K.H. Asep Anom: Pidato Anies Tentang Pribumi Seharusnya Jangan Dipermasalahkan



Dakwahpos.com, Bandung-  Pidato Gubernur Anies Baswedan yang menyinggung kata "pribumi" menjadi polemic di masyarakat, Dalam pidatonya itu, Gubernur Anies mengatakan bahwa, "Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan. Kini telah merdeka, kini saatnya menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Jangan sampai Jakarta ini seperti yang dituliskan pepatah Madura. Itik telor, ayam singerimi. Itik yang bertelor, ayam yang mengerami." Senin(16/10).

Salah seorang tokoh masyarakat yang berada di sekitar masjid Thariqul Huda, yaitu K.H. Asep Anom yang selaku pemuka agama dan ceramahnya sering terdengar di televisi swasta dan radio pada subuh, memberikan komentar mengenai kasus tersebut. "sebenarnya tidak ada yang salah dalam pidato anies tersebut yang mengatakan tentang pribumi, dan itu lumrah saja, karena topik yang sedang dibahasnya juga adalah tentang sejarah Batavia dan penjajah, dan guru sejarah sendiripun tidak ada salahnya dan bahkan sering berkomentar tentang pribumi", saat diwawancara oleh reporter dakwahpos.com di kediamannya di Panyileukan. Jumat (20/10).

Beliau juga menjelaskan bahwa yang melaporkan anies sendiri kepada polisi ada unsur politiknya, karena dua pelapor yang polisikan anies, yaitu Ronny Talapessy dan Jack Boyd Lapian ada sangkut pautnya dengan Ahok, apalagi Ronny talapessy yang usut punya usut mantan pengacara Ahok ketika Basuki Thahaja Purnama terjerat kasus penodaan agama.

K.H. Asep Anom dalam wawancara penutupan memberikan kesimpulan dan saran kepada masyarakat agar dalam menerima informasi harusnya lebih bijak dan cerdas, tidak menelan bulat-bulat, harus dipertimbangkan dalam segala aspek, dan masyarakat pula harusnya lebih melek terhadap politik, karena ketika seseorang tidak mau berpolitik maka ia akan menjadi korban politik, dan pidato Gubernur DKI Anies sebenarnya adalah memberikan motivasi kepada rakyat untuk bisa lebih baik lagi kedepannya.

Reporter: Tri Eka Shofyandi, KPI/3B

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023