Mahasiswi UIN Bandung Raih Prestasi Bidang Taekwondo


DAKWAHPOS.COM- Bandung Sudah menggeluti dunia bela diri Taekwondo sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Sitta (20) membuahkan banjir penghargaan, pada tahun 2012 meraih juara ke-3 se-Kota Bandung dalam kegitan Kejuaraan Wali Kota Cup tingkat Bandung, kemudian tahun 2014 mendapatkan juara ke-1 dari kegiatan yang sama. 

            "Awalnya cuman pengen ikut bela diri tapi makin kesini jadi makin ingin ngejar prestasi" Ujar mahasiswi tingkat dua jurusan Ilmu Komunikasi Bidang Humas.     

            Kegigihan dan tekadnya pemilik nama lengkap Sitta Fitrianty sangat berantusias dalam mengikuti kejuaraan Taekwondo tingkat Nasiaonal khususnya di bidang poomsae (keindahan).

            Pengalaman pertama di tingkat Nasional, Sitta sabet medali emas dan perunggu pada Kejuaraan Sendy Open di Depok bulan Januari 2016. Pengalaman itu membuat dirinya semakin semangat berlatih untuk mencapai mimpinya. Saat ini kejuaraan terakhir yang didapat adalah dari kejuaraan Pandawa tingkat Jawa Barat dengan meraih penghargaan juara ke-3 pada 18-20 Maret 2016.

            Sitta sendiri memiliki target yang harus dicapai dalam kegiatan Pelatihan Cabang Kota Bandung (Platcab) untuk mencapai Juara ke-1. Persiapan yang dilakukan Sitta, dengan latihan rutin di berbagai unit Taekwondo diantanya Metro, Plancab, UIN Bandung dan juga berlatih sendiri di rumah. 

            Sitta mengaku bahwa untuk mencapai targetnya itu memiliki kendala, "yah, kalau mau latihan kendalanya di kendaraan buat ketempat tujuan latihan. Jadi kalau mau latihan suka ikut nebeng temen atau pelatih yang lain. Selain itu dukungan biaya untuk kejuaraan juga."

            Tidak menimbun ilmunya sendiri, kini Sitta menjadi pelatih di berbagai unit Taekwondo Kota Bandung, diantaranya UIN SGD, Metro, SD CME dan SD As Syifa untuk menyebarluaskan ilmu bela diri yang dimilikinya.

Reporter : Reta Herena W./Jurnalistik IV/1144050106

Tempat Nongkrong Favorit Mahasiswa UIN Bandung


DAKWAHPOS.COM, Bandung - Siapa yang tidak tahu tempat-tempat ini? Jika anda adalah mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung, pastinya anda sudah tidak asing dengan tempat yang sering dipakai nongkrong ini. Yang pertama yang akan saya bahas yaitu taman kampus atau yang sering disebut dengan taman rektorat. Disebut taman rektorat, karena letaknya memang tepat di depan gedung rektorat UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Taman yang dihiasi beberapa pohon palem ini memang menjadi tempat faforit para mahasiswa untuk berkumpul dengan teman organisasinya, atau dengan teman lainnya untuk sekedar berbincang. Jika sudah sore hari, terlihat taman ini sangat ramai oleh mahasiswa maupun mahasiswi. Ditambah lagi jika di bulan ramadan seperti ini, taman kampus sering dipakai untuk ngabuburit dan juga diramaikan oleh para pedagang takjil yang berjualan di depan kampus.

Selain taman kampus, ada beberapa tempat nongkrong lain yang cukup diminati oleh mahasiswa. Ada taman kujang, yang letaknya tepat di depan Aula KH. Anwar Mussadad dan gedung Fakultas Sains dan Teknologi. Gazebo yang terletak diantara Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, dan Fakultas Syariah dan Hukum. Dibawah Pohon Rindang atau yang biasa disebut DPR, dan yang terbaru adalah tenda biru dan gazebo dekat kantin atau yang biasa disebut Lampu Pecah oleh mahasiswa Jurnalistik.

