Belum Efektifnya Transaksi Pembayaran di Tol


Oleh: Faradis Zahra Alfajri

Tidak dapat dipungkiri kemajuan teknologi semain berkembang, sekalipun dinegara berkembang seperti Indonesia. teknologi singgah di rumah, pasar hingga jalanan. Akhir-akhir ini kita mendengar mengenai transaksi nontunai tol.

Sistem pembayaran ini menggunakan E-money (elektronik money) untuk transaksi pembayaran masuk gerbang tol, sehingga pengguna tol tidak lagi perlu menggunakan uang cash untuk membayar.

Transaksi ini sebetulnya memudahkan pengguna tol, hanya menggunakan kartu yang ditempel pada mesin saja cukup. Jika pengguna tol menggunakan uang cah untuk transaksi pembayaran dengan nominal yang lebih, itu akan membuat penjaga tol kerepotan untuk mengembalikan uang kembalian, kegiatan ini dapat menghambat perjalanan, transaksi ini pun dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya kemacetan.

Maka wajar jika pemerintah memberlakukan pembayaran nontunai tol.

Namun ada beberapa kerugian yang akan  dirasakan oleh sebagian pihak. Jika transaksi pembayaran tol tidak lagi menggunakan cash, maka penjaga gerbang tol pun akan digantikan dengan mesin. Fenomena ini menyebabkan bertambahnya pengangguran. Disinilah banyak pro dan kontra tentang adanya pembayaran nontunai tol, atau GTO (gerbang tol otomatis).

Jika kita melihat apa yang sudah terjadi, dengan adanya GTO dan masih adanya pembayaran secara cash dalam satu gerbang tol, sistem ini tidak bisa dikatakan ideal, karena banyak dari masyarakat Indonesia yang belum memahami tentang pembayaran nontunia, sehinagga mereka masih menggunakan pembayaran tunai, dengan gerbang tol yang digabung antara GTO dan tunai menjadikan lebih sedikitnya gerbang tol tunai, maka kemacetan akan meningkat.

Mahasiswa Jurusan KPI UIN Sunan Gunung Djati

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023