Kejujuran Mudah diucapkan, Namun Sulit di Aplikasikan

Oleh : Shofa Zakia Ulfah

Di zaman yang serba mudah ini. Banyak kasus yang mengejutkan publik. Salah satu kasus yang sedang marak di perbincangkan adalah kasus plagiarisme yang mencuat baru-baru ini di salah satu universitas ternama di jakarta. Bagaimana tidak? Gelar yang seharusnya didapatkan sebagai reward  karena telah mencapai titik akhir pendidikan, malah menjadi bahan yang didapatkan dengan mudah dan tanpa perjuangan.  Apa yang salah di dunia pendidikan saat ini? seakan-akan ijazah dan gelar bisa didapatkan dengan mudah, tanpa usaha dan kerja keras.

Kampus memiliki banyak mahasiswa. bahkan ribuan mahasiswa, pengajar dan civitas lainnya yang dapat membangun citra kampus agar dipandang memiliki intergritas tinggi dalam berpikir. Bagaimana agar pihak kampus dan mahasiswa dapat bersinergi untuk menghasilkan karya yang membanggakan? Tentunya kerjasaama dari berbagai pihaklah yang perlu ditingkatkan.

Mahasiswa yang dipandang sebagai seseorang yang mampu berkontribusi tinggi kepada bangsa, seharusnya memaksimalkan kinerjanya agar dapat berinovasi dalam berkarya. Menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang maju.

Tidak hanya mengembangkan kompetensi dari sisi akademik, kampus juga menyediakan kegiatan-kegiatan yang dapat membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Maka jika mahasiswa, pengajar dan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pembelajaran, seharusnya menempatkan diri dengan benar sesuai hak dan kewajibannya masing-masing. Mahasiswa berhak mendapatkan mengajaran serta mengarahan yang diberikan oleh para pengajar. Dan berkewajiban untuk menuntut ilmu dengan benar sesuai dengan aturan yang telah di tentukan. Jika mahasiswa dan pengajar sudah melakukan hak dan kewajibannya dengan benar, maka yang dihasilkanpun akan berdampak baik bagi kemajuan mahasiswa dan kredibilitas kampus.

Jika mahasiswa memiliki antusiasme yang tinggi dalam berkarya, tentunya akan berdampak positif bagi citra kampus. Sebaliknya, jika mahasiwa malah melakukan plagiarisme, maka dampaknya pun akan berimbas bagi diri sendiri dan terutama bagi kredibilitas kampus. Penanaman kejujuran dan pendidikan moral adalah hal yang paling utama dalam proses pembelajaran. karena kejujuran mudah diucapkan namun sulit untuk di aplikasikan. Kebanyakan orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Salah satunya mendapatkan gelar dengan cara menjiplak hasil karya orang lain.

Mencabut ijazah dan gelar merupakan sanksi tegas agar mendapatkan efek jera bagi para pelaku plagiarisme dan salah satu cara mengembalikan muruah perguruantinggi. Karena perlu adanya tindakan bagi para pelanggar untuk menciptakan lingkungan akademik yang seharusnya.

Nama : Shofa Zakia Ulfah, Mahasiswa KPI UIN Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023