Namun sangat disayangkan, tempat-tempat tersebut kurang terawat karena banyaknya sampah, atau polusi udara serta suara karena tempat tersebut juga adalah sarana parkir bagi mahasiswa. Sudah seharusnya kita mahasiswa jangan hanya suka nongkrongnya saja, tapi jika kita membawa sesuatu yang akan menjadi sampah, ketika pulang atau meninggalkan tempat tersebut harus dibawa juga.



Penulis: Zantina Isaura Kirana

UIN Bandung Perpanjang Waktu Registrasi Mahasiswa


DAKWAHPOS.COM, Bandung, - Kebijakan baru paska peraturan terkait kebijakan keterlambatan pembayaran SPP dalam SK Rektor UIN SGD Bandung nomor : 115/ UN.05/II.3/ KU.00.3/06/2016 tentang penetapan perpanjangan pembayaran Uang Kuliah Tunggal, Uang SPP, dan Praktikum bagi Mahasiswa.

Dengan adanya kebijakan tersebut, 300 mahasiswa lama dari semester tiga, lima, dan tujuh yang terlambat registrasi ke bank. Mahasiswa itu harus terpaksa cuti akibat keterlambatannya. Keterlambatan pembayaran mereka dipicu oleh berbagai hal seperti, banyaknya gangguan teknis serta masalah keuangan keluarga.

Karena banyaknya Mahasiswa yang terlambat melakukan pembayaran, lalu diterbitkanlah Nota Dinas nomor : 456 A/ UN.05/ II.3/ KU. 00.3/ 06/2016 tentang para Dekan Fakultas menginventarisasi Mahasiswa pada  masing-masing fakultas yang terlambat melakukan pembayaran untuk mendapatkan kesempatan melakukan pembayaran Uang Kuliah Tunggal, Uang SPP, dan Praktikum bagi mahasiswa.

Kabar tersebut disambut gembira oleh para Masiswa. Salah satunya Reza Rifa'i mahasiswa semester lima Jurusan Jurnalistik. Ia mengaku lega mendapat kabar tersebut sehingga dirinya tidak melakukan cuti kuliah. " Saya sangat lega mendengarnya, jadi saya tidak cuti kuliah, karena keterlambatan pembayaran SPP". Tegasnya. (1/07/2016)

Reporter : Rina Rahadian Susana

Mudik Telah Tiba ! Sudah Jadi Tradisi Penduduk Indonesia


DAKWAH.COM, Bandung - Mudik sudah menjadi tradisi di Indonesia. Banyak orang yang rela bermacet-macetan dengan pemudik lain agar dapat bertemu dengan sanak keluarga di kampung halaman mereka masing-masing. 

Bukan hanya melalui jalar darat , para pemudik memilih jalur udara maupun jalur laut. Para pemudik sangat menikmati tradisi mudik itu sendiri. "Ya saya dan keluarga sangat menikmati, bukan karena akan bertemu keluarga saja, akan tetapi kami semua senang dengan suasana mudik", pungkas Budi pemudik dari Bandung menuju Ciamis ini. 

Tetapi khusus untuk para pemudik, sebelum keberangkatan diwajibkan untuk meninjau kondisi kendaraan pribadi apakah sudah layak untuk dijadikan alat transportasi mudik. Hal itu karena agar tidak terjadi hal-hal yang bisa merugikan keluarga mereka sendiri. 

Selain melihat kondisi kendaraan, bagi para supir yang akan melakukan tradisi mudik harus bisa menjaga kondisinya sendiri karena jika tidak dalam kondisi yang fit maka tunda lah untuk melakukan perjalanan mudik.

