Pahlawan Bukan Melulu Soal Gelar

 

Oleh: Afif Hafidhuddin

Seseorang dapat dikategorikan sebagai pahlawan ketika mereka telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa dan negara, dengan hati yang ikhlas juga strategi yang cerdas dalam menumpas ketidakbenaran di negeri ini. Anis Matta mengatakan “Hakikat dan tabiat seorang pahlawan adalah pengorbanan, perisainya adalah keberanian, juga nafas panjangnya adalah kesabaran”.

Namun, perlu diingat bahwa pahlawan bukanlah sekedar gelar yang tercantum layaknya gelar pendidikan. Pahlawan adalah penghargaan bagi mereka yang memiliki jiwa dan rasa Patriotisme tinggi. Rasa ingin membela tanah air, bukan malah memecahbelah persatuan dan kesatuan.   

Seorang pemimpin seharusnya dapat disebut juga pahlawan, pahlawan bagi rakyatnya. Kenapa? karena seseorang diangkat menjadi pemimpin ketika mereka dipercaya oleh banyak orang, artinya mereka harus mengemban amanat bahwa seorang pemimpin adalah mereka yang mampu mensejahterakan rakyatnya.

Sungguh sangat disayangkan fenomena yang terjadi saat ini, ketika seorang pemimpin memanipulasi pemikiran massa dengan memutarbalikan fakta yang ada demi mempertahankan jabatannya. Apalagi mempermainkan ayat dalam kitab yang disucikan oleh suatu umat, pantaskah seperti itu disebut pahlawan? Tidak.

Dengan demikian, sebagai manusia yang baik. Etika adalah hal yang sangat di prioritaskan dalam aspek apapun baik dalam hal kepemimpinan, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Tidakah indah ketika kita melihat zaman pra-kemerdekaan, para pemimpin yang juga pahlawan mempersatukan rakyat tanpa memandang ras, suku, bahkan agama namun mereka bisa bersatu dengan membawa nama suatu bangsa dan negara, yaitu INDONESIA. 

Penulis, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Catatan:
Artikel ini pernah dimuat di Forum Media Indonesia, Sabtu 12 November 2016

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023