Kekurangan Tenaga Pendidik, Tidak Surutkan Semangat Anak-anak Mengaji



Dakwahpos.com, Bandung – Program "Maghrib Mengaji" telah lama diluncurkan oleh Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung. Hampir 2.000 masjid di Bandung mengikuti program ini, salah satunya Masjid Raudhotul Jannah, kecamatan Palasari, Cibiru. Meski kekurangan tenaga pendidik dan fasilitas yang disediakan, anak-anak antusias mengikuti pengajian tersebut. .

Sakrim, ketua DKM masjid Raudhotul Jannah menyebutkan hingga kini sudah ada 4 relawan yang masih aktif sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, menjadi guru mengaji.

"Walau kurang tenaga pendidik, Insyaallah berjalan lancar," Ungkapnya.

Nuris Fauzi salah satu marbot masjid Raudhotul Jannah berpendapat, kurangnya tenaga pendidik tidaklah harus menjadi masalah utama dalam menerapkan pendidikan karakter bagi anak-anak.

"Insyaallah kita semua mampu mengajar anak-anak dalam mengaji, kurangnya tenaga pendidik itu tidak masalah, asalkan anak-anaknya mau mengaji saja sudah cukup semangat bagi kita untuk mengajar mereka," ujar Nuris. 

Menurut Sakrim sejatinya pendidikan yang efektif dan dapat diterima oleh para muridnya tergantung pada tenaga pendidik itu sendiri dalam menyampaikan ajarannya. Bukan pada jumlah besarnya tenaga pendidik yang tersedia. 

"Maghrib Mengaji ini harus menjadi tradisi. Insyaallah masjid ramai dengan mengaji. Jadi jangan hanya karena kurang tenaga pendidik, program ini mati. Toh ini pelatihan untuk kita semua dalam mendidik para penerus ummat Islam nantinya dan Insyaallah masjid ini kokoh tidak hanya infrastruktur fisik, tetapi kokoh akhlaknya pula. Maka seimbang lahir dan batinnya," pungkas Ketua DKM.

Reporter: Natia Istianah, (KPI/3C).

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023