Reporter: Ramadhan Dwi Waluya | JURNALISTIK

Pemerintah Jawa Barat Gelar Shalat Ied di Lapang Gasibu


DAKWAHPOS.COM, Bandung - Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar... suara takbir berkumandang di se terdengar. Pemerintah Pusat Jawa Barat menggelar shalat Iedul Fitri di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Kamis (06/07/16).
Kegiatan ini memang sudah menjadi agenda tahunan Pemerintah Pusat Jawa Barat dalam rangka memperingati datangnya Hari Raya Iedul Fitri. Karena di lihat dari luas Lapang Gasibu, sangat tepat untuk menampung banyak jamaah dalam melaksanakan shalat Iedul Fitri.
Tak ayal banyak warga Kota Bandung yang melaksanakan shalat Iedul Fitri di Lapang Gasibu. "Saya sengaja datang jauh-jauh dari Cihampelas karena ingin shalat disini dengan Bapak & Wakil Gubernur Jawa Barat," tutur salah satu jamaah shalat Iedul Fitri.
Dan kegiatan shalat Iedul Fitri pada tahun ini penceramah masih tetap oleh Bapak Gubernur Jawa Barat yaitu Bapak Herry Setiawan. Sedangkan Khotib dipimpin oleh KH. Rifqi Rizki, berasal dari Pondok Pesantren Al-Falah, Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Reporter : Ramadhan Dwi Waluya (Jurnalistik 5C)

Shalat Idul Fitri Pererat Silaturahmi Warga


Dakwahpos.com - Lebaran telah tiba, pasti banyak sekali persiapan yang telah dilakukan. Dari mulai yang mudik sudah berkumpul di kampung halaman, sampai makanan khas lebaran pun telah disiapkan.

Hari raya idul Fitri 1437 Hijriyah telah tiba, umat muslim melaksanakan shalat Idul Fitri. Shalat idul fitri merupakan ibadah sunah yang dilakukan setiap hari raya idul fitri, walaupun bersifat sunnah muakad, shlat ini sangat penting dan dianjurkan untuk tidak meninggalkannya.

Bukan hanya dilihat dari pahalanya saja, shalat idul fitri merupakan penyambung silaturahmi. Karena seluruh warga pasti melaksanakan shalat idul fitri. Dan setelahnya pun saling bersalaman dan berpelukan. Meski hanya sebentar, salat idul fitri ampuh pererat tali silaturahmi.

Diantara warga yang melaksanakan shalat idul fitri di daerah Rancakole, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, adalah Imas Sopiah, dirinya mengaku senang dalam melaksanakan shalat idul fitri, karena bisa bertemu dan bersalaman dengan seluruh warga di daerhanya yang tak bisa dilakukan setiap hari. "Iyakan, ga bisa ketemu semua warga setiap hari, pas shalat idul fitri seluruh warga melaksanakannya dan bisa menjalin silaturahmi." Ungkapnya, Rabu (6/7/2016)

Reporter : Rina Rahadian Susana

Banyak Warga Mudik Setelah Lebaran


Dakwahpos.com - Mudik Lebaran sudah menjadi tradisi di Indonesia. Momen lebaran merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu. Bersilaturmi dan berkumpul dengan keluarga pastikah itu yang dirindukan para pemudik.

Banyak sekali pemudik yang rela mengantri untuk mendapatkan tiket, berdesak-desakan, dan menunggu giliran kendaraan. Ada juga yang rela bermacet-macetan demi bisa pulang ke kampungnya.

Ada juga yang terlambat mudik, yakni pulang kampung setelah lebaran. Hal ini dikarenakan berbagai hal. Salah satunya menghindar dari kemacetan, lalu beberapa pemudik memilih untuk mengundur kepulangannya.

Salah satunya pemudik yang terlambat mudik diantaranya keluarga Wildan Fauzar asal Pringsewu, Lampung. Menurutnya dengan mengundur kepulangannya bisa terhindar dari  kemacetan panjang, meningat kemacetan panjang sering dilaluinya setiap tahun. "Ya mudik setelah lebaran tidak terlalu macet, lagipula masih bisa berkumpul dengan keluarga meski tidak melaksanakan Shalat idul fitri bersama." Tegasnya, Kamis (7/7/2016)

Reporter : Rina Rahadian Susana

Arus Jalan Raya Nagreg Terpantau Ramai Lancar


DAKWAHPOS.COM, Bandung - Kondisi Jalan Cileunyi mengarah Jalan Raya Nagreg terpantau ramai lancar dilalui pemudik berkendara roda dua maupun roda empat, Selasa (05/07/16) sore tadi. Hal ini disebabkan karena puncak kemacetan terjadi pada 2-4 Juli 2016 lalu.

            Pada tahun 2015, H-1 Idul Fitri terjadi macet total dari arah Nagreg menuju Tasikmalaya. Namun saat ini kondisi berbeda, Jalan tersebut terpatau ramai lancar. Hanya saja terlihat kemacetan dari arah persimpangan Nagreg hingga Limbangan. Kemacetan tersebut dikarenakan adanya pasar tumpah dibeberapa titik.

            Selain puncak kemacetan berlalu, faktor lainnya adalah para pemudik banyak mengalihkan perjalanannya ke jalur Pantura dan jalan tol Cipali daripada jalur Selatan Jawa Barat.

            "Mudik tahun ini lebih lancar kalau lewat Jalur Selatan. Biasanya sih lebih ramai dan kadang macet parah. Terutama dari arah Nagreg hingga Malangbong. " Ungkap salah satu pemudik yang sedang beristirahat.

            Lancarnya arus lalu lintas di jalan utama antar provinsi itu menyebabkan sejumlah polisi beristirahat di posnya masing-masing.

Reporter : Reta Herena W./Jurnalistik/1144050106

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung Selenggarakan Workshop Pengembangan Peta Dakwah



DAKWAHPOS.COM - Bandung, - Sejumlah Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung mengikuti acara Workshop Pengembangan Peta Dakwah, yang diselenggarakan di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi pada ahari Jumat, 30 Juni 2016. Acara tersebut juga diakhiri dengan buka shaum bersama.

Acaa tersebut dibuka oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, serta pemaparan materi oleh Drs. H. Chatib Saefullah, M.ag. , Pembahasan dan Dialog oleh Dr. H. Dody S. Taruna, MA. dan Dr. Deden Effendi, M. Ag. Acara ini diadakan yang kedua kalinya, tetapi acara kali ini lebih tersrtuktur.

Workshop ini diharapkan untuk memunculkan usulan-usulan sebagai rekomendasi pengembangan Ilmu Dakwah, kemudian rekomendasi-rekomendasi itulah yang akan dijadikan rencana kegiatan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Jurnalistik UIN Bandung, Encep Dulwahab, S.Sos., M.I. Kom. , saat ditemui di ruangannya memberi tanggapan, menurutnya harus disadari bahwa ada beberapa peta dakwah yang harus dikembangkan. " Meskipun Jurnalistik bukan bidang dakwah tetapi ada beberapa hal yang harus digarap, saling suport juga saling mengisi," pungkasnya, Jumat (30/6/2016)

Reporter : Rina Rahadian Susana


Dosen Dakwah UIN Bandung Kembangkan Dakwahgrafi


DAKWAHPOS.COM-Bandung, Dalam bulan ramadan kali ini, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi mengundang seluruh dosen dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk menghadiri Workshop Penyusunan Peta Dakwah pada hari Kamis (30/06/16). Acara tersebut dilaksanakan di aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan dimulai sejak pukul 13.00 sampai dengan pukul 17.45 WIB.

