Husnul Khair : Demo 4 November Tidak Harus Reaktif

Husnul Khair


Dakwahpos.com, Bandung – Tepat pada tanggal 4 November lalu, Indonesia khususnya Jakarta dan sekitarnya telah dibanjiri lautan manusia. Sekitar 200 ribu orang diperkirakan ikut turun ke jalan sebagai bentuk reaksi atas ucapan Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta yang dianggap menyinggung umat Islam. 

Husnul Khair, salah satu ustad di masjid Raudhotul Jannah, Cibiru, berpendapat demo yang dilakukan para umat Islam saat itu merupakan perwujudan sikap dari al wala wal barra, yakni menunjukkan sikap rasa cinta, loyalitas dan pembelaan terhadap agama.

"Indonesia itu negara demokrasi, dan orang Indonesia itu sangat sensitif. Mereka yang berdemo bahkan Ahok yang berpendapat tentang surat Al-Maidah ayat 51, boleh bebas mengekspresikan, namun kebebasan disini bukan kebebasan mutlak, semuanya dibatasi oleh hak-hak orang lain dan konstitusi," ungkap Husnul.

Husnul Khair menegaskan. Sejatinya umat Islam tidak harus reaktif, justru dalam keadaan ricuh seperti ini harus dapat menunjukkan sisi lain dari umat Islam yakni 'pemaaf'. "kejahatan dibalas kebaikan, berat sekali? Memang. Akan tetapi dari sikap seperti ini, akan memicu rasa simpati, bukan hanya dari orang Islam, namun dari agama lain juga dan masalah hukum itu harus tetap dijalankan," tegasnya.

Demo 4 November, yang berawal cukup tenang dan berakhir dengan kericuhan disebabkan dari oknum yang memanfaat keadaan. Husnul Khair menambahkan, sebaik-baiknya umat Islam jangan mudah untuk terpancing. Karena, dalam kondisi ricuh seperti inilah, ada segelintir orang yang ingin menghancurkan umat Islam.

Reporter: Natia Istianah, KPI/3C

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023