Masjid Nurul Usman |
Masjid yang terletak di perbatasan RT 01 RT 02 ini dibangun pada tahun 2006 di atas tanah seluas 204 M2. Masjid ini berdiri atas keinginan masyarakat setempat sebagai bukti kecintaannya terhadap Islam. Masjid yang berdiri di atas tanah bekas kost-kostan ini resmi menjadi milik masyarakat dengan adanya sertifikat resmi dari pemerintahan.
"Masjid ini sangat bersejarah bagi saya, karena pada saat itu sekitar tahun 92 pertama kalinya saya datang kesini sebagai pendatang baru. Dulu disini lingkungannya sangat memprihatinkan, tempatnya belum aman tidak seperti sekarang. Belum ada masjid dan kumuh, hanya terlihat bangunan kost-kostan saja" ungkap Herna (43), ketua DKM Masjid Nurul Usman, Kamis, (5/10).
"Masjid ini sangat bersejarah bagi saya, karena pada saat itu sekitar tahun 92 pertama kalinya saya datang kesini sebagai pendatang baru. Dulu disini lingkungannya sangat memprihatinkan, tempatnya belum aman tidak seperti sekarang. Belum ada masjid dan kumuh, hanya terlihat bangunan kost-kostan saja" ungkap Herna (43), ketua DKM Masjid Nurul Usman, Kamis, (5/10).
Banyak kegiatan positif dilaknsakan di Masjid ini sebagai bentuk dakwah
Islam. Pengajian rutin ramai diikuti masyarakat sekitar seperti
pengajian anak-anak ba'da Maghrib, pengajian ibu-ibu dan bapak-bapak
selepas Sholat Jum'at.
Masjid yang terlihat sederhana ini terdiri dari ruang tempat Ibadah Sholat dan Madrasah untuk kegiatan pengajian. Banyak program pengajian yang dilakukan masyarakat warga babakan desa ini baik pengajian harian, mingguan bahkan bulanan. Menurut Herna, materi pengajian untuk anak-anak diantaranya Fiqh, Tauhid, Tajdwid, Hafalan Quran dan lainnya. Sedangkan untuk orang dewasa terdapat Majlis Ta'lim yang diselenggarakan setiap hari Kamis dari Dzuhur sampai Ashar, selain juga pengajian bulanan setiap minggu kesatu.
"Saya dan teman saya tertantang untuk merubah lingkungan masyarakat babakan desa ini dengan modal ilmu yang pernah saya cari waktu dipondok pesantren dulu. Sebenarnya saya juga waktu itu masih belajar, tapi siapa lagi yang bisa merubah keadaan ini kalau bukan saya dan teman-teman saya pada saat itu. Dan alhamdulillah sampai sekarang sudah berdiri Masjid Nurul Usman ini sebagai sarana dakwah untuk mempersatukan masyarakat disini sekaligus menjalin tali silaturahmi" pungkasnya, .
Reporter : Fitrah Magdalena, KPI/3B
Masjid yang terlihat sederhana ini terdiri dari ruang tempat Ibadah Sholat dan Madrasah untuk kegiatan pengajian. Banyak program pengajian yang dilakukan masyarakat warga babakan desa ini baik pengajian harian, mingguan bahkan bulanan. Menurut Herna, materi pengajian untuk anak-anak diantaranya Fiqh, Tauhid, Tajdwid, Hafalan Quran dan lainnya. Sedangkan untuk orang dewasa terdapat Majlis Ta'lim yang diselenggarakan setiap hari Kamis dari Dzuhur sampai Ashar, selain juga pengajian bulanan setiap minggu kesatu.
"Saya dan teman saya tertantang untuk merubah lingkungan masyarakat babakan desa ini dengan modal ilmu yang pernah saya cari waktu dipondok pesantren dulu. Sebenarnya saya juga waktu itu masih belajar, tapi siapa lagi yang bisa merubah keadaan ini kalau bukan saya dan teman-teman saya pada saat itu. Dan alhamdulillah sampai sekarang sudah berdiri Masjid Nurul Usman ini sebagai sarana dakwah untuk mempersatukan masyarakat disini sekaligus menjalin tali silaturahmi" pungkasnya, .
Reporter : Fitrah Magdalena, KPI/3B
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Beri komentar secara sopan