Dalam suatu penyampaian materi yang dipandu oleh Wakil Dekan 1, Dr. H. Enjang AS, M.Ag., M.Si., salah satu narasumber yaitu Drs. H. Chatib Saefullah, M. Ag menyampaikan sebuah materi yang sangat penting yaitu Konsep dan Kerangka Dasar Penyusunan Peta Dakwah. Tujuan beliau membahas hal tersebut karena ingin adanya pengembangan lebih lanjut mengenai ilmu dakwah. Dan salah satu upaya untuk itu adalah melalui dakwahgrafi.

"Dakwah sebagai sebuah realitas dan fenomena sosial, itu belum diteliti secara intensif untuk melakukan teori-teori dakwah. Sekarang kita ingin melahirkan teori dakwah itu dari bawah atau dari lapangan. Yang sebelumnya sudah dijabarkan dari atas seperti melihat pengertian dakwah dari Al-Qur'an atau Al-Hadits. Agar ketemu ditengah-tengah. Salah satu upaya untuk menemukan itu adalah dengan dakwahgrafi. Dakwahgrafi adalah penjelasan secara empirik mengenai dakwah itu apa." Ujar beliau saat ditemui tim liputan di ruang senat usai menyampaikan materinya.

Menurutnya, dosen-dosen yang menghadiri acara workshop tersebut adalah dosen yang memiliki concern dalam bidang pengembangan ilmu dakwah. Beliau juga berharap setelah adanya kegiatan workshop ini, akan ada usulan dalam pengembangan ilmu dakwah. "harapannya akan ada rekomendasi dan usulan untuk pengembangan ilmu dakwah. Rekomendasi-rekomendasi ini nanti ditangkap oleh fakultas sebagai lembaga, dan kemudian dijadikan sebagai sebuah rencana kegiatan." Pungkasnya.

Reporter: Zantina Isaura Kirana

UIN Bandung Selenggarakan Buka Bersama



DAKWAHPOS.COM - Bandung, UIN Bandung mengadakan buka bersama seluruh tenaga administratif dan tenaga fungsional di Gedung Anwar Musadad UIN SGD Bandung, Selasa(28/6/1016). Acara yang dimulai pukul 16:00 WIB tersebut diisi dengan tadarus qur'an, tausiah, pembinaan kinerja dan spiritual, lalu ditutup dengan buka puasa bersama.

            Menurut Humas UIN Bandung, Saepuddin mengatakan, bahwa acara tersebut merupakan pembinaan kinerja dan spiritual oleh stake holder yang rutin diadakan tiap tiga bulan. selain pembinaan, diadakannya acara tersebut juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antar staf administrasi dan staf fungsional.

            "Sebetulnya untuk pembinaan ini rutin diadakan tiga bulan sekali, karena momennya bertepatan dengan ramadhan maka sekaligus buka bersama." Ujarnya, Selasa(28/6/2016).

            Salah seorang staf administrasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Husni Abdillah berpendapat, bahwa acara tersebut merupakan acara yang sangat positif. Karena didalamnya terdapat kegiatan seperti tausiah dan tadarus al-quran bersama.

            "Karena tidak semuanya mempunyai waktu untuk bertadarus, dengan adanya acara ini yang belum hatam al-quran mungkin dapat menjadi hatam." Terang husni.

            Ia juga berharap, acara seperti ini kedepannya dapat lebih sering diadakan dan diperbaiki baik dari sistemnya ataupun acaranya oleh panitia. Karena dalam momen seperti inilah silaturahmi dapat terjalin dengan baik dengan seluruh tenaga administrasi di UIN SGD Bandung.

Reporter : Ricky Priangga S

Workshop di UIN Bandung Rekomendasikan Konstruksi Dakwahgrafi



DAKWAHPOS.COM - Bandung Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri SunanGunung Djati (FDK UIN SGD) menyelenggarakan acara dan buka bersama untuk dosen FDK. Acara tersebut bertepatan di Gedung Fak. Dakwah dan Komunikasi lt. 4, Kamis, siang (30/06/2016) dengan megusung tema Workshop : Penyusunan Peta Dakwah. Sebagai narasumber, Drs. H. Chatib Saefullah, M.Ag. memaparkan materinya mengenai 'Suatu Rekomendasi untuk Mengkonstruksi Dakwahgrafi' di workshop tersebut.Beliau sendiri merupakan salah satu dosen dari FDK.

