhadap anak mereka yang semakin marak menggunakan internet dengan akses yang sangat mudah, sehingga pengawasan orangtua semakin sulit untuk mengetahui apa yang dilakukan anaknya saat menggunakan internet. Hal yang bisa terjadi dari ironi saat ini, anak-anak di bawah umur menyalahgunakan internet dengan hal negatif seperti mengakses situs-situs pornografi dan hal lainnya yang tidak bersifat edukasi. Program ini didukung oleh sebuah aplikasi di handphone android yaitu kakatu.com yang diolah oleh mahasiswa dari Universitas Komputer (UNIKOM) Bandung, sekaligus pengelola dari aplikasi kakatu.com yang akan memberikan pengarahan kepada para peserta dari program Internet Sehat tersebut.
Syarat yang diajukan oleh pengurus DKM masjid yang harus dipenuhi oleh para peserta diantara lain, aktif dalam kegiatan masjid seperti solat berjamaah di masjid, hafal Juz Ama dan konsisten terhadap kegiatan-kegiatan yang disediadkan dalam program internet sehat. Adapun syarat dari pengelola aplikasi kakatu.com yang juga diajukan yaitu, peserta harus memiliki handphone atau gadget milik pribadi dan membayar sejumlah biaya administrasi. Program Internet Sehat diupayakan dapat menjadi solusi untuk mencegah generasi muda dari penyalahgunaan internet.
"Target yang akan dicapai diadakannya program ini adalah anak-anak mampu mengelola waktu produktifnya dengan menggunakan internet secara bijak, mampu mengisi konten-konten di web yang menunjang dan bersifat edukasi, dan menghindari serta mencegah anak-anak untuk mengakses situs-situs negatif yang tidak mendukung dalam perkembangan edukasinya," ujar ketua DKM Masjid Al Muhajirin Griya Mitra Cinunuk, Aminudin M.Ag, Rabu, 11 Oktober 2017.
Tak hanya jamaah yang berusia dini yang mendapatkan program edukasi, namun program bagi orang dewasa pun hadir di Masjid tersebut. Rumah Baca Qur'an Al-Kalam merupakan salah satu agenda baru lainnya yang digagas oleh masyarakat sekitar Masjid Al Muhajirin Griya Mitra Cinunuk karena keprihatinan mereka terhadap jamaah masjid tersebut khususnya orang-orang dewasa yang masih belum bisa membaca Al-Qur'an dengan baik.
"Program ini bertujuan membangun sikap toleransi terhadap sesama muslim dan juga meningkatkan minat jamaah masjid untuk membaca Al-Qur'an," kata Aminudin.
Kala itu, saat ada kegiatan halaqoh di masjid tersebut banyak jamaah masjid yang tidak hadir dan berpartisipasi didalamnya dengan alasan malu karena belum bisa membaca ayat-ayat Al-Qur'an. Dari kejadian tersebut maka para pengurus dan jamaah lainnya berinisiatif untuk menghadirkan program Rumah Baca Qur'an Al Kalam sebagai media pengajaran bagi para jamaah yang masih belum bisa membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.
Program Rumah Baca Qur'an Al Kalam akan rutin dilakukan 2 kali dalam setiap minggunya yang dibimbing langsung oleh ustad dan ustadzah yang berada di lingkungan sekitar.
"Saat ini antusias para jamaah untuk mengikuti program tersebut sangat meningkat dilihat dari banyaknya orang dewasa yang telah mendaftarkan dirinya sebagai peserta," ujar Aminudin.
Beliau menambahkan, para pengurus DKM dan IKRAMA (Ikatan Remaja Masjid) tersebut akan di libatkan dalam program-program terbaru di masjid Al Muhajirin Griya Mitra Cinunuk.
Reporter : Azi Suseno, KPI/3A
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan