Toleransi Persatukan Keragaman Indonesia


Oleh : Fitria Wulandari

Indonesia termasuk negara yang masyarakatnya paling beragam di dunia. Kenyataan ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Keragaman ini patut disyukuri karena perbedaan baik dari segi etnis, bahasa, dan keyakinan di Indonesia memiliki keunikan budayanya tersendiri. Sayangnya, selain sebagai kekayaan bangsa, keragaman juga berpotensi menimbulkan konflik. Untuk itu, diperlukan adanya konsep multikulturalisme yang dapat mempersatukan berbagai macam perbedaan, dimana perbedaan-perbedaan yang ada bukan malah dihilangkan tetapi hak-hak untuk berbeda justru diakui dan dihargai.

Dalam mewujudkan harapan tersebut, diperlukan adanya sikap toleran yang mesti diterapkan oleh masyarakat Indonesia. Toleransi ditujukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan meminimalisir terjadinya perpecahan yang timbul karena diskriminasi terhadap golongan tertentu. Meskipun masyarakat Indonesia sendiri mengakui adanya keragaman budaya, tetapi tingkat toleransinya masih terbilang rendah. Contohnya saja tidak sedikit golongan minoritas yang seringkali merasa terdiskriminasi dan terpinggirkan dalam beberapa aspek kehidupan sebagai warga negara.

Sikap toleransi dapat diwujudkan dengan berbagai macam cara, misalnya dengan tidak saling mengganggu, mengembangkan kerja sama, dan menerima adanya perbedaan serta dapat hidup berdampingan dengan orang-orang yang berbeda. Munculnya Sumpah Pemuda pada tahun 1928 merupakan salah satu kesadaran rakyat untuk membina persatuan di tengah keragaman dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Toleransi juga dijadikan sebagai landasan berlangsungnya berbagai aspek kehidupan di Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dalam merumuskan tentang Indonesia, para Founding Fathers merumuskan ideologi dan dasar negara yang berlandaskan toleransi. Hal tersebut menjadi tanda bahwa saat itu, para tokoh pejuang kemerdekaan benar-benar mementingkan nasib dan persatuan bangsa Indonesia. Maka kita sebagai warga negara terutama generasi penerus bangsa sudah sepatutnya melanjutkan perjuangan mereka. Untuk itu, sikap toleran sangat diperlukan dalam menjaga kesatuan dan persatuan di tengah masyarakat yang beragam, sehingga semboyan "Bhineka Tunggal Ika" dapat benar-benar terrealisasikan, bukan hanya sekadar dijadikan slogan pemanis sebuah negara.

Penulis, Mahasiswa KPI UIN Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023