Urgensi Media Dakwah Islam Aktual

Catatan Kanguwes
Seri Jurnalisme Dakwah

Di zaman keberlimpahan informasi saat ini, posisi umat Islam tidak cukup hanya menjadi penerima dan konsumen informasi, tapi harus beralih menjadi penyebar dan produsen informasi. Sebagai konsumen informasi posisi umat Islam hanya akan menjadi target agenda setting media-media kapitalis dunia untuk digiring menuju opini yang telah mereka atur. Sebaliknya dengan posisi sebagai produsen dan penyebar informasi umat Islam akan memiliki kemampuan untuk menciptakan opini tandingan dari berbagai informasi yang tersebar. 
Perkembangan teknologi informasi, khususnya internet perlu dimanfaatkan oleh umat untuk menciptakan media-media baru. Melalui media internet media massa online sangat mudah didirikan. Saat ini memang banyak bermunculan media-media online dari rahim umat Islam seperti Republika.com, Islampos.com, voaislam.com dan lainnya. Namun, beberapa media tersebut cenderung tidak mengikuti kode etika jurnalistik. Sebut saja misalnya keberimbangan sumber informasi, atau keakuratan berita.
Kecenderungan negatif ini menjadikan media Islam online dituduh sebagai media propaganda, alih-alih menjadi media Media propaganda justru jauh dari nilai-nilai jurnalistik. Hal inilah mengapa beberapa media Islam diblokir oleh Kemenkominfo karena tuduhan menyebarkan kebencian dan terorisme. Beruntung saja atas desakan masyarakat dan tokoh Islam pemblokiran tersebut dihentikan dan tuduhan tersebut diperiksa kembali.
Mengapa muncul tuduhan media Islam online sebagia media online yang buruk? Ini terjadi karena kebanyakan media Islam online lebih banyak mengolah isu untuk kepentingan kelompoknya dibandingkan untuk kebaikan masyarakat secara umum. Mereka menyebarkan informasi untuk kebaikan sekelompok umat yang itu cenderung bersifat subyektif. Bila ini tidak segera dihentikan, citra buruk media Islam online mungkin akan terus berlanjut.
Untuk itu dibutuhkan aturan yang jelas untuk mengarahkan media-media online tersebut kembali ke jalan yang benar. Perlu ada satu lembaga yang menjadi naungan berbagai media Islam tersebut untuk memperbaiki kualitas pemberitaannya. selain itu juga perlu dibuat pelatihan jurnalistik yang tepat sehingga melahirkan wartawan yang berkualitas. 
Di sinilah tantangan lembaga pendidikan tinggi Islam dalam melahirkan wartawan muslim berkualitas. belum banyak upaya kampus untuk mengarah kesana. Salah satu kritikan dari Janet Steele, seorang profesor Jurnalisme dari Washington University, bahwa wartawan lulusan dari PTAI kurang berkualitas karena kurang berlatih selain juga keterbatasan fasilitas laboratorium. Kritikan Steele tersebut dipublikasikan dalam International Journal of Communication dengan judul " Journalism and the Call to Allah, Teaching Journalism in indonesia's islamic universities and state institutes".
melalui perkembangan teknologi, sebetulnya latihan menciptakan jurnalis muslim yang berkualitas sangat mudah dilakukan. sayangnya, Saatini Media Online belum banyak yang dilahirkan dari rahim kampus Islam. Kecenderungannya civitas akademik di perguruan tinggi Islam lebih sibuk dengan meneliti, mengkaji berbagai fenomena sosial dibandingkan menciptakan fenomena tersebut. Untuk itu dibutuhkan upaya dan ketekunan untuk menciptakan media Islam online dari rahim kampus.
Dakwah Pos dengan alamat online dakwahpos.com mencoba menjadi alternatif bagi media dakwah Islam dalam konteks media jurnalisme. Dengan mengusung jurnalisme profetik diharapkan dakwah pos menjadi media Islam damai yang jauh dari tuduhan media provokasi sebagaimana yang dialami oleh beberapa media Islam online lainnya sekaligus menjadi kawah candradimuka bagi para calon jurnalis dalam mengasah kemampuan menulis mereka.
Dengan media online baru ini diharapkan mahasiswa UIN Bandung, khususnya jurusan KPI memiliki wadah dalam memproduksi informasi dari, oleh dan untuk umat islam  Berbagai informasi dakwah dari lembaga-lembaga keislaman seputar kampus yang biasanya luput dari liputan media bisa terwadahi melalui media Dakwah pos ini. Dengan demikian perkembangan kegiatan dakwah Islam yang aktual bisa lebih mudah  diakses oleh umat Islam dan juga menjadi inspirasi bagi umat untuk terus berkembang. Semoga.
Penulis : Dr. Uwes Fatoni, Pimred Dakwah Pos, Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung.

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023