Bencana Alam atau Peringatan Tuhan?

Banjir di Pasteur Bandung (sumber PRFM)

Oleh: Aji Ginanjar

Sudah sepatutnya kita sebagai warga Indonesia, bangsa yang berasaskan Pancasila menyikapi berbagai macam bencana yang terjadi disekitar kita melalui kacamata religi. Karena negara kita adalah negara beragama sesuai dengan poin pertama dalam Pancasila yakni Ketuhanan yang Maha Esa.

Sudah beberapa minggu sebagian daerah di Indonesia mengalami bencana alam, berupa hujan dengan intensitas tinggi dan bencana banjir. Apakah ada sangkut pautnya dengan kerusakan moral bangsa Indonesia, kemaksiatan-kemaksiatan yang merajalela, ataukah terjadi alami begitu saja ?. Bukan tanpa alasan mengapa bencana ini terjadi, disamping ada unsur ulah manusia itu sendiri karena tidak peduli terhadap lingkungan, buang sampah sembarangan, pembangunan-pembangunan yang tidak memperhatikan irigasi, penebangan liar tanpa adanya reboisasi dan sebagainya. Tetapi lebih dari itu ada kekuatan besar diluar kendali manusia yang menyebabkan bencana itu terjadi.

Bencana-bencana ini terjadi bisa jadi merupakan bentuk peringatan Tuhan kepada kita semua atas perbuatan-perbuatan kita yang telah menyalahi aturan-Nya. Tentunya kita selaku masyarakat yang meyakini adanya Tuhan tidak menghiraukan begitu saja terhadap bencana-bencana yang melanda. Kita tengok kebelakang, terjadi fenomena luar biasa saat ‘Aksi Damai 411’ dimana kala itu BMKG sudah memprediksi bahwa hari Jum’at tanggal 4 November 2016 akan turun hujan dengan intensitas tinggi, tetapi apa yang terjadi ? hujan yang diprediksi akan turun ternyata tidak, jelas ini ada intervensi Tuhan. Kalau kita kaitkan dengan fenomena ini tentu kita akan ingat bahwa bencana itu tidak terjadi secara kebetulan begitu saja.

Atas dasar itu, disadari atau tidak bahwa bencana alam berupa hujan dengan curah tinggi dan banjir merupakan peringatan sekaligus teguran. Seharusnya ini menjadi sebuah pelajaran bagi kita, agar senantiasa mensyukuri nikmat Tuhan yakni alam dan segala isinya yang diamanahkan kepada kita dengan cara menjaga dan merawatnya.  

Penulis, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023