Workshop tersebut digelar untuk memahami dakwah dan perumusan ilmu dakwah secara deduktif kepada para dosen yang punya konsen dalam pengembangan ilmu dakwah secara khusus.

"Teori-teori dirumuskan berdasarkan hasil kajian terhadap teks. Terhadap dakwah sendiri berasal dari istilah Qur'an dipahami dakwah itu berdasarkan Qur'an dan Hadits, lalu di lapangan dakwah itu sesuatu yg realitas sosial, sesuatu yg berjalan di dalam kehidupan," ujar Chatib Saefullah dalam memberikan materinya.

Workshop ini dimaksudkan untuk melacak posisi Ilmu Dakwah dalam struktur pembagian ilmu yang telah disepakati, yaitu ilmu kealaman, ilmu sosial, dan humaniora dengan melakukan stretegi mengenali hakikat dakwah, mengemukanakan keharusan usaha menemukan bahan-bahan kajian empiris dan memberikan gambaran deskriptif tentang dakwah yang selanjutnya menjadi bahan mengkonstruksi dakwahgrafi.

Chatib mengatakan, "Sekarang kita ingin melahirkan teori-teori dakwah dari bawah secara empiris. Dakwahgrafi adalah penjelasan-penjelasan secara lapangan bagaimana dakwah itu. Penjelasan-penjelasan secara empirik mengenai dakwah itu apa. Nah setelah ini akan ada usulan-usulan dan rekomendasi-rekomendasi bagi pengembangan ilmu dakwah yang nantinya akan ditangkap oleh fakultas sebagai lembaga dan kemudian dijadikan sebuah

Reporter : Reta Herena W.

Irawan: Berprestasi Tak Selalu Harus di Kampus




Menjadi mahasiswa berprestasi tidak selamanya harus berdiam diri di dalam kelas dan mendapatkan IP sempurna. Namun, wawasan dan pengalaman yang biasanya ada di luar kampus juga tak kalah penting. Hal tersebut terbukti dalam perjalanan karir salah satu mahasiswa Jurusan Humas Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung.

Purna Irawan, mahasiswa asal Sukabumi itu kini telah menjadi pembaca berita di stasiun televisi Nasional TVRI Jawa Barat. Setelah sebelumnya pernah secara berturut-turut mendapatkan juara dua Anchor Hunt Kompas Tv dan mewakili Sukabumi dalam pemilihan Mojang Jajaka tingkat Jawa Barat. Di kampus, ia pernah menjadi Jajaka UIN SGD Bandung Ia mengatakan, semua prestasi yang didapatkannya itu merupakan hasil belajar dan kerja kerasnya di luar kampus. Menurutnya, banyak sekali hal yang dapat ditemukan di luar kampus dan tidak ada di dalam kampus. Selain itu, aktif diluar kampus dan berkompetisi dengan mahasiswa dari kampus lain juga dapat menjadi ajang pengujian diri.

"Kalau hanya ditataran kampus kan saingannya hanya itu-itu saja. Tapi kalau sudah diluar kampus, kita akan tahu bagaimana kualitas mahasiswa-mahasiswa kampus lain seperti Unpad, UPI,ITB dan yang lainnya," Tutur purna, Kamis (30/6/2016).

Purna berpesan, agar dapat bersaing di lingkungan luar kampus mahasiswa UIN harus memiliki passion dan daya saing yang tinggi. Ia menilai mahawiswa UIN memiliki kualitas yang sangat bagus, hanya saja minim akan kepercayaan diri.

"Kita jangan sekedar hebat di dalam kampus, tapi kita harus mulai berani untuk keluar,"

Reporter : Ricky Priangga S




© Vokaloka 2023