Masjid UIN Bandung Perlu Perluasan

DAKWAHPOS.COM, Bandung-- Kenyamanan dalam menjalankan ibadah menjadi faktor penting dalam pelayanan kegiatan ibadah di masjid,  Sayangnya, kondisi tersebut tidak nampak di masjid UIN Bandung saat ini . Masjid yang dikenal bernama Ikomah, singkatan dari Ikatan Keluarga Orangtua Mahasiswa ini tidak lagi mampu menampung jamaah shalat Jum'at, sehingga beberapa jamaah terpaksa shalat di luar masjid.

Kondisi ketidaknyamanan ini dikeluhkan salah seorang dosen, Asep Supi, Jum'at (18/9) melalui postingnya di halaman grup Facebook Forum Komunikasi Dosen UIN Bandung. "Beberapa kesempatan saya Jumatan di masjid Iqamah UIN SGD, dalam beberapa kesempatan itu juga saya melihat jamaah Jumat tidak tertampung," ungkapnya.

Asep juga prihatin melihat banyak jamaah  yang melaksanakan shalat di selasar dan halaman depan masjid tanpa naungan di atasnya sehingga harus rela shalat di bawah terik matahari . "Ada cukup banyak yang terpaksa "ngampar" dengan alas seadanya di halaman depan masjid yang dialasi batu bergelombang..." ujar Asep.

Keluhan Asep tersebut diamini oleh beberapa dosen. Ayi Sofyan misalnya turut berkomentar bahwa ia juga terpaksa shalat Jum'at di trotoar berebutan dengan motor karena terlambat datang. "Jadina dina trotoar handapeun tangkal," tulisnya.

Penyebab berkurangnya daya tampung masjid yang lokasinya berada di tengah-tengah kampus ini disinyalir karena meningkatnya jumlah mahasiswa UIN Bandung setiap tahun.  Berdasarkan data bagian akademik jumlah mahasiswa baru UIN Bandung setiap tahun terus meningkat. Tahun 2015 UIN Bandung menerima mahasiswa baru lebih dari 6.000 orang, Tahun sebelumnya jumlah mahasiswa baru mencapai 5.704, meningkat drastis dari tahun 2013 (4.344) dan 2012 (3.799 ). Peningkatan ini tidak diimbangi dengan daya tampung masjid yang hanya mampu menampung 3.000 jamaah.

Karena keterbatasan tempat shalat ini beberapa dosen dan mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi pernah berinisiatif mengadakan shalat Jum'at terpisah di aula Fakultas lantai empat (31/8). Hal itu terpaksa mereka lakukan karena masjid Ikomah dipenuhi oleh mahasiswa baru yang sedang mengikuti OPAK.

Dewan Keluarga Masjid (DKM) Ikomah sebenarnya sudah berupaya meningkatkan kenyamanan masjid. Misalnya, karpet baru berwarna merah terhampar  menutupi bagian dalam masjid. Ketersediaan air wudhu yang sering dikeluhkan jamaah juga mulai diperbaiki, Namun, upaya tersebut terasa belum maksimal bila daya tampung masjid masih terbatas.

Beberapa jamaah masjid berharap pimpinan kampus segera memberikan perhatian. "Kiranya akan lebih baik apabila kejadian ini segera ditangani dengan dibuatkan tempat yang nyaman untuk Jumatan di kampus UNIVERSITAS ISLAM ini" ungkap Asep Supi. Bila kondisi masjid ini tidak segera diperbaiki citra UIN Bandung sebagai salah satu kampus Islam terbaik di Jawa Barat dikhawatirkan akan menurun di mata masyarakat. (dp/uf)

Tidak ada komentar

Posting Komentar

Beri komentar secara sopan

© Vokaloka 2023